Obat nyamuk digunakan untuk mengusir dan mencegah gigitan nyamuk. Penggunaan obat nyamuk harus hati-hati dan tidak boleh sembarangan. Jika digunakan dengan cara yang tidak tepat, bahaya obat nyamuk bisa berdampak negatif bagi kesehatan.

Ada beberapa jenis obat nyamuk, seperti losion, semprot, bakar, dan elektrik. Obat nyamuk tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Anda perlu cermat memilihnya demi menghindari bahaya obat nyamuk.

Obat Nyamuk, Kenali Kandungan, Bahaya, dan Tips Aman Menggunakannya - Alodokter

Secara alami, nyamuk mendekati manusia karena tertarik pada embusan napas, kelembapan dan kehangatan tubuh manusia. Saat menggigit kulit dan mengisap darah manusia, virus dan parasit yang ada pada nyamuk masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit.

Jadi, tidak hanya membuat kulit gatal dan bentol-bentol, gigitan nyamuk juga dapat membawa sejumlah penyakit, seperti demam berdarah, malaria, virus Zika, dan penyakit kaki gajah.

Mengenal Bahan yang Terkandung dalam Obat Nyamuk

Penggunaan obat nyamuk sebenarnya bukan bertujuan untuk membunuh nyamuk. Obat ini hanya mengandung bahan-bahan aktif yang bisa mengusir nyamuk dan membuatnya tidak tertarik untuk menggigit kulit manusia.

Namun, tidak semua kandungan bahan dari obat nyamuk aman untuk semua orang, karena beberapa di antaranya bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali kandungan apa saja yang terdapat pada obat nyamuk. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. DEET

DEET atau diethyltoluamide sudah digunakan selama puluhan tahun untuk mengusir serangga, seperti nyamuk, kutu, dan lalat. Zat aktif ini umumnya terdapat pada obat nyamuk semprot dan losion antinyamuk.

DEET aman digunakan dan mampu memberikan perlindungan terhadap nyamuk hingga 5 jam, asalkan konsentrasinya tidak lebih dari 30% dan tidak dioleskan pada kulit yang terluka.

2. Picaridin

Picaridin adalah bahan kimia sintesis yang umumnya tersedia dalam tingkat konsentrasi 5–20%. Obat nyamuk losion atau semprot yang mengandung 5% picaridin mampu melindungi kulit dari gigitan nyamuk selama 3–4 jam, sedangkan kandungan 20% picaridin bisa memberikan perlindungan hingga 8–12 jam.

Jadi, makin tinggi tingkat konsentrasi picaridin pada obat nyamuk, makin lama pula obat ini memberikan perlindungan terhadap gigitan nyamuk.

3. Minyak eukaliptus lemon

Obat nyamuk losion dan semprot juga ada yang mengandung minyak eukaliptus lemon. Batas aman tingkat konsentrasinya adalah tidak boleh lebih dari 30%. Produk obat nyamuk yang mengandung 30% minyak eukaliptus lemon biasanya mampu memberikan perlindungan terhadap nyamuk hingga sekitar 6 jam.

Namun, penggunaan obat nyamuk dengan kandungan ini tidak boleh digunakan untuk anak di bawah usia 3 tahun.

4. Permetrin

Permetrin merupakan insektisida yang banyak terdapat pada obat nyamuk semprot. Namun, obat nyamuk dengan kandungan piretrin tidak boleh disemprotkan langsung ke kulit. Obat nyamuk ini hanya untuk disemprotkan pada permukaan benda, misalnya pakaian, dinding, dan kelambu.

Jenis dan Bahaya Obat Nyamuk bagi Kesehatan

Berikut ini adalah beberapa jenis beserta bahaya obat nyamuk yang bisa terjadi:

Obat nyamuk losion

Obat nyamuk dalam bentuk losion umumnya aman dioleskan pada kulit. Namun, bagi sebagian orang, penggunaan losion antinyamuk bisa menyebabkan kulit perih, bengkak, dan kemerahan. Bila Anda mengalaminya, sebaiknya pilih obat nyamuk losion dengan tingkat konsentrasi bahan aktif yang lebih rendah.

