Biduran karena dingin adalah kondisi ketika kulit mengalami reaksi alergi berupa bentol, kemerahan, dan gatal setelah terpapar udara, air, atau makanan dingin. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas, apalagi bila sering kambuh atau tidak segera ditangani dengan tepat.

Paparan suhu dingin bisa memicu pelepasan histamin, yaitu zat kimia yang menimbulkan reaksi alergi seperti biduran. Gejalanya umumnya ringan sampai sedang, tetapi pada beberapa orang bisa menjadi berat.

Biduran karena Dingin, Ini Faktor Risiko dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Biduran karena dingin berbeda dengan biduran akibat alergi makanan, obat, atau gigitan serangga, sehingga penanganannya pun perlu disesuaikan.

Faktor Risiko Biduran karena Dingin

Biduran karena dingin terjadi ketika kulit terpapar suhu rendah, baik dari udara, air, maupun makanan atau minuman dingin. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami biduran karena dingin, yaitu:

1. Riwayat alergi dalam keluarga

Jika Anda memiliki anggota keluarga, seperti orang tua atau saudara kandung, yang juga sering mengalami alergi, misalnya alergi makanan atau debu, risiko terkena biduran karena dingin menjadi lebih tinggi. Hal ini karena kecenderungan alergi dapat diwariskan secara genetik, sehingga tubuh Anda lebih sensitif terhadap pemicu tertentu, termasuk suhu dingin.

2. Kulit sensitif

Pemilik kulit sensitif cenderung mudah bereaksi terhadap perubahan lingkungan, termasuk perubahan suhu yang mendadak. Kulit yang sensitif biasanya akan lebih cepat mengalami iritasi, kemerahan, atau bentol-bentol saat terkena udara dingin, air dingin, atau benda-benda dingin lainnya. 

3. Paparan pendingin ruangan (AC) atau air dingin

Sering beraktivitas di ruangan ber-AC dalam waktu lama dapat membuat tubuh terus-menerus terkena suhu rendah. Udara dingin dari AC bisa menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan sensitif, sehingga reaksi alergi seperti biduran lebih mudah muncul, terutama pada orang yang memang rentan. 

Begitu juga orang yang sering berenang di kolam air dingin atau pekerja yang setiap harinya berada di area bersuhu rendah, seperti staf bagian penyimpanan makanan beku, juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami biduran karena dingin.

4. Konsumsi makanan atau minuman dingin

Mengonsumsi makanan dan minuman dingin seperti es krim, minuman bersoda dengan es batu, atau makanan beku dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang. Paparan suhu rendah dari makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan gejala biduran, terutama di area mulut, bibir, atau tenggorokan.

5. Kondisi kesehatan tertentu

Beberapa penyakit, seperti gangguan kelenjar tiroid, infeksi virus, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap suhu dingin. Selain itu, penderita penyakit autoimun juga kerap mengalami keluhan alergi kulit, termasuk biduran karena dingin.

6. Usia muda

Anak-anak dan remaja lebih sering mengalami alergi dingin dibandingkan orang dewasa. Sistem kekebalan tubuh pada usia muda masih belajar mengenali dan menyesuaikan diri terhadap berbagai rangsangan dari luar, termasuk suhu dingin. 

Namun, orang dewasa juga tetap bisa mengalami biduran karena dingin, terutama jika memiliki faktor risiko di atas.

Gejala Biduran karena Dingin

Tanda dan gejala biduran karena dingin biasanya meliputi:

  • Muncul bentol-bentol merah atau putih pada kulit setelah terkena suhu dingin
  • Rasa gatal atau perih di area kulit yang terpapar
  • Pembengkakan di bibir atau tangan bila menyentuh benda dingin
  • Pada kasus berat, dapat terjadi sesak napas atau pusing
  • Gejala biasanya membaik setelah menjauh dari sumber dingin

Cara Mengatasi dan Mencegah Biduran karena Dingin

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan biduran karena dingin sekaligus mencegah kekambuhannya:

1. Menjaga tubuh tetap hangat

Usahakan selalu mengenakan pakaian yang cukup hangat, terutama ketika cuaca sedang dingin atau berada di ruangan ber-AC. Pakailah jaket/sweater, syal, dan kaos kaki agar tubuh tetap terlindungi dari udara dingin. 

Bila perlu, gunakan juga sarung tangan dan topi untuk melindungi bagian tubuh yang mudah terpapar dingin. Hal sederhana seperti pakaian berlapis bisa membantu mencegah gejala biduran muncul atau kambuh.

2. Menghindari paparan suhu dingin berlebihan

Jika sering mengalami biduran karena dingin, sebaiknya batasi aktivitas di tempat yang bersuhu rendah. Hindari berlama-lama di luar rumah saat pagi atau malam hari ketika suhu udara lebih dingin. 

Selain itu, hindari juga makanan dan minuman dingin, jika ternyata hal tersebut sering memicu gejala. Apabila Anda bekerja di ruangan dingin atau sering terpapar AC, istirahatlah sejenak di tempat yang lebih hangat bila memungkinkan.

3. Kompres hangat pada kulit

Saat biduran karena dingin mulai muncul, tempelkan kain bersih yang sudah dibasahi air hangat pada bagian kulit yang gatal atau bentol. Kompres hangat akan membantu mengurangi rasa gatal, nyeri, dan pembengkakan. Hindari penggunaan air yang terlalu panas, dan jangan menggaruk kulit karena bisa memperparah iritasi.

4. Mengonsumsi obat antihistamin

Obat antihistamin, seperti cetirizine atau loratadine, dapat dibeli di apotek dan biasanya digunakan untuk meredakan reaksi alergi penyebab biduran karena dingin, termasuk gatal, kemerahan, dan bentol. 

Namun, selalu ikuti dosis dan aturan pakai yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran dokter. Tidak semua orang cocok dengan obat tertentu, jadi konsultasikan dulu bila Anda sedang hamil, menyusui, atau memiliki riwayat penyakit lain.

5. Mengoleskan losion atau krim antipruritus

Losion atau krim antipruritus adalah pelembap khusus yang diformulasikan untuk mengurangi rasa gatal dan meredakan iritasi pada kulit. Pilih produk yang aman untuk kulit sensitif dan bebas dari pewangi atau bahan kimia keras, karena bahan tersebut justru bisa memperparah biduran. Oleskan secara tipis pada area yang terkena biduran, khsuusnya setelah mandi.

6. Menjaga kelembapan kulit

Agar kulit tidak mudah kering dan iritasi, gunakan pelembap secara rutin, terutama setelah mandi atau mencuci tangan. Pelembap membantu menjaga lapisan pelindung alami kulit sehingga lebih tahan terhadap perubahan suhu. Pastikan juga Anda cukup minum air putih setiap hari agar kulit tetap sehat dan tidak gampang kering.

Biduran karena dingin sebenarnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan penanganan sederhana. Namun, penting untuk mewaspadai apabila biduran diikuti gejala berat, seperti sesak napas, pembengkakan di wajah atau lidah, atau pingsan. Jika mengalami kondisi tersebut, segera ke IGD di rumah sakit terdekat.

Apabila biduran karena dingin sering kambuh atau sulit dikendalikan, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan terapi yang sesuai. Anda bisa memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan jawaban cepat dan saran medis langsung dari tenaga profesional.