Selingkuh sering kali dianggap sebagai wujud pelarian akan ketidakpuasan pada pasangan. Namun, ada juga nih yang bilang kalau selingkuh merupakan tanda adanya gangguan kepribadian. Untuk mengetahui fakta di balik pendapat tersebut, simak artikel berikut, ya.

Selingkuh merupakan wujud ketidakmampuan seseorang untuk setia dalam suatu komitmen, baik dalam pernikahan maupun pacaran. Terlepas dari permasalahan yang dihadapi dalam suatu hubungan, ada beberapa gangguan kepribadian yang dapat memengaruhi seseorang untuk selingkuh.

Benarkah Selingkuh Bisa Jadi Tanda Gangguan Kepribadian? - Alodokter

Gangguan Kepribadian yang Mungkin Memengaruhi Perselingkuhan

Gangguan kepribadian adalah kondisi yang membuat penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak wajar. Ada banyak dampak yang terjadi pada orang dengan gangguan kepribadian. Salah satunya adalah menjadi korban atau pelaku perselingkuhan.

Berikut ini adalah beberapa gangguan kepribadian yang mungkin dapat membuat penderitanya berselingkuh:

Gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder)

Orang dengan gangguan kepribadian ambang biasanya memiliki emosi yang tidak stabil, sehingga lebih sulit menjalin hubungan dekat dengan orang lain dan bisa berubah dengan cepat.

Misalnya, pada awal kenal, ia bisa menganggap kamu sebagai teman, tetapi seketika kamu bisa dianggap sebagai musuh olehnya. Ia juga bisa secara tiba-tiba berhenti berkomunikasi dengan pasangan hanya karena imajinasi dirinya akan ditinggalkan.

Kepribadian dan mood penderita gangguan ini dapat berubah-ubah secara drastis, mulai dari sedih, marah, hingga cemas dalam hitungan jam hingga hari. Gangguan inilah yang mungkin menyebabkan ia tiba-tiba berselingkuh dan tidak mampu menjalani hubungan yang melibatkan komitmen bersama.

Gangguan kepribadian narsisistik (narcissistic personality disorder)

Orang dengan kepribadian narsisistik juga berisiko tinggi untuk selingkuh. Hal ini karena seseorang dengan gangguan kepribadian ini selalu merasa ada yang kurang dengan hubungan yang sedang dijalaninya, sehingga mencari orang lain untuk mengisi kekosongan tersebut.

Ia juga membutuhkan perhatian, suka memanfaatkan orang lain untuk kepentingannya, dan cenderung tidak memikirkan perasaan orang lain terkait tindakan yang dilakukannya.

Gangguan kepribadian histrionik (histrionic personality disorder)

Jenis gangguan kepribadian ini memiliki ciri serupa dengan gangguan kepribadian narsisistik. Hanya saja, seseorang dengan kepribadian histrionik yang kuat tidak hanya mementingkan diri sendiri saja, tetapi juga bersifat dramatis dan senang menjadi pusat perhatian.

Ia juga tidak mampu memiliki hubungan yang erat dengan orang lain, tetapi senang untuk menggoda secara seksual. Pemilik gangguan kepribadian ini umumnya berpenampilan menarik dan menjadikan penampilannya sebagai “senjata” untuk menggoda orang lain, termasuk menggoda pasangan temannya sendiri.

Faktor Risiko Perselingkuhan

Di samping kondisi kepribadian seseorang, hal-hal lain yang dapat meningkatkan kemungkinan selingkuh antara lain:

  • Konflik dalam hubungan, baik secara seksual, moril, atau materil
  • Adanya peluang, misal sering bersama karena pekerjaan
  • Pelarian karena pasangan tidak bisa memenuhi keinginannya
  • Adanya orang ketiga, baik itu pria maupun wanita lain yang dianggap sebagai sosok twin flame
  • Balas dendam
  • Cinta yang pudar
  • Perbedaan komitmen
  • Ingin variasi lain dalam sebuah hubungan

Memahami penyebab terjadinya perselingkuhan penting untuk dilakukan, baik itu dari sisi pasangan ataupun dari dirimu sendiri. Jadi, jika dalam hubunganmu dibumbui oleh perselingkungan, ajaklah pasanganmu untuk berkunjung ke psikolog atau psikiater.

Tujuannya agar kalian berdua dapat mengenali kepribadian masing-masing secara lebih dekat, mengetahui pemicu terjadinya perselingkuhan, dan menemukan solusi untuk menghadapinya.