Obat nyamuk semprot

Obat nyamuk semprot umumnya dikemas dalam botol aluminium aerosol. Penggunaannya dilakukan dengan cara disemprotkan ke udara. Jika terhirup atau tertelan, bahaya obat nyamuk semprot yang mengandung permetrin dapat menyebabkan sesak napas, batuk-batuk, muntah, hingga kehilangan kesadaran.

Sementara itu, DEET yang terkandung dalam obat nyamuk semprot bisa menimbulkan iritasi dan gangguan saraf, terutama jika terjadi kontak jangka panjang dengan kulit.

Obat nyamuk bakar

Obat nyamuk bakar umumnya berbentuk lingkaran spiral. Ujung lingkaran dibakar untuk menghasilkan asap yang dapat mengusir nyamuk. Faktanya, asap hasil pembakaran obat nyamuk bakar merupakan emisi berbahaya karena dapat mencemari udara.

Bahaya obat nyamuk bakar bisa memicu gejala infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kekambuhan gejala asma. Tidak jarang, orang yang menghirup asap obat nyamuk bakar mengalami sesak napas, mata perih, batuk-batuk, dan hidung tersumbat.

Bahkan menurut sebuah penelitian, bahaya obat nyamuk bakar yang digunakan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker paru-paru.

Obat nyamuk elektrik

Obat nyamuk elektrik tersedia dalam bentuk cairan dan kepingan. Jika obat nyamuk bakar menghasilkan asap, obat nyamuk elektrik menghasilkan uap yang dapat mengusir nyamuk.

Obat nyamuk jenis ini juga mengandung bahan kimia yang berbahaya apabil terus-menerus terhirup. Bagi sebagian orang, penggunaan obat nyamuk elektrik bisa menimbulkan sakit kepala, mual, sakit tenggorokan, dan iritasi mata.

Tips Aman Menghindari Bahaya Obat Nyamuk

Untuk meminimalkan efek negatif atau bahaya obat nyamuk, penting untuk selalu mematuhi aturan pemakaian obat nyamuk yang tepat. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan obat nyamuk:

  • Selalu ikuti instruksi yang tertera pada kemasan.
  • Jangan menempati ruangan yang baru disemprotkan obat nyamuk. Tunggu beberapa saat sampai bau atau asap obat nyamuk hilang.
  • Jangan menyalakan obat nyamuk bakar di tempat tertutup tanpa ventilasi udara.
  • Hindari menghirup langsung gas, asap, atau uap dari obat nyamuk.
  • Hindari tidur sambil menyalakan obat nyamuk bakar, apalagi menempatkan obat nyamuk bakar dekat dengan benda yang mudah terbakar.
  • Hindari menyemprotkan obat nyamuk pada furnitur, alat makan, atau benda-benda yang bersentuhan langsung dengan kulit.
  • Jauhkan makanan saat menggunakan obat nyamuk semprot.
  • Gunakan masker dan sarung tangan saat memegang obat nyamuk.
  • Cuci tangan dengan sabun setelah memegang obat nyamuk.
  • Jauhkan obat nyamuk dari jangkauan anak-anak.
  • Gunakan obat nyamuk hanya pada saat benar-benar memerlukannya.

Untuk mengurangi frekuensi dan paparan dari penggunaan obat nyamuk, Anda bisa melakukan cara lain untuk menghindari gigitan nyamuk. Misalnya, memakai kelambu di sekeliling tempat tidur, menggunakan baju dan celana panjang, atau menggunakan raket nyamuk.

Selain itu, ada cara alami yang juga bisa Anda coba, seperti menanam tanaman pengusir nyamuk dan mengoleskan minyak esensial pada kulit. Namun, efektivitasnya tidak berlangsung lama.

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan rumah dan saluran air, serta menutup bak penampungan air agar nyamuk tidak bersarang dan berkembang biak.

Bahaya obat nyamuk memang tidak bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, jika Anda mengalami reaksi alergi atau keluhan tertentu, seperti mual, muntah, dan sesak napas, setelah menggunakan obat nyamuk, periksakan ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.