Burung puyuh merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak digemari karena rasanya yang gurih. Selain itu, burung puyuh juga kaya akan nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Burung puyuh telah lama dikenal sebagai makanan bergizi yang mudah diolah. Dagingnya yang gurih dan lembut membuat burung puyuh digemari banyak orang, baik sebagai lauk sehari-hari maupun hidangan khas di berbagai daerah.

Burung Puyuh, Sumber Protein Hewani yang Menyehatkan Tubuh - Alodokter

Selain mudah diolah menjadi berbagai hidangan lezat, burung puyuh juga kaya akan protein, vitamin, dan mineral yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.

Burung Puyuh dan Kandungan Nutrisinya

Di dalam 100 gram daging burung puyuh, terdapat sekitar 134 kalori dan beragam nutrisi berikut:

  • 22 gram protein
  • 5 gram lemak
  • 237 miligram kalium
  • 17 miligram kalsium
  • 185 miligram fosfor

Selain itu, daging burung puyuh juga mengandung zat besi, zinc, vitamin B1, vitamin B2, serta vitamin B12. Kandungan nutrisi ini menjadikan daging burung puyuh baik untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Burung Puyuh dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Berkat kandungan nutrisi di dalamnya, ada beberapa manfaat burung puyuh yang bisa Anda dapatkan, di antaranya:

1. Memperbaiki jaringan tubuh

Daging dan telur burung puyuh dikenal sebagai sumber protein berkualitas tinggi. Protein sangat penting untuk membangun, memperbaiki, serta mempertahankan jaringan tubuh, termasuk otot, kulit, dan organ vital. Hal ini membuat burung puyuh bermanfaat sebagai menu pendukung pertumbuhan anak-anak maupun pemulihan setelah sakit.

Selain itu, asupan protein yang cukup dari burung puyuh juga bisa membantu menjaga daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka. Jadi, mengonsumsi daging atau telur burung puyuh secara rutin dalam porsi wajar dapat mendukung kesehatan secara menyeluruh.

2. Menjaga kesehatan tulang dan gigi

Burung puyuh mengandung mineral penting, seperti kalsium, fosfor, dan zinc, yang berperan dalam pembentukan serta pemeliharaan kekuatan tulang dan gigi. Kalsium dan fosfor membantu menjaga kepadatan tulang agar terhindar dari osteoporosis atau pengeroposan tulang, sedangkan zinc juga penting untuk perbaikan sel pada jaringan keras.

Konsumsi burung puyuh sangat dianjurkan untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan maupun orang dewasa dan lansia guna menjaga kesehatan sistem rangka. Namun, upayakan untuk tetap mengombinasikan dengan sumber mineral lain dari makanan seimbang.

3. Meningkatkan fungsi otak dan sistem saraf

Daging dan telur burung puyuh kaya akan vitamin B kompleks, khususnya vitamin B1, B2, dan B12, yang penting untuk mendukung kinerja otak dan sistem saraf. Nutrisi tersebut dapat membantu memperbaiki konsentrasi, daya ingat, serta fungsi kognitif secara keseluruhan.

Selain itu, kandungan asam amino esensial pada burung puyuh bermanfaat untuk produksi neurotransmitter, zat kimia yang bekerja sebagai penghantar pesan antarsel saraf. Oleh karena itu, konsumsi burung puyuh bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan mental dan daya pikir.

4. Meningkatkan daya tahan tubuh

Burung puyuh, terutama telurnya, memiliki kandungan selenium, zinc, dan vitamin A, yang dibutuhkan untuk memperkuat sistem imun. Selenium berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan, sedangkan vitamin A membantu melindungi organ tubuh dari infeksi.

