Cara membujuk pacar yang marah mungkin susah-susah gampang ya, apalagi kalau pacarmu mudah emosi. Namun, bila dibiarkan, bisa saja menimbulkan masalah baru dalam hubungan. Nah, agar tidak berlarut-larut atau bahkan membuat hubunganmu kandas, yuk, ketahui cara menghadapinya.

Pertengkaran kerap terjadi dalam hubungan asmara. Tak jarang kondisi ini mungkin membuatmu bingung atau pusing sendiri saat menghadapi pacar yang sedang marah. Diajak bicara malah dibentak. Didiamkan dianggap tidak peduli. Jadi serba salah, ya?

Cara Membujuk Pacar yang Marah Tanpa Drama - Alodokter

Namun, jangan sampai terbawa emosi, ya. Kalau ikut terbawa emosi, bukannya terselesaikan, masalah bisa makin memanas. Nah, agar hubunganmu dengan Si Dia tetap terjaga, ada nih cara membujuk pacar yang marah.

Tips Membujuk Pacar yang Marah   

Marah merupakan emosi yang normal kalau ada sebabnya. Jadi, kalau pacarmu sedang marah, jangan buru-buru menganggapnya menyebalkan atau meresponsnya dengan amarah juga. Mungkin saja saat itu ia sedang mengalami hal sulit dan marah menjadi salah satu cara untuk meluapkan emosinya.

Memang tidak mudah menghadapi orang yang sedang marah, apalagi pacarmu sendiri. Salah-salah, ucapanmu bisa membuat emosinya makin tidak terkontrol atau melukai hatinya. Belum lagi, terkadang sulit membedakan apakah pacarmu benar-benar marah atau hanya menginginkan perhatianmu.

Sebenarnya, marah bisa ditunjukkan secara fisik maupun perilaku. Orang yang marah mungkin terlihat berkeringat, berjalan mondar-mandir, tangannya mengepal, keningnya berkerut, suara gemetar, atau nada suara mendadak tinggi, bahkan diam saja (silent treatment).

Nah, kalau pacarmu sudah menunjukkan tanda-tanda ini, ada nih cara membujuk pacar yang marah berikut ini:

1. Beri ruang untuk pasanganmu menenangkan diri

Cara membujuk pacar yang marah tidak harus dengan berada di sampingnya 24 jam nonstop, kok. Terkadang, ia justru butuh ruang untuk menenangkan diri dan meredam semua amarah sehingga emosinya lebih terkendali saat berkomunikasi denganmu nanti.

Memberinya waktu untuk menenangkan diri juga mencegah pasanganmu stres. Dengan begitu, ia bisa merespons hal-hal yang membuatnya marah secara sadar dan bijaksana.

2. Tetap tenang dan jangan terbawa emosi

Hal terpenting dalam membujuk pacar yang marah adalah pengendalian diri. Jangan karena pacar sedang marah akhirnya kamu juga ikutan marah. Ibarat api, kalau disiram bensin pasti akan berkobar, bukannya padam. Makanya, kalau kamu ikut-ikutan marah, yang ada hubunganmu dan pasangan bisa-bisa runyam.

Saat pacar marah, tariklah napas sedalam-dalamnya, lalu embuskan perlahan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan pada otot akibat emosi yang memuncak. Dengan begitu, kamu akan lebih rileks sehingga bisa lebih tenang saat membujuk pacar yang marah.

3. Cari tahu apa yang membuatnya marah

Alih-alih kesal karena menghadapi pacar yang marah, cobalah cari tahu apa yang memicu amarahnya. Bisa jadi pacarmu marah karena konflik kecil yang kamu ciptakan, contohnya lupa membalas pesannya karena kamu sedang sibuk bekerja.

Dengan mengetahui alasan di balik kemarahannya, kamu akan lebih mudah untuk membujuk pacar yang marah. Kamu bisa langsung minta maaf jika emosinya memuncak akibat kesalahanmu.

