Telur adalah salah satu makanan padat nutrisi yang harganya tergolong murah dan mudah didapatkan. Akan tetapi, konsumsi telur dalam jumlah banyak kerap kali dihindari karena disebut-sebut dapat menyebabkan bisul. Apakah anggapan tersebut benar?

Telur merupakan sumber protein dan kalori yang baik. Telur juga menyediakan hampir setiap nutrisi lain yang diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin D, vitamin E, folat, asam lemak omega-3, fosfor, dan selenium. Selain itu, telur mengandung lutein, zat besi, zinc, dan kalsium.

Banyak Makan Telur Dapat Menyebabkan Bisul, Mitos atau Fakta? - Alodokter

Berkat banyaknya nutrisi yang terkandung di dalamnya, telur mampu membantu mengontrol berat badan, menjaga kesehatan mata dan otak, mengoptimalkan kesehatan tulang, serta menjaga kesehatan dan fungsi jantung.

Namun, sayangnya, masih banyak orang yang enggan mengonsumsi telur, karena makanan ini dianggap bisa menyebabkan bisul.

Fakta Konsumsi Banyak Telur Dapat Menyebabkan Bisul

Di balik banyaknya manfaat pada telur, tersebar mitos di masyarakat bahwa konsumsi telur yang terlalu banyak dapat menyebabkan bisulan. Hal ini membuat banyak orang akhirnya membatasi konsumsi telur.

Anggapan yang menyebutkan bahwa banyak makan telur dapat menyebabkan bisul hanyalah mitos. Hingga saat ini belum ada penelitian yang bisa membuktikan kebenarannya.

Perlu diketahui bahwa bisul bukan disebabkan oleh makanan tertentu, melainkan infeksi bakteri di kulit atau kulit tertusuk rambut. Bisul juga bisa terjadi ketika kulit mengapami infeksi karena luka terbuka atau gigitan serangga. Di samping itu, ada banyak faktor lain yang dapat memicu munculnya bisul, yaitu:

  • Kontak fisik langsung dengan orang lain yang menderita bisul
  • Tidak menjaga kebersihan tubuh dengan baik
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Berat badan berlebihan atau obesitas
  • Adanya masalah kulit, seperti eksim atau kulit berjerawat
  • Kebiasaan sering mencukur bulu atau rambut

Alergi Telur dan Risiko Terjadinya Bisul

Telur memang bukan penyebab munculnya bisul, tetapi sebagian orang memang bisa mengalami alergi telur. Nah, ketika hal ini terjadi, orang yang mengalami alergi terhadap telur bisa mengalami masalah kulit, seperti gatal-gatal, bentol-bentol, dan muncul ruam di kulit.

Ketika reaksi alergi tersebut muncul, mereka mungkin akan sering menggaruk kulitnya. Kulit yang gatal dan digaruk berlebihan ini bisa saja terluka dan mengalami infeksi, sehingga muncul bisul.

Selain susu, telur memang tergolong sebagai salah satu jenis makanan yang paling sering menimbulkan alergi, terutama pada anak-anak. Namun, alergi terhadap telur umumnya dapat teratasi seiring pertambahan usia atau dengan pengobatan yang tepat.

Selain bisul atau masalah di kulit, orang yang mengalami alergi telur juga dapat mengalami gejala lain, seperti sakit perut, muntah, dan diare. Meski jarang terjadi, pada kasus tertentu, alergi telur juga bisa menyebabkan reaksi alergi parah yang disebut anafilaksis. Namun, kasus ini sangat jarang muncul.

Jadi, kesimpulannya, telur tidak menyebabkan bisul dan aman dikonsumsi oleh orang yang sehat dan tidak memiliki riwayat alergi telur. Sementara itu, pada orang yang memiliki alergi telur, asupan telur mungkin perlu dibatasi atau dijauhi, jika memang sering menimbulkan keluhan, sepergi gatal-gatal atau bisul di kulit.

Di samping itu, penderita kolesterol tinggi atau penyakit jantung juga perlu memperhatikan jumlah telur yang dikonsumsi. Ini karena kuning telur mengandung kolesterol yang cukup tinggi, sehingga berisiko menimbulkan sumbatan di pembuluh darah, jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

Apabila setelah mengonsumsi telur kamu mengalami bisul dan gejala alergi makanan lainnya, seperti kulit gatal, bengkak, dan bentol-bentol, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat, ya.