Dengan mengonsumsi burung puyuh secara teratur, tubuh akan lebih siap menghadapi paparan virus dan bakteri penyebab penyakit. Namun, tetap perhatikan porsi serta variasikan dengan makanan bergizi lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

5. Mencegah anemia

Daging burung puyuh merupakan sumber zat besi hewani yang mudah diserap tubuh. Zat besi sangat penting dalam proses pembentukan sel darah merah yang sehat, sehingga dapat membantu mencegah anemia dan gejala seperti mudah lelah, lemas, serta pucat.

Telur burung puyuh juga mengandung vitamin B12 yang mendukung produksi sel darah merah. Kombinasi zat besi dan vitamin B12 dari burung puyuh membuat makanan ini baik dikonsumsi oleh wanita hamil, anak-anak, hingga orang dewasa yang berisiko kekurangan darah.

6. Menjaga berat badan

Jika dibandingkan dengan beberapa jenis daging merah, daging burung puyuh mengandung lemak yang relatif lebih rendah. Ini menjadi salah satu alasan burung puyuh sering dijadikan pilihan bagi mereka yang sedang menjalani diet rendah lemak atau menjaga berat badan.

Selain itu, kandungan proteinnya yang tinggi membuat burung puyuh tetap mampu memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi, tanpa menambah asupan lemak berlebih. Cukup konsumsi burung puyuh sebagai bagian dari menu seimbang untuk hasil yang optimal.

Cara Mengolah dan Mengonsumsi Burung Puyuh

Burung puyuh, baik daging maupun telurnya, dapat menjadi pilihan menu sehat jika diolah dan dikonsumsi dengan cara yang tepat. Untuk mendapatkan manfaat maksimal serta menjaga kandungan gizinya, penting untuk memperhatikan cara pengolahan dan porsi konsumsi burung puyuh.

Berikut adalah cara mengolah dan mengonsumsi burung puyuh agar gizinya tetap terjaga:

  • Pilih daging dan telur burung puyuh yang masih segar. Daging puyuh segar memiliki warna cerah, tekstur kenyal, serta tidak berbau asam atau anyir. Telur puyuh yang baik memiliki cangkang bersih dan tidak retak.
  • Simpan daging burung puyuh di kulkas maksimal 1–2 hari. Jika ingin disimpan lebih lama, masukkan dalam wadah tertutup ke dalam freezer. Telur puyuh mentah sebaiknya tidak disimpan lebih dari satu minggu di lemari pendingin.
  • Sebelum diolah, cuci tangan dan peralatan memasak dengan sabun, lalu bersihkan daging atau telur puyuh dengan air mengalir.
  • Masak daging dan telur burung puyuh hingga benar-benar matang. Daging matang ditandai dengan tekstur yang padat dan tidak lagi berwarna kemerahan. Telur puyuh sebaiknya direbus atau dikukus setidaknya selama 10 menit, hingga kuning telurnya keras.
  • Pilih metode memasak yang menyehatkan, seperti merebus, mengukus, menumis dengan sedikit minyak, atau memanggang. Menggoreng dengan minyak berlebih sebaiknya dihindari agar kandungan nutrisi tetap terjaga dan kadar lemak tidak meningkat.
  • Konsumsi daging atau telur burung puyuh secukupnya, yaitu 2–3 kali seminggu, dan imbangi dengan sumber protein lain, sayuran, serta buah-buahan agar pola makan tetap seimbang.

Cara pengolahan burung puyuh yang benar tidak hanya membantu menjaga nutrisinya, tetapi juga bisa mencegah risiko keracunan makanan akibat daging atau telur yang kurang matang. Keracunan bisa menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, atau sakit perut yang muncul beberapa jam setelah makan, dan biasanya membaik dalam 1–2 hari.

Segera konsultasikan ke dokter jika gejala keracunan setelah makan burung puyuh tidak membaik atau disertai sesak napas, pembengkakan pada wajah atau lidah, serta demam tinggi. Dokter akan memastikan penyebab dan memberikan penanganan yang sesuai. 

Agar lebih cepat, Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan solusi langsung sesuai kondisi Anda.