Saat tubuh terasa lelah, minuman isotonik kerap menjadi pilihan untuk mengembalikan stamina. Anda pun bisa membuat cairan isotonik sendiri di rumah. Pembuatannya terbilang mudah dan tentunya lebih menyehatkan, karena bebas pengawet dan pemanis buatan yang tidak baik bagi tubuh.

Minuman isotonik atau disebut juga minuman olahraga adalah minuman yang diformulasikan secara khusus untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh setelah beraktivitas. Minuman isotonik biasanya mengandung karbohidrat atau gula yang dapat mengembalikan energi.

Cara Mudah dan Praktis Membuat Cairan Isotonik Sendiri - Alodokter

Selain karbohidrat, minuman isotonik juga mengandung elektrolit. Elektrolit adalah mineral yang berfungsi untuk mengatur fungsi dan kinerja berbagai organ tubuh. Elektrolit juga berperan penting untuk mengatur keseimbangan pH, mengendalikan kontraksi otot dan fungsi saraf, serta menjaga jumlah cairan tubuh.

Jumlah elektrolit di dalam tubuh bisa berkurang saat Anda mengalami diare, muntah berlebihan, dehidrasi, banyak berkeringat, atau menjalani diet ekstrem.

Cara Membuat Cairan Isotonik Sendiri

Kebanyakan minuman isotonik yang dijual di pasaran mengandung bahan pengawet dan kandungan gula yang tinggi. Alasannya, karena gula dapat mengisi kembali energi yang hilang dengan cepat. Minuman ini tidak dianjurkan untuk orang yang menderita diabetes atau sedang diet.

Agar lebih sehat, Anda bisa membuat cairan isotonik sendiri di rumah dengan mengurangi atau tidak menambahkan gula. Walau tidak mengandung gula, minuman ini tetap sehat karena bisa mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh.

Cairan isotonik rumahan juga bisa lebih sehat karena mengandung vitamin dan mineral dari berbagai buah-buahan. Nah, bila Anda tertarik untuk membuat cairan isotonik sendiri, beberapa resep minuman isotonik berikut ini mungkin dapat Anda coba di rumah:

Minuman isotonik lemon

Lemon dapat menjadi minuman isotonik yang menyegarkan. Dalam 2 sendok makan lemon, terdapat sejumlah kalium yang sama dengan yang terkandung dalam 250 ml minuman olahraga di pasaran.

Bahan-bahan:

  • 1 gelas air
  • 2 sendok makan perasan lemon
  • Sedikit atau sejumput garam
  • Stevia

Campur semua bahan tersebut, lalu aduk rata. Minuman isotonik lemon pun siap dinikmati.

Minuman isotonik buah delima

Minuman isotonik dari buah delima mengandung sedikit karbohidrat dan sekitar 0,5 gram natrium per liter. Minuman isotonik ini baik untuk Anda konsumsi setelah berolahraga.

Bahan-bahan:

  • ¼ sendok makan garam
  • ¼ cangkir jus buah delima
  • ¼ cangkir jus lemon
  • 1 ½ cangkir air kelapa muda
  • 2 cangkir air

Aduk atau kocok semua bahan tersebut dalam botol dan lebih nikmat bila disajikan saat dingin.

Air kelapa rendah gula dan mengandung beragam mineral elektrolit, seperti natrium, kalium, magnesium, dan kalsium. Di samping itu, buah delima juga kaya akan kalium, vitamin C, vitamin K, antioksidan, dan folat.

Minuman isotonik pisang

Minuman isotonik pisang bisa dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang membutuhkan lebih banyak asupan cairan dan elektrolit, misalnya saat sedang diare atau sakit. Pisang dikenal sebagai sumber kalium yang baik. Jika tidak menyukai pisang, Anda bisa menggantinya dengan alpukat yang juga mengandung banyak kalium.

Bahan-bahan:

  • 1 sendok makan madu
  • ¼ sendok teh garam
  • 1 cangkir jus jeruk atau air kelapa
  • 1 buah pisang yang sudah dilumatkan
  • 500 ml air

Aduk semua bahan hingga tercampur rata. Karena mengandung madu, minuman isotonik ini tidak cocok diberikan kepada anak berusia di bawah 1 tahun.

Saat hendak membuat cairan isotonik sendiri, jangan lupa mencuci bersih semua buah yang akan digunakan dan pastikan menggunakan air yang bersih. Hal ini penting untuk mencegah keracunan makanan.

Tak hanya baik untuk orang yang sehat, minuman isotonik juga baik dikonsumsi oleh orang yang sedang sakit atau lemas karena dehidrasi, misalnya akibat diare, dan  orang yang sering melakukan aktivitas fisik atau olahraga berat, misalnya para atlet atau binaragawan.

Jika Anda terbiasa minum cairan isotonik selesai berolahraga, Anda bisa mencoba membuat cairan isotonik sendiri. Bahan-bahan alami tentunya lebih sehat dan aman bagi tubuh. Bila perlu, konsultasikan ke dokter gizi untuk mengetahui berapa banyak minuman isotonik yang perlu Anda konsumsi, sesuai jenis aktivitas Anda.