Cara mencegah HIV yang utama adalah dengan menerapkan perilaku seks yang sehat dan aman. Selain itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil peluang virus HIV menginfeksi tubuh.

Banyak orang yang mengira bahwa HIV menular melalui bersin, bergantian memakai alat makan atau barang pribadi, bahkan hanya dengan bersentuhan. Anggapan ini menciptakan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV dan AIDS (ODHA)

Cara Mencegah HIV yang Jitu dan Efektif - Alodokter

Padahal, penularan HIV tidak terjadi melalui cara-cara tersebut. Cara mencegah HIV bukan dilakukan dengan menjauhi penderitanya, melainkan dengan menerapkan perilaku seks yang aman.

Beragam Cara Mencegah HIV

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang mengacaukan sistem kekebalan tubuh. Jika tidak segera ditangani, infeksi virus ini akan berkembang menjadi AIDS. Meskipun tergolong sebagai virus mematikan, Anda tidak perlu khawatir karena infeksi HIV bisa dicegah.

HIV dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, seperti darah, air mani, cairan pra ejakulasi, cairan vagina, cairan rektum, dan air susu ibu. Penyakit menular seksual ini ditularkan melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik secara bergantian, serta kehamilan hingga proses persalinan dan menyusui.

Agar virus HIV tidak menginfeksi tubuh, berikut ini adalah beberapa cara mencegah HIV yang efektif:

1. Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks

Menggunakan kondom merupakan cara mencegah HIV yang paling efektif, sekaligus dapat mencegah kehamilan serta penularan infeksi menular seksual.

Karena kontak seksual merupakan cara penularan HIV yang paling sering terjadi, Anda disarankan untuk menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual, terlebih jika Anda tidak mengetahui status kesehatan pasangan.

Kondom yang digunakan bisa terbuat dari lateks, polyurethane, atau polyisoprene. Ketiga jenis bahan tersebut efektif dalam mencegah infeksi HIV, tetapi kondom yang terbuat dari lateks dianggap sebagai yang paling efektif.

Kondom dapat mencegah infeksi HIV dengan menjadi penghalang agar air mani dan cairan praejakulasi tidak bersentuhan langsung dengan pasangan, baik saat melakukan penetrasi vagina, anal, ataupun oral.

Selain kondom pria, penggunaan kondom wanita juga bisa menjadi cara mencegah HIV yang efektif.

2. Setia pada satu pasangan

Suka berganti-ganti meningkatkan risiko terkena infeksi HIV. Risiko ini bahkan makin meningkat bila pasangan seksual Anda memiliki riwayat seksual dengan orang lain yang juga tidak diketahui riwayat HIV-nya. Orang tersebut mungkin saja menularkan HIV ke pasangan seksual Anda saat ini.

Oleh karena itu, jika Anda aktif secara seksual, sebaiknya setia hanya pada satu pasangan. Selain itu, tidak melakukan hubungan seks di luar nikah juga bisa menjadi cara mencegah HIV.

3. Hindari perilaku seks berisiko

Seks anal merupakan aktivitas seks yang berisiko tinggi menularkan HIV. Pelaku maupun penerima seks anal sama-sama rentan tertular HIV, hanya saja penerima seks anal tergolong lebih rentan.

Lapisan rektum yang tipis adalah alasan HIV lebih mudah masuk ke tubuh selama seks anal. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan hubungan seks yang aman serta menggunakan kondom untuk mencegah penularan HIV.

4. Hindari penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan

Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan dapat memengaruhi pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan peluang tertular HIV. Misalnya, karena berada di bawah pengaruh narkoba atau alkohol, Anda bisa saja berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom.

5. Gunakan jarum baru

Penggunaan jarum suntik bergantian, terutama pada pelaku penyalahgunaan narkoba, memiliki risiko tertinggi dalam penularan HIV. Selain memengaruhi pengambilan keputusan, penyalahgunaan narkoba juga bisa menularkan HIV melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian.

6. Lakukan pre-exposure prophylaxis (PrEP)

PrEP merupakan metode atau cara mencegah HIV yang dilakukan dengan mengonsumsi obat antiretroviral sesuai resep dokter. Antiretroviral adalah kelompok obat untuk menurunkan jumlah virus HIV yang menginfeksi.

Obat ini disarankan untuk dikonsumsi oleh orang yang rentan tertular HIV, termasuk yang berada dalam kondisi berikut ini:

  • Memiliki pasangan dengan HIV positif
  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual
  • Menderita penyakit menular seksual dalam 6 bulan terakhir
  • Pernah menggunakan jarum suntik yang tidak steril atau menggunakannya secara bergantian dengan orang lain

Antiretroviral diminum dalam waktu 72 jam setelah terpapar virus HIV, baik melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik, maupun kondisi yang telah disebutkan di atas. Obat ini harus diminum setiap hari secara teratur selama 28 hari agar dapat bekerja dengan maksimal.

Penelitian menunjukkan bahwa PrEP dapat mengurangi risiko terkena infeksi HIV hingga 81% jika dikonsumsi dalam waktu kurang dari 72 jam. Makin awal obat dikonsumsi, makin efektif metode ini dalam mencegah infeksi HIV.

PrEP juga dapat menjadi cara mencegah HIV yang efektif pada ibu hamil yang terpapar HIV, sekaligus mencegah penularan HIV pada janin.

Segera jalani pemeriksaan HIV melalui metode VCT jika Anda telah terpapar atau terlibat dalam perilaku yang membuat Anda berisiko tinggi tertular HIV. Dengan demikian, dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai dan Anda telah berkontribusi menerapkan cara mencegah HIV menular kepada orang lain.