Dokter spesialis neurologi merupakan dokter yang memiliki keterampilan khusus dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf, termasuk otak, otot, saraf tepi, dan saraf tulang belakang. Dokter spesialis ini juga dikenal dengan dokter spesialis saraf dan memiliki gelar Sp.S.

Secara umum, dokter spesialis neurologi atau neurologis dapat dibagi menjadi dua bidang sesuai dengan metode perawatan yang diberikan, yaitu dokter bedah saraf dan dokter spesialis saraf yang menangani penyakit saraf dengan metode nonbedah.

Cari Tahu Peran Dokter Spesialis Neurologi di Sini - Alodokter

Untuk menjadi dokter bedah saraf, seorang dokter biasanya harus menjalani masa pendidikan residensi bedah saraf minimal selama 6 tahun setelah lulus sekolah kedokteran umum.

Bidang Kerja Dokter Spesialisasi Neurologi

Secara klinis, bidang kerja dokter spesialis neurologi dapat dibedakan menjadi delapan subspesialisasi. Pembagian bidang ini bertujuan untuk mempermudah penanganan gangguan sistem saraf para pasien. Seorang dokter spesialis yang telah mendalami pendidikan subspesialisasi disebut konsultan.

Berikut ini adalah beberapa bidang kerja dokter subspesialis neurologi:

1. Neurologi anak

Dokter subspesialis neurologi anak lebih terfokus pada penanganan gangguan saraf pada anak, mulai dari bayi hingga remaja. Berbagai gangguan saraf yang dapat ditangani oleh dokter konsultan neurologi anak meliputi kejang, epilepsi, hidrosefalus, kelemahan otot, serta tumor otak pada anak.

2. Neurologi epilepsi

Sesuai dengan namanya, dokter subspesialis yang satu ini memiliki bidang kerja yang lebih fokus dalam mendiagnosis dan menangani penyakit epilepsi pada anak.

3. Neurologi vaskular

Dokter subspesialis neurologi vaskular adalah dokter yang secara khusus mendalami dan mengobati penyakit pada pembuluh darah otak, seperti stroke dan kelainan pembentukan pembuluh darah otak (arteriovenous malformation/AVM).

4. Neurologi nyeri dan saraf tepi

Dokter subspesialis neurologi yang satu ini lebih fokus dalam mendiagnosis dan menangani penyakit yang berkaitan dengan keluhan nyeri akibat gangguan saraf tepi dan otonom.

Beberapa gangguan saraf yang dapat diobati oleh konsultan neurologi nyeri meliputi neuropati diabetik, neuropati otonom, nyeri akibat cedera, dan kerusakan saraf.

5. Neurologi intervensi

Fokus seorang dokter subspesialis neurologi intervensi adalah mengobati kelainan sistem saraf pusat di otak dan saraf tulang belakang. Penanganan umumnya dilakukan dengan teknologi radiologi dan metode penanganan invasif minimal, misalnya pemasangan klip atau ring di otak atau terapi radiasi untuk mengobati tumor otak.

6. Neuro-onkologi

Dokter subspesialis yang mendalami bidang neuro-onkologi memiliki keahlian khusus dalam menangani tumor atau kanker pada otak maupun saraf tulang belakang.

7. Neurologi geriatri

Dokter subspesialis neurologi geriartri adalah dokter yang memiliki fokus pada diagnosis dan pengobatan penyakit saraf akibat penuaan. Tak hanya itu, dokter subspesialis ini juga memiliki keahlian dalam menangani penyakit saraf pada lansia.

8. Neurologi intensif dan emergensi

Salah satu subspesialis bidang neurologi yang secara khusus mendiagnosis, mengobati, dan merawat pasien gangguan sistem saraf dengan kondisi kritis. Dokter subspesialis ini juga mampu menangani kasus kegawatdaruratan terkait penyakit saraf.

Dalam tugasnya, dokter subspesialis neurologi intensif dan emergensi juga dapat bekerja sama dengan dokter spesialis lain untuk membantu pengobatan pasien dan salah satunya adalah dokter ahli bedah saraf jika kasus yang ditangani membutuhkan tindakan pembedahan saraf.

