Buried penis adalah kondisi ketika penis tertutup oleh jaringan atau lapisan kulit. Kondisi ini membuat ukuran penis tampak lebih kecil, walau sebetulnya normal. Buried penis bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor bawaan sejak lahir hingga obesitas. 

Penis yang normal umumnya akan tampak memanjang dan menonjol keluar. Namun, pada beberapa kondisi, penis bisa saja mengalami perkembangan yang tidak normal, seperti buried penis. Pada kondisi ini, penis tersembunyi atau tenggelam di bawah jaringan lemak perut, kulit paha, atau kantung zakar (skrotum).

Buried Penis, Ketahui Gejala, Penyebab, dan Penanganannya - Alodokter

Buried penis bisa saja terjadi setelah bayi lahir atau berkembang di kemudian hari akibat faktor lain, seperti obesitas. Pada kasus tertentu, buried penis dapat membuat pria yang mengalaminya menjadi susah buang air kecil dan menjaga kebersihan alat kelamin. Kondisi ini juga bisa berpengaruh terhadap kepuasan seksual. 

Buried Penis dan Beberapa Gejalanya

Buried penis bisa membuat penis tertutup sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini dapat ditandai dengan beberapa gejala, seperti:

  • Sulit buang air kecil
  • Nyeri saat ejakulasi
  • Sulit ereksi
  • Susah melakukan hubungan seksual atau penetrasi
  • Masalah kesuburan  

Jika tidak ditangani, buried penis juga kerap menyebabkan gangguan psikologis pada penderitanya, mulai dari kurang percaya diri hingga stres berat.

Walau sama-sama membuat penis tampak kecil, buried penis berbeda dengan micropenis. Pria dengan buried penis sebetulnya memiliki ukuran penis yang normal, hanya saja sebagian penisnya “tenggelam” sehingga tampak kecil.

Sementara pada micropenis, ukuran penis memang kecil dari lahir dan kondisi ini kerap disebabkan oleh gangguan hormon atau faktor genetik.

Buried Penis dan Berbagai Penyebabnya

Tertutupnya penis bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain:

1. Bawaan sejak lahir

Buried penis yang terjadi akibat bawaan lahir disebabkan oleh jaringan kulit dan lemak di sekitar penis berkembang secara tidak normal. Hal ini dapat menyebabkan penis tenggelam atau sembunyi. Selain itu, lemah atau longgarnya ligamen pada penis juga bisa menyebabkan buried penis.

2. Obesitas

Penyebab buried penis berikutnya adalah obesitas. Kondisi ini bisa terjadi pada pria dewasa atau anak laki-laki dengan bobot tubuh berlebih. Hal tersebut menyebabkan lemak di sekitar perut, panggul, atau area alat kelamin akan menutupi penis, sehingga ukuran penis terlihat kecil. 

3. Limfedema

Limfedema skrotum merupakan kondisi pembengkakan pada skrotum akibat tumpukan cairan getah bening. Hal ini disebabkan oleh adanya sumbatan atau kerusakan pada sistem limfatik atau sistem yang membantu membuang limbah dan racun dari tubuh, sehingga penis menjadi tenggelam atau tertutupi skrotum.

4. Hidrokel

Buried penis juga bisa terjadi akibat penyakit hidrokel. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan akibat adanya tumpukan cairan di sekeliling testis. Hidrokel sendiri dapat terjadi pada bayi sejak dalam kandungan dan pria dewasa akibat beberapa kondisi. 

Meski begitu, hidrokel sebenarnya tidak berbahaya. Pada bayi, kondisi ini akan hilang sendiri sampai anak berusia 1 tahun. Sementara itu, hidrokel pada pria dewasa akan hilang sendiri dalam beberapa bulan. Namun, bila bengkak tidak kunjung hilang atau makin membesar, sebaiknya periksakan ke dokter, ya. 

5. Prosedur sunat yang tidak tepat

Buried penis juga bisa terjadi akibat kesalahan saat menjalani sunat. Prosedur ini biasanya hanya menghilangkan atau memotong sedikit kulup penis. Namun, kulup yang dipotong terlalu banyak atau kulup tidak cukup untuk dipotong berisiko membuat penis turun kembali ke area lemak di sekitarnya.

Buried Penis dan Penanganannya

Penanganan buried penis biasanya tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Pada beberapa kondisi, buried penis dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam kurun waktu tertentu. Namun, pada kasus tertentu, buried penis bisa diatasi juga dengan beberapa langkah berikut ini:

Diet dan olahraga

Bila disebabkan obesitas, buried penis bisa diatasi dengan cara menurunkan berat badan dan menjaganya agar tetap ideal. Anda bisa mencapai berat badan ideal dengan diet yang tepat dan olahraga rutin. Setelah berat badan berkurang, jaringan lemak di sekitar penis dan perut akan berkurang dan hal ini bisa membantu membuat penis tampak lebih besar atau sesuai ukuran normal.

Operasi

Langkah ini bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi buried penis yang tidak kunjung membaik atau menyebabkan masalah lain, seperti kesulitan buang air kecil atau gangguan dalam berhubungan intim. 

Sebelum melakukan operasi, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu, mulai dari pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan, sampai melakukan tes penunjang lainnya, seperti tes darah dan urine dan CT-scan atau MRI. 

Konseling

Konseling dan psikoterapi juga bisa dilakukan bagi pasien buried penis yang mengalami masalah psikologis terkait kondisinya. Melalui langkah ini, pasien akan dibantu untuk memperbaiki kepercayaan diri, mengontrol stres, hingga menanggulangi dampak psikologis lainnya, misalnya gangguan cemas dan depresi. 

Bila Anda mengalami gejala buried penis dan merasa terganggu dengan kondisi ini, jangan ragu atau malu untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan tanpa keluar tatap muka melalui Chat Bersama Dokter

Dengan begitu, dokter dapat melakukan pemeriksaan dan menyarankan penanganan yang tepat, termasuk pemberian obat-obatan tertentu bila diperlukan sesuai kondisi Anda. Selain itu, kerahasiaan Anda pun akan terjamin.