Meningkatnya berat badan alias menjadi gemuk setelah menikah dianggap sebagai hal yang lumrah. Bahkan, katanya, bertambahnya berat badan ini merupakan tanda bahwa pernikahan yang dijalani membahagiakan. Namun, apakah anggapan ini benar?

Sebenarnya, anggapan gemuk merupakan tanda pernikahan bahagia tidak sepenuhnya keliru. Sebab, rata-rata pasangan yang baru menikah bisa saja tampak lebih ‘berisi’ daripada sebelum menikah.

Benarkah Gemuk setelah Menikah Merupakan Tanda Bahagia? - Alodokter

Ini Alasan Gemuk setelah Menikah

Ada sejumlah alasan yang diduga dapat meningkatkan risiko gemuk setelah menikah, yaitu:

1. Tidak peduli lagi tentang penampilan

Survei menunjukkan bahwa orang yang sudah menikah tidak lagi merasa perlu untuk menjaga penampilan terbaiknya. Hal ini karena mereka sudah merasa nyaman dengan pasangannya dan tidak harus lagi menjaga penampilan untuk menarik lawan jenis.

Nah, hal ini akan berpengaruh terhadap pola makan. Orang yang sudah menikah akan cenderung makan sesukanya dan kurang peduli dengan jumlah kalori ataupun lemak pada makanan yang dikonsumsi. Maka dari itu, risiko bertambahnya berat badan setelah menikah pun meningkat.

2. Sering makan di luar rumah

Pasangan menikah cenderung tidak terlalu selektif dalam memilih makanan. Sekitar 30% pasangan juga memiliki kecenderungan untuk lebih sering makan di luar, memesan makanan, dan makan dengan porsi lebih besar.

Alasannya, bagi banyak pasangan, makan dan berbagi sajian bersama sering menjadi aktivitas favorit untuk membangun ikatan satu sama lain. Tanpa disadari, frekuensi dan jumlah makanan yang dikonsumsi ketika sudah menikah pun cenderung meningkat.

Dampak dari kebiasaan ini akan lebih terasa pada wanita, karena wanita memiliki metabolisme dan kebutuhan kalori yang lebih rendah daripada pria. Jadi, walaupun frekuensi dan porsi makannya sama dengan suami, istri biasanya akan lebih cepat gemuk.

3. Malas berolahraga

Banyak pasangan yang sudah menikah lebih suka duduk dan menonton televisi bersama. Menonton acara dan film favorit bersama memang bisa mempererat kedekatan, akan tetapi kebiasaan ini juga bisa membuat kalian menjadi lebih malas berolahraga.

Selain itu, saat menonton TV bersama, kemungkinan untuk ngemil makanan tidak sehat, seperti keripik, biskuit, atau cokelat secara berlebihan juga akan lebih besar. Jadi, wajar bukan bila kebiasaan ini membuatmu dan pasangan jadi lebih mudah gemuk setelah menikah?

4. Ikut kebiasaan tak sehat pasangan

Dalam pernikahan, suami atau istri yang gemuk dapat saling memengaruhi. Misalnya, jika pasanganmu memiliki kebiasaan suka makan larut malam, begadang, atau malas berolahraga, lama-kelamaan kamu mungkin juga akan melakukannya. Padahal, kebiasaan ini bisa membuatmu mengalami kenaikan berat badan dan menjadi gemuk.

Tips Mencegah Kenaikan Berat Badan setelah Menikah

Meski kenaikan berat badan sering dikaitkan dengan kebahagiaan setelah menikah, tapi jika kenaikan berat badan menyebabkan kegemukan, maka tidak baik juga untuk kesehatan. Oleh sebab itu, kamu dan pasangan perlu melakukan beberapa hal berikut ini untuk mencegah kenaikan berat badan berlebih:

Atur jadwal olahraga bersama

Kamu dan pasangan bisa mengatur jadwal olahraga bersama. Bila sangat malas, trik “hukuman dan hadiah” mungkin bisa dicoba. Misalnya, harus jogging minimal 15 menit setiap pagi, dan bagi yang melanggar, diberikan hukuman untuk memasak makan malam.

Bila pasangan tetap tidak mau berolahraga, mungkin kamu bisa mulai dari aktivitas yang ia sukai. Sebagai contoh, pasangan mungkin tidak suka jogging tapi suka jalan-jalan santai. Nah, kamu bisa mengajaknya jalan santai di sekitar rumah setiap pagi.

Kurangi frekuensi makan di luar

Sajian restoran umumnya cenderung tinggi lemak dan garam yang bisa memicu kenaikan berat badan. Agar berat badanmu dan pasangan terjaga, kalian berdua harus sepakat untuk mengurangi frekuensi makan di luar atau pesan makanan dari luar.

Biasakan untuk makan masakan sendiri di rumah. Bila sulit, kamu bisa mengajak pasangan masak bersama. Selain meringankan beban, masak bersama pasangan juga bisa mendekatkan hubungan kalian.

Bila kamu dan pasangan tidak bisa memasak, jangan ragu untuk mengikuti kelas masak bersama. Kegiatan ini juga tentunya bisa membangun ikatan kalian berdua, lho.

Tetap menjadi pribadi yang independen

Kamu memang sudah memiliki pasangan hidup, tapi bukan berarti harus melakukan segala sesuatu bersama. Bila jadwal olahraga kalian tidak cocok, bukan berarti kamu jadi tidak berolahraga.

Bila ia selalu makan larut malam, bukan berarti kamu juga harus melakukan hal yang sama. Kamu tetap harus bisa menerapkan pola hidup sehat secara mandiri. Jangan salah, kebiasaan sehat ini juga bisa menular, lho. Mungkin saja karena kamu rajin makan sayur, pasangan juga akan jadi suka makan sayur.

Pernikahan yang bahagia memang bisa meningkatkan berat badan. Namun, bukan berarti kalian berdua jadi abai dengan kondisi kesehatan, ya. Jangan sampai kamu dan pasangan mengalami peningkatan berat badan yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan.

Sebisa mungkin, tetap terapkanlah pola hidup sehat dan jagalah berat badan ideal. Jika perlu, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai pola makan dan olahraga yang tepat.