Berbagai Kondisi yang Dapat Ditangani Dokter Spesialis Neurologi

Seperti yang telah dijelaskan di atas, dokter spesialis neurologi memiliki pengetahuan mendalam mengenai penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf manusia. Berbagai penyakit saraf yang dapat ditangani dokter spesialis neurologi meliputi:

  • Stroke
  • Epilepsi
  • Tumor sistem saraf
  • Multiple sclerosis
  • Demensia, misalnya pada penyakit Alzheimer
  • Gangguan gerak
  • Myasthenia gravis
  • Infeksi sistem saraf pusat, seperti meningitis, abses otak, dan radang otak (ensefalitis)
  • Penyakit Lou Gehrig atau penyakit ALS
  • Gangguan saraf tulang belakang
  • Migrain atau sakit kepala parah
  • Neuropati perifer
  • Tremor
  • Penyakit Parkinson
  • Saraf terjepit
  • Nyeri terkait gangguan saraf

Tindakan yang Dapat Dilakukan Dokter Neurologi

Dalam melakukan diagnosis, biasanya dokter spesialis neurologi akan menelusuri riwayat kesehatan dan gejala yang dirasakan pasien.

Setelah itu, dokter neurologi akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik umum dan neurologi yang berfokus pada otak dan saraf tepi untuk mendiagnosis gangguan saraf yang dialami pasien. Pemeriksaan ini dapat berupa pemeriksaan saraf penglihatan, kekuatan otot, refleks, bicara, sensasi sentuhan, koordinasi, dan keseimbangan.

Untuk memantapkan diagnosisnya, dokter spesialis neurologi sering menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan tambahan, seperti:

  • Pemeriksaan laboratorium, seperti tes urine, tes darah, dan analisa cairan otak.
  • Pemeriksaan radiologi, misalnya CT scan, MRI, PET scan, angiografi, foto Rontgen, dan pemeriksaan USG
  • Tes listrik saraf, meliputi elektroensefalogram (EEG), elektromigrafi (EMG), dan elektronistagmorafi (ENG)
  • Biopsi jaringan otak dan saraf, untuk kasus tumor pada sistem saraf dan menentukan apakah tumor bersifat ganas atau tidak

Usai melakukan diagnosis, dokter spesialis neurologi akan menentukan metode pengobatan apa yang sesuai dengan kondisi pasien.

Umumnya, langkah pengobatan pertama yang diberikan dokter neurologi adalah pemberian obat-obatan untuk mengurangi gejala yang muncul. Jika pasien memerlukan tindakan pembedahan pada saraf, dokter neurologi akan merujuk pasiennya ke dokter spesialis bedah saraf.

Waktu yang Tepat Memeriksakan Diri ke Dokter Neurologi

Penyakit saraf terkadang tidak memiliki gejala yang khas dan bahkan menyerupai kondisi medis lainnya. Oleh karena itu, segera periksaan diri ke dokter spesialis neurologi apabila mengalami gejala berikut:

  • Kejang
  • Tremor
  • Sulit berjalan
  • Mudah lelah
  • Kelemahan atau kelumpuhan otot
  • Kebas atau mati rasa di bagian tubuh tertentu
  • Penyusutan massa otot (atrofi otot)
  • Gangguan penglihatan
  • Sulit berbicara
  • Gangguan menelan
  • Keluar keringat secara berlebihan
  • Vertigo

Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Bertemu Dokter Spesialis Neurologi

Sebelum bertemu dengan dokter spesialis neurologi, ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan. Hal ini dilakukan guna memudahkan dokter spesialis neurologi menentukan perawatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda persiapkan sebelum bertemu dokter spesialis neurologi:

  • Bawa semua hasil pemeriksaan yang sudah pernah Anda lakukan sebelumnya saat berobat ke dokter neurologi.
  • Beri tahu dokter semua gejala dan keluhan yang Anda rasakan secara detail.
  • Beri tahu juga tentang riwayat penyakit, obat-obatan dan suplemen yang sedang dikonsumsi, serta alergi yang Anda miliki.
  • Minta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda selama bertemu dengan dokter neurologi.

Selain itu, persiapkan biaya yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan, sebab biaya pemeriksaan yang akan Anda keluarkan mungkin tidak sedikit, terlebih jika Anda membutuhkan tindakan bedah saraf.

Jika ingin memanfaatkan BPJS atau asuransi yang Anda miliki, pastikan rumah sakit tersebut bekerja sama dengan BPJS atau penyedia asuransi Anda.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis neurologi jika Anda mengalami keluhan atau gejala seperti yang telah disebutkan di atas. Semakin cepat penyakit terdeteksi dan ditangani, semakin tinggi pula tingkat kesembuhan penyakit yang Anda alami.