Kamu pun bisa menenangkannya bila amarah pacarmu muncul karena pengalaman buruk yang ia alami, misalnya bertengkar dengan orang tuanya.

Kalau masih belum tahu apa yang menyebabkan pacarmu marah, jangan ragu untuk bertanya. Tanyakan dengan nada suara lembut dan berikan pengertian padanya bahwa ketidaktahuanmu bukan berarti kamu tidak menyayanginya. Justru dengan bertanya, kamu dapat menunjukkan rasa sayang dan pedulimu.

4. Bicarakan masalah dengan kepala dingin

Setelah semuanya jauh lebih tenang dan emosi pasanganmu sudah mereda, pelan-pelan ajak ia berbicara. Bicaralah dengan lembut kepadanya dan ucapkan kata-kata hangat yang tidak memancing emosinya.

Misalnya, “Sudah lebih tenang? Aku selalu di sini ya, kalau kamu sudah siap cerita.” atau “Maaf ya, aku salah. Kita ngobrol dulu baik-baik, yuk. Mau ngobrol di sini atau ke tempat favorit kita?”

Intinya, sebisa mungkin bicaralah dengan kepala dingin. Meski jawabannya mungkin tidak mengenakkan atau ketus padamu, jangan pernah meninggikan nada bicaramu. Luluhkan hatinya dengan kalimat yang tulus. Kamu bisa sambil memeluknya atau mengelus punggungnya saat bicara agar ia juga bisa merasakan ketulusanmu.

5. Perlakukan kekasihmu dengan penuh cinta

Agar suasana hatinya membaik, perlakukan kekasihmu dengan manis, yuk. Nah, cara membujuk pacar yang marah kali ini bisa manjur bila kamu mengenali bahasa cinta (love language) pasanganmu. Bahasa cinta membuatmu lebih mudah mengekspresikan kasih sayang sesuai dengan cara pasanganmu inginkan.

Ada lima bahasa cinta yang perlu kamu ketahui, yaitu words of affirmation, acts of service, receiving gifts, quality time, dan physical touch. Jika bahasa cinta pasanganmu adalah receiving gifts, hadiah kecil mungkin bisa membuatnya luluh dan kemudian memaafkanmu.

Bila bahasa cinta pasanganmu adalah words of affirmation, tunjukkan rasa sayangmu melalui kata-kata, baik secara verbal maupun tulisan. Bahkan, ucapan “I love you” yang menurut sebagian orang terkesan klise, bagi pemilik bahasa cinta ini maknanya bisa begitu dalam.

Hubungan sepasang kekasih memang tidak bisa terlepas dari konflik yang memicu kemarahan. Namun, kalau konflik ini dibiarkan tanpa penyelesaian, seseorang akan terus-menerus memendam amarah (emotional baggage) dan menyebabkan konflik yang lebih besar lagi.

Jadi, meski terkesan menyebalkan, pacar yang sedang marah bukan berarti harus dimusuhi, ya. Terkadang, ia marah karena ingin mendapatkan perhatian lebih darimu yang sibuk bekerja. Makanya, cara membujuk pacar yang marah perlu diterapkan untuk menunjukkan bahwa kamu tidak pernah mengabaikannya.

Bukalah komunikasi yang baik dengan pasangan agar kamu bisa memahami keinginannya dan begitu pula sebaliknya. Sebesar apa pun cintamu padanya bila komunikasi yang baik tidak terjalin, hubungan kalian mungkin akan jauh dari kata berhasil.

Jika pacarmu terus-menerus melampiaskan kemarahannya kepadamu, bahkan sampai melakukan kekerasan fisik, jangan ragu untuk mencari bantuan. Bila kamu masih saja merasa sulit terlepas dari toxic relationship tersebut, sebaiknya konsultasikan ke psikolog untuk mendapatkan solusi yang tepat.