Banyak orang enggan minum susu saat berbuka puasa karena takut mengalami sakit perut. Kalau kamu termasuk di antaranya, baca artikel ini sampai selesai untuk menemukan penjelasan mengenai aman atau tidaknya berbuka puasa dengan minum susu.

Minum banyak cairan saat berbuka puasa sangat dianjurkan guna mencegah terjadinya dehidrasi dan sembelit. Selain air putih, cairan lainnya, seperti susu atau jus tanpa gula, juga baik dikonsumsi saat berbuka. Minuman ini tak hanya menghilangkan dahaga, tetapi juga bisa mengembalikan energi yang hilang.

Bolehkah Buka Puasa dengan Minum Susu? - Alodokter

Minum Susu Saat Berbuka Puasa

Sebenarnya, tidak ada larangan untuk minum susu saat berbuka puasa. Justru, minum susu bisa membuatmu kembali berenergi setelah seharian penuh berpuasa. Hal ini karena susu memiliki kandungan protein, lemak, dan karbohidrat yang tinggi.

Tak hanya itu, susu juga kaya akan kalsium, fosfor, vitamin A dan B12, zinc, dan magnesium. Berkat nutrisi yang melimpah, susu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari mencegah osteoporosis, menurunkan risiko terkena penyakit jantung, menurunkan tekanan darah tinggi, hingga mencegah diabetes tipe 2.

Meski begitu, susu sapi tetap tidak dianjurkan jika kamu menderita intoleransi laktosa, ya. Soalnya, susu sapi mengandung laktosa yang bisa menyebabkan diare, mual, kram perut, atau perut kembung bila dikonsumsi oleh penderita intoleransi laktosa.

Sementara itu, penderita penyakit asam lambung (GERD) boleh kok minum susu saat berbuka puasa, asalkan susu yang dikonsumsi tepat. Pilihlah susu skim atau susu tanpa lemak, agar tidak memicu kenaikan asam lambung dan menimbulkan gejala GERD.

Biar lebih aman, sebaiknya jangan langsung membatalkan puasa dengan minum susu atau produk olahannya. Konsumsilah air putih dan beberapa buah kurma terlebih dahulu, supaya perut tidak kosong.

Kalau masih ragu untuk minum susu saat berbuka, kamu bisa mengganti susu hewani, misalnya susu sapi dan susu kerbau, dengan susu nabati, seperti susu kedelai, susu almond, oat milk, atau rice milk, yang tidak mengandung laktosa dan rendah lemak. Alternatif ini tentu saja lebih aman untuk penderita intoleransi laktosa dan GERD.

Porsi susu yang direkomendasikan adalah 1–2 gelas per hari. Supaya lebih praktis, jadwal minum susu bisa dibagi menjadi 2 selama Ramadan, yaitu saat sahur dan berbuka. Dengan begitu, manfaat susu bisa tetap kamu peroleh dengan maksimal, meskipun sedang berpuasa.

Susu Kental Manis

Selain susu cair, kamu juga tentu mengenal susu kental manis (SKM), kan? Di bulan Ramadan, banyak takjil yang ditambahkan SKM agar rasanya lebih manis dan creamy, seperti sup buah atau es teler. Namun, bukan berarti mengonsumsi takjil yang mengandung SKM ini setara dengan minum segelas susu, ya.

SKM sendiri merupakan produk susu, tetapi kandungan gula dan lemaknya cukup tinggi. Makanya, produk ini sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari, apalagi sampai menggantikan peran susu hewani atau nabati. SKM hanya boleh dikonsumsi sebagai campuran dalam makanan dan minuman, bukan sebagai susu.

Kesimpulannya, berbuka puasa dengan minum susu boleh-boleh saja. Namun, segelas susu saja tidak cukup untuk menghidrasi dan menutrisi tubuh. Kamu tetap perlu minum 8 gelas cairan per hari dan mengonsumsi makanan kaya nutrisi lainnya, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, daging, ayam, atau ikan.

Jika memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum berbuka puasa dengan minum susu, ya. Dengan begitu, kamu bisa bertanya lebih detail ke dokter untuk mengetahui jenis susu yang aman.