Bintik merah setelah demam sering membuat orang merasa cemas, terutama jika keluhan ini muncul pada anak atau bayi. Kondisi ini memang bisa menjadi tanda pemulihan yang normal, tetapi juga dapat menjadi gejala penyakit yang memerlukan perhatian khusus. 

Bintik merah setelah demam sering dikaitkan dengan penyakit menular yang umum terjadi, seperti demam berdarah dengue (DBD), campak, atau rubella. Meski begitu, kondisi ini juga bisa menjadi gejala normal dari tubuh yang sedang melawan infeksi.

Bintik Merah Setelah Demam, Inilah Penyebab dan Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab bintik merah setelah demam agar penanganannya bisa dilakukan dengan tepat.

Bintik Merah Setelah Demam dan Penyebabnya

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan bintik merah muncul setelah demam, mulai dari yang ringan hingga yang serius:

1. Demam berdarah dengue 

Bintik merah setelah demam akibat DBD biasanya muncul di hari ke-3 hingga ke-5. Kondisi ini disebut sebagai petekie. Bintik ini biasanya tidak terasa gatal dan sering kali ditemukan di lengan, kaki, atau perut.

Petekie terjadi karena adanya kebocoran pembuluh darah akibat infeksi virus dengue. Jika ruam bertambah banyak atau disertai mimisan, muntah terus-menerus, atau lemas berat, segera cari pertolongan medis.

2. Campak 

Campak juga bisa menjadi penyebab bintik merah setelah demam. Setelah demam menurun, bintik merah atau ruam mulai muncul, biasanya dari wajah kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini sering disertai gejala lain, seperti batuk, pilek, dan mata merah.

Ruam campak umumnya berwarna merah kecokelatan dan bisa bertahan beberapa hari. Kondisi ini sangat menular, sehingga penting memantau kesehatan anak dan lingkungan sekitar.

3. Rubella

Rubella juga menyebabkan bintik merah setelah demam, tetapi ruamnya cenderung lebih ringan dan tidak selalu disertai keluhan sistemik, seperti demam tinggi, sakit kepala, atau nyeri sendi. Sama seperti campak, ruam biasanya muncul di wajah sebelum akhirnya menyebar ke seluruh tubuh.

4. Roseola infantum

Bintik merah setelah demam bisa disebabkan oleh roseola, yaitu infeksi virus yang sering menyerang bayi dan balita. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya bintik merah muda setelah demam tinggi beberapa hari.. 

Ruam roseola umumnya tidak gatal dan tidak mengganggu aktivitas anak. Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus.

5. Reaksi alergi obat

Bintik merah setelah demam bisa disebabkan alergi terhadap obat-obatan, terutama obat penurun panas atau antibiotik. Kondisi ini sering disertai rasa gatal dan dapat menyebar dengan cepat. Selain itu, reaksi alergi juga dapat memicu pembengkakan pada kelopak mata atau bibir dan disertai sesak napas.

6. Infeksi virus atau bakteri 

Infeksi virus atau bakteri tertentu juga bisa menyebabkan bintik merah setelah demam. Biasanya, bintik merah ini tidak berbahaya dan akan hilang saat infeksi sembuh. Namun, selalu perhatikan jika ruam semakin banyak, berubah warna, atau timbul tanda bahaya. Infeksi ringan umumnya membaik dengan cukup istirahat dan minum cairan yang cukup.

7. Tanda penyembuhan

Pada beberapa kasus, bintik merah yang muncul setelah demam bisa menjadi bagian dari proses pemulihan alami tubuh setelah melawan infeksi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika demam sudah turun dan anak mulai tampak membaik secara umum.

Ruam ini tidak disertai gejala berat, seperti demam tinggi, muntah, atau lemas, dan umumnya tidak gatal. Bintik akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa perlu pengobatan khusus. 

Bintik Merah Setelah Demam dan Tanda Bahayanya

Jika bintik merah setelah demam disertai tanda-tanda berikut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter:

  • Bintik merah tidak memudar saat ditekan, bertambah banyak, atau disertai perdarahan di kulit atau mulut.
  • Muncul muntah hebat, kejang, sulit bernapas, lemas berat, atau penurunan kesadaran.
  • Keluar darah dari gusi, hidung, atau tinja.
  • Anak tampak sangat lemas, tidak mau makan atau minum, menangis lemah, atau menunjukkan tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil dan bibir kering.
  • Bintik merah disertai pembengkakan di wajah, bibir, atau sesak napas.

Segera pergi ke IGD rumah sakit terdekat jika muncul tanda bahaya di atas. Jangan menunda pemeriksaan, apalagi jika Anda berada di daerah endemik DBD atau memiliki riwayat kontak dengan penderita campak atau rubella.

Jika bintik merah setelah demam hanya sedikit, tanpa disertai tanda bahaya, dan kondisi umum anak membaik, Anda dapat melakukan pemantauan di rumah dan pastikan anak cukup beristirahat, minum air putih yang cukup, serta mendapatkan asupan nutrisi yang baik.

Itulah beberapa informasi mengenai bintik merah setelah demam yang perlu diketahui. Jika masih memiliki pertanyaan lain, Anda dapat memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan saran dan informasi yang lebih sesuai dengan yang Anda butuhkan.