Bunda mungkin sudah sering mengajarkan anak berbagai keterampilan, mulai dari membaca hingga berhitung. Namun, sudahkah Bunda mengajarinya untuk mencintai diri sendiri? Jika belum, yuk, kenali beragam caranya, karena hal ini sangat bermanfaat untuk kehidupan Si Kecil di masa mendatang.

Terkadang banyak orang tua yang fokus pada kemampuan akademis anak, tetapi lupa mengajari mereka akan pentingnya mencintai diri sendiri. Padahal anak yang mencintai dirinya sendiri akan tumbuh lebih percaya diri, bangga pada apa yang bisa dia kerjakan, mampu belajar dari kesalahannya, dan tidak mudah terpengaruh lingkungan negatif.

Banyak Manfaat, Ini Cara Mengajari Anak Mencintai Diri Sendiri - Alodokter

Tips Mengajari Anak Mencintai Diri Sendiri

Agar Si Kecil tumbuh menjadi anak yang selalu mencintai dan menghargai dirinya sendiri, ada beberapa hal yang perlu Bunda lakukan, yaitu:

1. Membantu Si Kecil menguasai hal-hal baru

Anak akan merasa percaya diri dan bangga pada dirinya ketika ia berhasil menguasai hal baru, misalnya memakai baju sendiri atau naik sepeda. Perasaan ini akan membuatnya lebih mudah mencintai dirinya sendiri.

Dalam membantu Si Kecil menguasai hal yang baru, Bunda dapat memberinya contoh lebih dulu, lalu mengajaknya meniru Bunda dan mengulang. Jangan lupa untuk memujinya setiap ia berhasil melakukan sesuatu.

2. Memberikan pujian

Memuji anak sebenarnya tidak hanya saat dia mendapatkan hasil yang memuaskan. Kalaupun awalnya belum berhasil, pujilah Si Kecil atas usahanya sehingga ia bisa bangga karena sudah mencoba.

Dengan begitu, Si Kecil akan merasa kerja kerasnya tidak sia-sia dan akan terbiasa untuk memberikan usaha terbaik dan tidak berfokus pada hasil.

3. Menggunakan kalimat positif

Cara Bunda mengatakan sesuatu kepada Si Kecil akan menjadi bentuk bagaimana ia melihat dan menghargai dirinya. Sebagai contoh, jika Bunda sering menyebutnya pemalas, bodoh, atau nakal, ia akan memercayai hal-hal tersebut. Oleh karena itu, gunakanlah kata-kata positif pada Si Kecil.

4. Mengajak Si Kecil bicara positif tentang dirinya

Perhatikan jika Si Kecil mulai sering berkata, “Aku paling bodoh di kelas,” atau, “Aku jelek dibandingkan temanku.” Bunda dapat mengajarinya untuk mengubah kalimat negatif menjadi positif.

Misalnya, saat ia mulai merasa kurang percaya diri, ajak ia berkaca di depan cermin sambil berkata, “Aku pasti bisa,” atau, “Aku keren kok meski kulitku nggak putih!” Selain itu, daripada mementingkan untuk tampil lebih kurus, lebih tinggi, atau berkulit lebih cerah, ajari Si Kecil untuk lebih memilih hidup sehat dengan olahraga dan makan sehat.

5. Mengembangkan kelebihan Si Kecil

Anak akan lebih mencintai dirinya sendiri jika ia diberi kesempatan untuk mengembangkan kelebihan dan kemampuan yang dia miliki dalam hal-hal yang disukainya.

Misalnya, jika Si Kecil suka bermain sepak bola, dukung ia untuk mengasah kemampuannya. Bila memungkinkan, daftarkan ia ke akademi sepak bola yang baik.

6. Membiarkan Si Kecil membantu

Mungkin Bunda pernah merasa Si Kecil malah akan menambah lama pekerjaan ketika ikut membantu. Namun, ingat bahwa ia masih kecil dan masih butuh banyak belajar. Jadi, kalau Si Kecil ingin membantu pekerjaan di rumah, jangan langsung dilarang atau disalahkan, Bun. Biarkan ia membantu dan cukup pastikan ia aman.

Mendapat kesempatan membantu orang lain akan membuat dirinya merasa berharga dan dibutuhkan, apalagi kalau bantuannya dihargai. Sebaliknya, jika Bunda melarang Si Kecil atau mengambil alih pekerjaan yang ia lakukan, ia akan merasa dirinya tidak berguna.

7. Menciptakan lingkungan yang penuh cinta

Keberhasilan anak untuk bisa mencintai dirinya sendiri juga dipengaruhi oleh pola asuh dan lingkungan. Untuk itu, Bunda dan Ayah harus sama-sama mempraktikkan cinta kepada diri sendiri, ya, sehingga Si Kecil juga akan meniru apa yang telah Bunda dan Ayah perbuat.

Bila perlu, buatlah suatu aturan khusus dalam keluarga untuk memperkuat rasa kasih sayang dan kebersamaan sesama anggota keluarga. Misalnya, membiasakan Si Kecil untuk cium tangan atau memeluk orang tua sebelum berangkat sekolah atau setelah sampai di rumah.

Beragam cara yang telah disebutkan di atas sebenarnya tidak rumit, kan, Bun? Hanya saja perlu dilakukan dengan konsisten dan dalam jangka panjang. Anak yang terbiasa memercayai dan mencintai dirinya cenderung akan lebih mampu menghadapi tantangan dalam hidup dan berisiko lebih rendah untuk melakukan hal buruk.

Kebiasaan ini juga akan dibawa dan bermanfaat hingga Si Kecil dewasa. Anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang bermental kuat dan sehat. Jadi, yuk, mulai ajari Si Kecil mencintai diri sendiri.

Namun, jika cara tersebut tidak kunjung membuahkan hasil, bahkan Si Kecil jadi makin sering insecure atau mengatakan hal buruk mengenai dirinya sendiri, jangan ragu untuk membawanya berkonsultasi dengan psikolog.