Ada banyak alasan mengapa bayi bisa tiba-tiba menjadi lemas, walaupun sebelumnya ia aktif bermain dan bercanda. Bila Si Kecil mengalami hal ini, Bunda harus waspada dan segera cari tahu, ya. Soalnya, kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan yang perlu segera ditangani.

Umumnya, bayi yang sehat akan terlihat ceria, aktif menggerakkan tangan dan kakinya, serta merangkak atau berjalan ke sana kemari tanpa kenal lelah. Namun, ketika merasakan ada yang tidak beres pada tubuhnya, ia bisa jadi tidak bergairah untuk melakukan aktivitasnya, cenderung lebih pendiam, dan terlihat sangat lemas.

6 Penyebab Bayi Tiba-tiba Lemas - Alodokter

Daftar Penyebab Bayi Tiba-tiba Lemas

Berikut ini adalah beberapa penyebab bayi tiba-tiba merasa lemas, yaitu:

1. Kurang cairan

Kurang cairan pada bayi bisa disebabkan oleh diare. Ketika mengalami diare, bayi akan BAB cair lebih dari sering dari biasanya. Selain akibat diare, kurang cairan pada bayi juga bisa dipicu oleh muntah berlebihan atau kepanasan.

Jika tidak diberi minum yang cukup, bayi yang diare, muntah, atau terpapar suhu panas berlebihan bisa rentan terkena dehidrasi atau kekurangan cairan. Salah satu gejala dehidrasi pada bayi adalah tiba-tiba lemas.

Selain terlihat lemas, dehidrasi pada bayi juga bisa ditandai dengan warna urine yang terlihat sangat pekat, bibir dan mulut kering, sering mengantuk, rewel, buang air kecil menjadi lebih jarang, tidak adanya air mata saat menangis, serta malas minum ASI ataupun susu formula.

2. Kurang oksigen

Penyebab lain bayi merasa lemas adalah kurang oksigen. Kurangnya pasokan oksigen pada bayi bisa terjadi jika ia memiliki masalah pada paru-paru atau jantungnya.

Adapun tanda-tanda bayi mengalami kekurangan oksigen, meliputi bibir dan ujung jari tampak kebiruan, bayi sulit bernapas, napas tampak lebih cepat, lemas, dan kulit tampak pucat. Jika ini terjadi, Si Kecil harus segera diberikan pertolongan resusitasi dan terapi oksigen oleh dokter.

3. Infeksi

Daya tahan tubuh bayi umumnya belum sekuat orang dewasa. Alhasil, bayi jadi lebih mudah terinfeksi oleh berbagai jenis virus dan bakteri.

Beberapa tanda bahwa Si Kecil sedang mengalami infeksi adalah tidak nafsu makan atau kesulitan untuk makan, lesu, demam, batuk pilek, serta rewel dan sering menangis.

4. Keracunan atau overdosis obat

Tanda-tanda bayi mengalami keracunan atau overdosis obat antara lain muntah, sulit bernapas, sakit perut, kejang, lemas, hingga tidak sadarkan diri.

Keracunan atau overdosis obat bisa saja dialami oleh bayi yang sedang aktif merangkak dan memasukkan semua benda yang ia genggam. Bunda mungkin saja tidak sengaja meletakkan obat atau cairan kimia berbahaya di tempat yang mudah dijangkau Si Kecil.

Nah, barang-barang tersebut bukan tidak mungkin menjadi incaran buah hati, lho. Si Kecil bisa saja menganggap obat atau cairan kimia berbahaya itu sebagai mainan atau makanan untuknya. Jadi tanpa sepengetahuan Bunda, ia bisa menelannya dan mengalami keracunan.

5. Syok anafilaktik

Bayi lemas secara tiba-tiba bisa terjadi setelah ia mengonsumsi makanan, minuman, atau obat-obatan tertentu. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan syok anafilaktik.

Syok anafilaktik adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan dan menyebabkan gangguan aliran darah, sehingga oksigen sulit diangkut ke seluruh tubuh.

Bila mengalaminya, Si Kecil akan mengalami gejala berupa sesak napas dan kesulitan bernapas, kebiruan pada warna kulit, pembengkakan pada lidah atau bibir, mual dan muntah, lemas, hingga tidak sadarkan diri. Kondisi ini termasuk salah satu kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani oleh dokter.

6. Hipotermia

Pengaturan suhu tubuh bayi belum sesempurna orang dewasa, sehingga ia lebih mudah mengalami kepanasan atau kedinginan. Selain itu, ukuran tubuh yang mungil dan kurangnya jaringan lemak dan otot juga bisa membuat bayi lebih rentan kedinginan.

Penurunan suhu tubuh yang terlalu ekstrim (hipotermia) bisa menyebabkan bayi tiba-tiba lemas. Selain itu, bisa muncul keluhan lain, mulai dari tangan dan kakinya terasa sangat dingin, tidak merespons saat dipanggil atau dibangunkan, menangis, dan tidak mau makan atau minum.

Oleh karena itu, suhu di kamar Si Kecil dan pakaian yang dikenakannya harus diatur sedemikian rupa supaya dia tidak mengalami kedinginan. Begitu pula ketika hendak memandikan Si Kecil, suhu air dan durasi waktu memandikannya perlu disesuaikan agar ia tidak mengalami hipotermia.

Bayi yang lemas secara tiba-tiba tidak boleh dibiarkan lama-lama. Jika Si Kecil tiba-tiba lemas atau tidak seaktif biasanya, apalagi disertai gejala, seperti demam, muntah, atau keringat dingin, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.