Jerawat di penis sering kali menimbulan rasa nyeri dan tidak nyaman. Meski umumnya tidak berbahaya, penting untuk tetap mengetahui penyebab munculnya jerawat di area penis agar dapat diatasi dengan cara yang tepat.

Jerawat di penis ditandai dengan benjolan kecil pada area penis, disertai nanah, dan terasa nyeri saat disentuh. Kondisi ini dapat dipicu oleh beragam faktor, tetapi umumnya terjadi karena kebersihan penis yang kurang terjaga.

Jerawat di Penis, Kenali 4 Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Jerawat yang muncul di penis umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa penyakit yang juga menyebabkan timbulnya jerawat di penis, seperti kutil kelamin, herpes, atau sifilis.

Mengenali Penyebab Jerawat di Penis

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat memicu munculnya jerawat di penis:

1. Razor burns

Selain kebersihan yang buruk, penggunaan pisau cukur yang tumpul juga dapat memicu munculnya jerawat di penis, terutama di area sekitar penis yang ditumbuhi rambut kemaluan. Kondisi yang disebut dengan istilah razor burns ini dapat sembuh dengan sendirinya.

2. Folikulitis

Folikulitis adalah peradangan yang terjadi pada folikel rambut akibat infeksi bakteri atau jamur. Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan merah kecil di sekitar folikel rambut kemaluan yang menyebabkan gatal, perih, dan kulit terasa terbakar.

3. Molluscum contagiosum

Molluscum contagiosum adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan munculnya benjolan seperti jerawat di penis dan area sekitarnya. Infeksi ini biasanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Molluscum contagiosum dapat ditangani dengan obat oles atau obat minum yang diresepkan oleh dokter.

4. Infeksi menular seksual

Jerawat di penis juga bisa timbul akibat adanya infeksi menular seksual, seperti kutil kelamin, herpes simpleks, dan sifilis. Kondisi ini muncul akibat perilaku seksual yang berisiko tinggi, seperti bergonti-ganti pasangan seksual tetapi tidak pernah memakai kondom.

Sifilis menimbulkan luka kecil di penis yang mirip jerawat pecah, tetapi tidak nyeri. Sementara itu, herpes simpleks ditandai dengan bintil kecil bergerombol yang sakit, panas, dan kemerahan, sedangkan kutil kelamin memicu munculnya benjolan seperti kembang kol yang terasa sangat gatal.

Semua penyakit akibat infeksi menular seksual di atas perlu mendapat pengobatan dari dokter hingga tuntas guna mengurangi risiko penularannya kepada pasangan seksual dari penderitanya.

Sebagai langkah pencegahan jerawat di penis lainnya, jagalah kebersihan penis dengan cara mandi 2 kali sehari dan mengenakan celana dalam yang tidak terlalu ketat untuk meminimalkan risiko munculnya jerawat di penis.

Selain itu, hindari hubungan seks yang berisiko, seperti bergonta-ganti pasangan seks dan tidak menggunakan kondom, untuk menghindari jerawat di penis yang disebabkan oleh penyakit menular seksual.

Biasanya, jerawat di penis akan hilang dengan sendirinya, terutama jika Anda rajin membersihkan area kemaluan dan menjaganya tetap kering. Namun, jika kondis ini disertai gejala lain, seperti demam, bernanah, ruam ,dan benjolan di sekitar penis, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Dokter akan mengobati jerawat di penis sesuai penyebabnya, misalnya meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri atau isotretinoin untuk mengatasi jerawat yang sudah parah dan menyebar ke area selangkangan maupun kulit lainnya.