Cachexia adalah berat badan yang turun dratis akibat menyusutnya jaringan otot dan lemak secara berlebihan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti kanker, gangguan metabolisme, dan diabetes.

Cachexia terjadi ketika sel-sel dan jaringan tubuh membakar lebih banyak kalori akibat adanya pertumbuhan jaringan abnormal, misalnya pada penyakit kanker. Cachexia juga dapat terjadi bila tubuh sulit memanfaatkan gula darah sebagai energi. Pada kondisi ini, jaringan otot dan lemak digunakan sebagai sumber energi pengganti.

Cachexia - Alodokter

Kondisi ini lama kelamaan bisa membuat jaringan otot dan lemak menyusut sehingga berat badan turun drastis. Penderita cachexia bisa menjadi lebih lemah karena kekurangan energi dan rentan terkena infeksi karena daya tahan tubuh melemah.

Penyebab Cachexia

Penyebab cachexia masih belum diketahui secara pasti. Namun, cachexia berkaitan erat dengan peradangan kronis dan gangguan metabolik akibat pertumbuhan sel-sel kanker.

Kondisi di atas membuat tubuh perlu membakar lebih banyak kalori. Hal ini karena pertumbuhan sel dan jaringan tubuh, baik yang normal maupun tidak, membutuhkan banyak energi. Untuk menghasilkan energi lebih banyak, tubuh akan meningkatkan metabolisme.

Jika terjadi secara berlebihan, metabolisme akan membuat berat badan berkurang drastis karena tubuh ikut membakar jaringan otot dan lemak sebagai sumber energi tambahan.

Selain karena kanker, gangguan metabolik yang menyebabkan terjadinya cachexia juga bisa terjadi akibat penyakit kronis.

Faktor Risiko Cachexia

Ada banyak kondisi yang bisa dapat meningkatkan risiko terjadinya cachexia, yaitu:

  • Kanker, terutama kanker pankreas, kanker paru-paru, dan kanker lambung
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  • Gagal jantung kronis
  • Penyakit hati
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit Crohn’s
  • Cystic fibrosis
  • Rheumatoid arthritis
  • Diabetes
  • Infeksi, seperti sepsis, HIV/AIDS, dan tuberkulosis
  • Efek samping kemoterapi atau radioterapi
  • Usia lanjut

Gejala Cachexia

Gejala cachexia bisa berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung pada kondisi yang menyertainya. Namun, gejala kondisi ini umumnya akan muncul secara perlahan-lahan setelah penderitanya mengalami penyakit kronis tertentu dalam waktu lama.

Beberapa gejala yang biasanya muncul akibat cachexia adalah:

  • Berat badan turun secara signifikan
  • Hilang nafsu makan
  • Tubuh terasa sangat lelah dan tidak bertenaga
  • Kulit pucat
  • Keringat dingin
  • Sering demam
  • Gangguan pada indra perasa
  • Bengkak atau edema

Selain gejala fisik di atas, cachexia juga bisa membuat penderitanya lebih berisiko mengalami gangguan mental, seperti depresi.

Tidak hanya itu, cachexia juga bisa menyebabkan penderitanya lebih rentan terkena kekurangan albumin, gangguan elektrolit, dan anemia. Nilai indeks massa tubuh (IMT) pada penderita cachexia juga sangat rendah.

Kapan harus ke dokter

Segera periksakan diri Anda ke dokter apabila mengalami gejala di atas, terutama jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit kronis atau kanker. Apa pun penyebabnya, cachexia merupakan kondisi medis serius yang perlu diobati dengan cepat dan tepat oleh dokter.

Kondisi ini juga perlu segera ditangani jika sudah berdampak pada kualitas hidup, misalnya sampai membuat penderita kesulitan untuk beraktivitas atau bekerja.

Diagnosis Cachexia

Untuk mendiagnosis cachexia, dokter akan menanyakan beberapa hal berikut:

  • Gejala yang dialami pasien
  • Riwayat penyakit yang pernah dialami pasien
  • Penyakit yang pernah atau sedang diderita keluarga
  • Pengobatan yang pernah dijalani pasien, termasuk kemoterapi

Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan status gizi pada pasien. Diagnosis cachexia dilakukan dengan membandingkan berat badan pasien saat pemeriksaan dengan tahun sebelumnya. Pasien dapat dikatakan terkena cachexia jika mengalami berat badannya turun hingga 5% atau lebih dalam 1 tahun terakhir.

Untuk memastikan diagnosis cachexia, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes penunjang berikut:

  • Pengukuran berat badan dan komposisi tubuh, untuk menghitung berat badan yang menurun dan menilai jaringan otot dan lemak yang menyusut
  • Tes darah, untuk menilai kadar protein dan albumin, memantau fungsi ginjal dan hati, serta memastikan apakah terdapat kondisi tertentu, seperti infeksi atau peradangan
  • Pemeriksaan atropometri, untuk melihat kadar lemak pada jaringan tubuh

Pengobatan Cachexia

Pengobatan cachexia adalah dengan memperbaiki asupan gizi dan menangani penyakit penyebabnya. Penanganan harus dilakukan sedini mungkin agar kondisi pasien bisa membaik dan perburukan penyakit bisa dicegah.

Tujuan pengobatan cachexia adalah untuk meningkatkan berat badan pasien hingga kembali normal dan menjaganya agar tetap stabil. Proses ini umumnya membutuhkan waktu lama dan perlu dilakukan secara bertahap.

Untuk mengatasi cachexia, dokter dapat melakukan beberapa tindakan berikut ini:

  • Perbaikan pola makan dan asupan nutrisi, misalnya dengan menambah asupan makanan yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak
  • Pemasangan selang nasogastrik (NGT), untuk memberi asupan nutrisi pada pasien yang sulit menelan
  • Pemberian obat-obatan, untuk meningkatkan nafsu makan pasien dan mengatasi penyebab cachexia, misalnya infeksi atau kanker
  • Pemberian suplemen vitamin dan mineral
  • Fisioterapi dan terapi okupasi, guna menambah massa otot dan membantu pasien agar bisa beraktivitas secara mandiri
  • Dukungan kesehatan mental, untuk meredakan gejala gangguan kesehatan mental, seperti cemas dan depresi

Komplikasi Cachexia

Jika tidak ditangani, cachexia bisa menurunkan kualitas hidup pasien. Kondisi ini bisa membuat pasien menjadi sangat lemah hingga tidak dapat beraktivitas normal. Selain itu, cachexia yang tidak diobati juga bisa menimbulkan berbagai komplikasi berikut:

  • Sarkopenia
  • Sindrom nyeri kronis
  • Depresi
  • Infeksi berulang
  • Kesulitan bergerak karena atrofi otot
  • Gangguan fungsi organ, seperti ginjal, liver, dan jantung

Pencegahan Cachexia       

Prinsip pencegahan cachexia adalah dengan menjauhi penyakit yang menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, gaya hidup sehat dan pola makan yang baik adalah kunci utama untuk mencegah cachexia.

Untuk mencegah cachexia, Anda bisa menerapkan beberapa cara berikut ini:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan jumlah nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral, yang sesuai kebutuhan
  • Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol
  • Menjaga berat badan ideal dengan rutin berolahraga dan diet sehat
  • Menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom ketika melakukan aktivitas seksual
  • Menjalani pemeriksaan kesehatan (medical check-up) secara berkala ke dokter