Kondisi yang dialami setiap ibu hamil memang bisa berbeda-beda. Namun, Bumil perlu hati-hati, ada beberapa kondisi yang termasuk berbahaya dan perlu pemeriksaan dokter. Yuk, kenali apa saja kondisi tersebut!
Selain mengetahui tanda kehamilan yang sehat dan normal, penting juga untuk mengenali tanda-tanda kehamilan yang berbahaya. Dengan begitu, Bumil jadi bisa lebih tenang karena sudah tahu keluhan mana yang perlu diperiksakan ke dokter dan mana yang tidak.
Kondisi-Kondisi Kehamilan yang Perlu Diwaspadai
Berikut adalah kondisi-kondisi kehamilan yang perlu Bumil periksakan ke dokter apabila mengalaminya:
1. Mual dan muntah berlebihan
Mual dan muntah adalah tanda kehamilan yang normal. Namun, jika mual dan muntah berlebihan hingga tidak bisa minum lebih dari 8 jam atau makan lebih dari 24 jam, Bumil harus segera memeriksakan diri ke dokter, apalagi jika keluhan ini disertai dengan mulut kering, sakit kepala, dan demam.
Jika dibiarkan lebih lama, kondisi ini dapat menyebabkan Bumil mengalami dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Ini tentunya tidak baik untuk kesehatan Bumil maupun bayi yang ada di dalam kandungan.
2. Ketuban bocor
Jika Bumil merasa terus-menerus mengeluarkan cairan berwarna putih, bening, atau kuning dengan lendir dan tidak berbau dari vagina, bisa jadi itu merupakan tanda cairan ketuban bocor.
Kondisi ini memang sulit dibedakan dengan rembesan urine atau cairan vagina yang juga sering terjadi pada ibu hamil. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter, sebab ketuban bocor bisa meningkatkan risiko terjadinya cacat lahir, kelahiran prematur, atau bahkan keguguran.
3. Gejala preeklamsia
Jika Bumil mengalami pembengkakan di wajah atau tangan dan disertai dengan nyeri lambung, sakit kepala yang parah, dan gangguan penglihatan, Bumil perlu waspada karena bisa jadi itu merupakan gejala preeklamsia.
Kondisi serius ini umumnya terjadi setelah 20 minggu kehamilan dan bisa mengancam nyawa ibu hamil dan janin jika tidak segera ditangani.
4. Penurunan gerakan bayi dalam kandungan
Jika Bumil merasa gerakan bayi dalam kandungan berhenti atau berkurang secara signifikan dari biasanya, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Bisa jadi ada suatu kondisi yang salah dan harus ditangani sesegera mungkin.
5. Perdarahan atau bercak darah
Bercak darah saat hamil umumnya bukan sesuatu yang berbahaya. Namun, Bumil patut waspada jika mengalami bercak terus keluar hingga keesokan harinya atau jika perdarahan menjadi banyak hingga membutuhkan lebih dari satu pembalut dalam 1 jam dan disertai dengan nyeri, demam atau menggigil.
Kondisi ini bisa menandakan gangguan serius pada kehamilan, termasuk tanda keguguran, atau plasenta terpisah (abrupsi plasenta) dari dinding rahim. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
6. Kontraksi dini
Memasuki trimester ketiga, Bumil akan mulai merasakan kontraksi ringan atau sering dikenal sebagai kontraksi palsu sebagai tanda tubuh semakin siap menuju persalinan.
Namun, jika kontraksi dirasakan sebelum 37 minggu, terjadi tiap 10 menit, dan semakin lama semakin kuat, Bumil disarankan segera ke dokter kandungan atau rumah sakit. Kontraksi seperti ini bisa jadi merupakan tanda persalinan prematur.
Selain beberapa kondisi di atas, ada pula kondisi lain yang menandakan Bumil perlu segera dibawa ke UGD, seperti sesak napas, detak jantung tidak teratur, kelelahan yang ekstrim, demam tinggi, sakit kepala hebat, muntah darah, sakit perut atau diare berat selama lebih dari sehari.
Jika Bumil mengalami kondisi-kondisi tersebut, segera periksakan diri ke dokter kandungan. Semakin cepat ditangani, semakin baik pula penanganan yang bisa dilakukan dan semakin kecil kemungkinan terjadinya sesuatu yang buruk.