Ciri janin lapar dalam kandungan mungkin jarang disadari oleh sebagian besar ibu hamil. Hal ini sebenarnya wajar terjadi karena setiap gerakan yang dilakukan janin bisa jadi tanda banyak hal.
Sering kali membuat Bumil merasa harus makan lebih banyak supaya ia kenyang. Padahal, janin tidak selalu bisa memberi tanda yang khas jika ia kekurangan makanan. Meski demikian, kebutuhan nutrisi selama hamil tetap perlu dicukupi, guna memastikan tumbuh kembang janin optimal.
Saat usia kehamilan memasuki trimester kedua, biasanya keluhan mual dan muntah sudah mereda dan ibu hamil bisa makan dengan lebih nyaman. Pada masa ini, ibu hamil mungkin sering merasa lapar. Kondisi tersebut sering dikaitkan dengan ciri janin lapar dalam kandungan, karena kebutuhan nutrisinya yang makin banyak.
Fakta Ciri Janin Lapar dalam Kandungan
Sebetulnya, janin tidak bisa merasa lapar, sebab janin tidak makan layaknya orang dewasa. Janin memang ‘makan’, tetapi melalui aliran nutrisi dari ari-ari (plasenta) yang terhubung ke pusar janin lewat tali pusat. Proses janin makan ini berlangsung secara alami, sehingga janin tidak akan merasa kelaparan selama Bumil memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil.
Meski begitu, ada anggapan bahwa ciri janin lapar dalam kandungan ditandai dengan gerakannya yang berkurang. Inilah sebabnya beberapa ibu hamil akan memancing janin untuk bergerak dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis.
Faktanya, gerakan yang berkurang bisa jadi karena janin sedang istirahat. Janin juga akan lebih sedikit bergerak di beberapa minggu sebelum persalinan, karena ruang geraknya makin sempit seiring bertambahnya ukuran tubuh janin. Akan tetapi, gerakan janin ini tetap terasa kuat meski frekuensinya lebih sedikit dari biasanya.
Ciri janin lapar dalam kandungan lainnya diduga saat detak jantung janin jadi lebih lambat atau kurang dari 100 kali per menit. Namun, kondisi ini sebenarnya bisa terjadi ketika Bumil sedang sakit, cemas, kadar gula darah sedang rendah, atau dehidrasi.
Untuk memastikan, detak jantung janin baru bisa diketahui melalui pemeriksaan dengan alat doppler atau USG kehamilan.
Jadi, bila Bumil sudah makan makanan bergizi, janin pun turut mendapatkan nutrisi terbaik sehingga tidak merasa lapar. Dengan begitu, Bumil bisa melihat ciri-ciri janin sehat selama masa kehamilan, antara lain:
1. Pertambahan berat badan sesuai usia kehamilan
Nutrisi selama hamil akan mendukung tumbuh kembang janin secara optimal, termasuk berat badan dan panjang badan yang ideal sesuai usia kehamilan. Bahkan, nutrisi yang baik akan menurunkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah dan kelahiran prematur.
Nutrisi yang terpenuhi juga akan mendukung perkembangan plasenta, sehingga dapat melancarkan penyerapan nutrisi dan oksigen untuk janin.
Berat badan janin berkisar 58 gram di akhir trimester pertama, kemudian bertambah hingga 1.000–1.200 gram di akhir trimester kedua. Setelah itu, berat badan janin akan meningkat hingga 3.500 gram di trimester ketiga.
2. Gerakan janin yang kuat
Nutrisi dari makanan dan minuman tidak hanya memberikan energi untuk ibu hamil, tetapi juga mendukung janin bergerak. Gerakan janin bisa terasa berbeda-beda seiring bertambahnya usia kehamilan.
Memasuki usia kehamilan 17 minggu, gerakan janin akan terasa lembut atau seperti berkedut. Nah, sejak kehamilan 20 minggu gerakan janin akan makin kuat berupa tendangan atau sundulan.
3. Detak jantung janin normal
Detak jantung janin dapat jadi penanda kesehatan janin. Bumil mulai bisa mendengar detak jantung janin sejak usia kehamilan 10–12 minggu. Pada usia kehamilan ini, detak jantung janin normalnya berada di rentang 90–110 kali per menit. Memasuki usia kehamilan 13 minggu, detak jantung janin normalnya berada di rentang 110–160 kali per menit.
4. Ukuran perut yang sesuai usia kehamilan
Pertambahan berat badan janin akan membuat perut Bumil makin besar. Ukuran perut selama kehamilan bisa jadi penanda janin sehat lewat pemeriksaan tinggi fundus uteri yang dilakukan oleh tenaga medis. Fundus uteri, yaitu bagian atas rahim, akan diukur untuk melihat apakah besar tubuh janin sudah sesuai dengan usia kehamilan.
Cara Mengatasi Janin Lapar dalam Kandungan
Meski sebenarnya tidak ada ciri janin lapar dalam kandungan, Bumil tetap perlu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk Si Kecil. Ibu hamil memang dianjurkan untuk menambahkan porsi makan dan sumber nutrisi. Akan tetapi, bukan artinya Bumil harus makan terlalu banyak karena justru dapat memicu berat badan berlebih (obesitas) atau diabetes kehamilan.
Nah, supaya janin bisa dapat gizi yang cukup, Bumil sebaiknya tetap menerapkan pola makan yang sehat selama hamil, antara lain dengan:
- Mengonsumsi makanan bergizi, mulai dari karbohidrat kompleks, protein, serat, sayur, buah, atau kacang-kacangan, guna menjaga kadar gula darah stabil.
- Hindari makanan dan minuman tinggi gula, tinggi lemak jenuh, bersoda, berkafein, dan produk olahan, karena hanya tinggi kalori tetapi minim nutrisi.
- Hindari makanan setengah matang, bahkan mentah.
- Minum air yang cukup, minimal 8 gelas sehari guna mencegah dehidrasi.
- Makan dalam porsi cukup atau sedang tetapi sering, atau porsi kecil 6 kali sehari, terutama bila ada keluhan mual atau heartburn saat hamil.
- Makan dengan perlahan dan sebisa mungkin tidak dibarengi kegiatan lain, seperti main ponsel.
Kalau Bumil masih merasa khawatir dengan ciri janin lapar dalam kandungan karena gerakannya kurang dari 10 kali selama 2 jam atau perut Bumil tampak kecil dibandingkan usia kehamilan, konsultasikan ke dokter. Jadi, penyebabnya bisa dipastikan dan bisa mendapatkan penanganan yang tepat.