Black lung disease adalah penyakit paru akibat paparan debu batu bara dalam jangka panjang. Kondisi ini menyebabkan peradangan dan jaringan parut di paru-paru. Black lung disease merupakan kondisi permanen, tetapi gejalanya sering kali baru timbul bertahun-tahun setelah paparan debu batu bara.

Black lung disease umumnya terjadi pada pekerja tambang batu bara yang langsung terpapar batu bara. Debu batu bara mengandung partikel-partikel yang bila terhirup akan mengendap di paru-paru, lalu menyebabkan peradangan dan jaringan parut.

Black Lung Disease

Berdasarkan tingkat keparahannya, black lung disease terbagi dua, yaitu simple dan complex black lung disease. Pada simple black lung disease, jaringan parut yang terbentuk di paru-paru masih berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala. Kondisi ini biasanya ditemukan dari pemeriksaan kesehatan rutin pekerja.

Sementara pada complex black lung disease, jaringan parut yang terbentuk di paru-paru sudah meluas dan gejala yang terjadi pun sudah kentara dan mengganggu. Simple maupun complex black lung disease perlu dirawat dan dipantau secara rutin untuk mencegah kerusakan paru-paru lebih lanjut.

Penyebab Black Lung Disease

Black lung disease disebabkan oleh pengendapan debu batu bara di dalam paru-paru. Kondisi ini disebut juga dengan pneumoniocosis pekerja batu bara. Debu batu bara mengandung karbon dan terkadang silika. Bila partikel-partikel ini masuk dan mengendap di paru-paru, tubuh akan menganggapnya sebagai benda asing.

Sebagai respons terhadap benda asing, tubuh akan mengerahkan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi dan mengeluarkannya. Respons inilah yang menyebabkan peradangan paru-paru dan akhirnya memicu pembentukan jaringan parut (fibrosis).

Debu batu bara yang sudah mengendap di dalam paru-paru tidak akan bisa hilang. Akibatnya, makin lama seseorang bekerja dengan batu bara, makin banyak pula debu yang menumpuk di paru-paru orang tersebut.

Gejala Black Lung Disease

Pada tahap awal, black lung disease bisa tidak menimbulkan gejala meski jaringan parut sudah terbentuk di paru-paru. Jika jaringan parut meluas, penderita black lung disease dapat mengalami sejumlah gejala berikut:

  • Nyeri dada
  • Dada terasa seperti diikat
  • Sesak napas
  • Mudah lelah saat beraktivitas, bahkan pada aktivitas yang biasanya tidak membuat lelah
  • Batuk kering
  • Batuk berdahak yang disertai lendir kehitaman

Kapan harus ke dokter

Mengingat black lung disease bisa tidak bergejala, sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin ke dokter jika pekerjaan Anda berisiko menyebabkan paparan debu batu bara. Makin awal terdeteksi, makin cepat pula penanganan diberikan untuk memperlambat kerusakan paru-paru.

Konsultasi ke dokter juga perlu dilakukan jika Anda mengalami gejala black lung disease. Pertolongan di IGD rumah sakit terdekat haris cepat dilakukan apabila timbul gejala yang lebih berat, seperti sesak napas, dan kebiruan (sianosis) pada bibir, tangan, dan kaki.

Diagnosis Black Lung Disease

Untuk mendiagnosis black lung disease, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala, riwayat kesehatan, serta riwayat aktivitas atau pekerjaan pasien, termasuk lokasi penambangan dan alat pelindung diri yang digunakan saat bekerja.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, salah satunya dengan mendengarkan suara napas menggunakan stetoskop. Selain dengan tes fisik, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan penunjang berikut untuk menegakkan diagnosis:

  • Foto Rontgen dada atau CT scan, untuk mencari tanda-tanda peradangan khas black lung disease di paru-paru
  • Tes fungsi paru, untuk mengukur seberapa baik kemampuan paru-paru dalam proses pernapasan
  • Analisis gas darah, untuk mengukur kadar oksigen dalam darah jika gejala sudah parah

Pengobatan Black Lung Disease

Pengobatan black lung disease bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah perburukan penyakit sehingga pasien bisa beraktivitas dengan normal. Beberapa metode penanganan yang bisa dilakukan adalah:

  • Obat-obatan
    Pemberian obat-obatan, seperti bronkodilator, bertujuan untuk menjaga agar saluran pernapasan tetap terbuka. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat untuk meredakan gejala peradangan.
  • Terapi rehabilitasi paru
    Terapi rehabilitasi paru berguna untuk membantu fungsi paru-paru agar bisa bekerja lebih efektif. Terapi ini akan mengajarkan jenis-jenis olahraga yang dapat meningkatkan kekuatan paru-paru dan kemampuan untuk bernapas.
  • Terapi oksigen
    Terapi oksigen dapat diberikan dokter untuk mengobati black lung disease yang parah. Metode ini dilakukan dengan mengalirkan oksigen tambahan ke paru-paru melalui selang.
  • Transplantasi paru-paru
    Transplantasi paru-paru dapat dilakukan untuk mengatasi black lung disease yang parah dan ketika metode lain sudah tidak efektif mengobati penyakit ini. Prosedur ini dilakukan dengan mengganti paru-paru yang rusak dengan paru-paru yang sehat dari pendonor.

Untuk penderita simple black lung disease yang tidak memiliki gejala, penanganan terfokus pada menjaga kesehatan dan meminimalkan paparan terhadap debu batu bara, iritan, atau infeksi, agar kesehatan paru-paru tetap terjaga.

Komplikasi Black Lung Disease

Jika dibiarkan dan tidak segera ditangani, black lung disease berisiko menimbulkan komplikasi berikut ini:

Selain itu, black lung disease juga diketahui dapat menurunkan harapan hidup penderitanya hingga 12,6 tahun. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari kondisi ini terjadi atau setidaknya mencegah simple black lung disease menjadi lebih parah.

Pencegahan Black Lung Disease

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya black lung disease pada penambang batu bara atau orang yang berisiko terpapar batu bara, yaitu:

  • Pakai alat pelindung diri atau masker yang sesuai saat bekerja.
  • Gunakan masker saat melepas dan mencuci baju kerja.
  • Selalu mandi untuk membersihkan badan dan rambut dari debu-debu yang menempel setelah bekerja.
  • Pastikan untuk membersihkan pakaian yang terkena debu dengan benar dan jangan sampai debu tersebut terhirup.
  • Cuci tangan dan wajah sebelum makan maupun minum di tengah bekerja.
  • Lakukan pemeriksaan berkala dan vaksinasi rutin sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter.
  • Terapkan pola hidup sehat, misalnya dengan berolahraga rutin, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan tidak merokok.

Pada pasien yang menderita simple black lung disease, ada upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar penyakit tidak berkembang menjadi complex black lung disease. Upaya tersebut antara lain:

  • Menghindari paparan asap rokok dan berhenti merokok
  • Membatasi paparan debu batubara
  • Berdiskusi dengan atasan terkait kemungkinan penggantian posisi kerja yang tidak banyak terpapar debu batu bara
  • Menggunakan masker saat keluar rumah atau membatasi kegiatan di luar ruangan agar tidak terpapar polusi yang bisa memperburuk kesehatan saluran pernapasan
  • Mencegah infeksi pada saluran pernapasan dengan menjalani vaksinasi, misalnya vaksin influenza
  • Berolahraga secara rutin sesuai saran dokter
  • Mempelajari dan merencanakan hal-hal yang perlu dilakukan jika sewaktu-waktu mengalami gejala akibat black lung disease