Ciri-ciri gondongan pada anak penting untuk dikenali sejak dini agar penanganannya dapat dilakukan dengan tepat. Penyakit ini bisa menyebabkan pembengkakan di area wajah yang membuat anak menjadi tidak nyaman, bahkan bisa menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani.

Gondongan adalah infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar ludah, terutama di dekat telinga. Penyakit ini menular dan bisa menyebar melalui percikan air liur saat anak batuk atau bersin.

Ciri-Ciri Gondongan pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua - Alodokter

Gondongan lebih sering menyerang anak-anak dan bisa menyebabkan demam, nyeri saat mengunyah, serta wajah terlihat bengkak. Oleh karena itu, ciri-ciri gondongan pada anak perlu dikenali sejak awal agar penanganan cepat dilakukan.

Ini Ciri-Ciri Gondongan pada Anak

Gejala gondongan biasanya mulai muncul sekitar 2–3 minggu setelah anak terpapar virus. Banyak anak yang tidak menunjukkan gejala sama sekali atau hanya mengalami keluhan ringan yang mirip dengan flu biasa, seperti demam, sakit kepala, dan penurunan nafsu makan.

Hal ini sering membuat orang tua tidak menyadari bahwa anak sebenarnya sedang mengalami gondongan.

Supaya Bunda dan Ayah bisa cepat menyadari gejalanya, berikut ini adalah ciri-ciri gondongan pada anak yang dapat muncul:

1. Pembengkakan di bawah telinga atau pipi

Ciri-ciri gondongan pada anak yang paling khas adalah pembengkakan di salah satu atau kedua sisi wajah, tepatnya di bawah telinga atau sekitar pipi. Area yang bengkak ini terasa nyeri jika disentuh dan bisa membuat wajah anak tampak bulat sebelah.

Kondisi ini terjadi karena peradangan pada kelenjar parotis, yaitu kelenjar penghasil air liur yang terkena infeksi virus gondongan. Biasanya, pembengkakan akibat gondongan muncul 24 jam setelah demam.

2. Kesulitan makan dan menelan

Anak yang terkena gondongan biasanya menjadi susah makan, bahkan menolak makanan favoritnya. Ini terjadi karena pembengkakan dan nyeri di sekitar rahang membuat gerakan mengunyah dan menelan terasa tidak nyaman atau bahkan menyakitkan.

Selain itu, rasa nyeri dapat bertambah parah jika anak mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi air liur, seperti makanan yang asam.

3. Nyeri saat membuka mulut

Anak mungkin mengeluh sakit saat mencoba membuka mulut lebar, misalnya saat menguap atau berbicara. Rasa nyeri ini muncul karena pembengkakan kelenjar di sekitar rahang menyebabkan tekanan pada sendi dan otot di area tersebut. Akibatnya, anak cenderung enggan banyak bicara atau terlihat kesulitan saat berbicara.

4. Terlihat lemas dan tidak aktif

Ciri-ciri gondongan pada anak biasanya dapat dilihat dari aktivitasnya. Gondongan dapat membuat anak yang biasanya aktif bermain bisa tiba-tiba menjadi lemas, tidak bersemangat, dan lebih banyak berbaring atau tidur.

Ini dapat terjadi karena tubuh sedang melawan infeksi, ditambah rasa tidak nyaman akibat pembengkakan dan nyeri. Perubahan perilaku ini sering jadi tanda awal yang disadari sebelum gejala lainnya muncul lebih jelas.

5. Sakit telinga atau nyeri di dekat rahang

Anak bisa mengeluh nyeri di sekitar telinga, meskipun sebenarnya tidak ada masalah langsung di telinganya. Hal ini terjadi karena pembengkakan kelenjar ludah memberi tekanan pada area sekitarnya, termasuk telinga dan sendi rahang. Tidak jarang, kondisi ini menyebabkan gangguan pendengaran.

Itulah ciri-ciri gondongan pada anak yang khas dan perlu dikenali sejak awal. Bunda dan Ayah sebaiknya tidak mengabaikan gejala-gejala tersebut, meskipun tampak ringan. Pasalnya, gondongan yang tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan peradangan pada organ tubuh lain, seperti otak, pankreas, ovarium, maupun testis.

Untuk mencegah anak terinfeksi gondongan, pastikan ia mendapatkan vaksin MMR sesuai jadwal ya. Vaksin ini diberikan pertama kali saat anak berusia 9 bulan, lalu dosis kedua di usia 15–18 bulan, dan dosis ketiga di usia 5–7 tahun.

Bila hingga usia 12 bulan anak belum mendapat vaksin MR, vaksin MMR bisa diberikan mulai usia 12–15 bulan dengan dosis kedua tetap di usia 5–7 tahun.

Selain menurunkan risiko terkena gondongan, vaksin MMR juga membantu mencegah anak mengalami gejala yang berat bila suatu saat terinfeksi virus gondongan dan terhindar dari komplikasi.

Jika Bunda dan Ayah mendapati ciri-ciri gondongan pada anak, jangan tunda konsultasikan dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter ya. Dokter akan membantu menilai tingkat keparahan gejala, memberikan rekomendasi obat yang aman untuk anak, serta menyarankan perawatan yang dapat dilakukan di rumah.

Bila diperlukan, dokter juga dapat merekomendasikan pemeriksaan lanjutan atau rujukan ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.