Crab mentality adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang berusaha menghambat keberhasilan orang lain. Sikap ini mencerminkan bentuk persaingan yang tidak sehat dan dapat merugikan secara sosial maupun emosional.
Istilah ini berasal dari analogi perilaku kepiting dalam ember. Ketika salah satu kepiting mencoba keluar, kepiting lain akan mencapit dan menariknya kembali ke dalam, sehingga tidak ada yang berhasil keluar.

Di alam bebas, perilaku ini bisa jadi merupakan bentuk pertahanan diri. Namun, ketika diterapkan dalam konteks manusia, perilaku tersebut dimaknai sebagai bentuk egoisme atau rasa iri terhadap pencapaian orang lain.
Individu dengan pola pikir ini cenderung berusaha “menarik turun” orang lain agar tetap berada pada tingkat pencapaian yang sama dengannya.
Crab Mentality dan Penyebabnya
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia secara alamiah cenderung hidup berkelompok. Hal ini akan memudahkan manusia dalam mencapai suatu tujuan. Dalam hidup berkelompok, sifat kompetitif adalah hal yang wajar dan bahkan bisa bermanfaat.
Namun, sifat kompetitif yang berlebihan justru bisa membuat seseorang mengalami crab mentality. Selain itu, rasa percaya diri yang rendah, iri hati, rasa putus asa, kelelahan mental, atau gangguan kepercayaan diri juga dapat mendorong munculnya sikap crab mentality. Bila disertai dengan gejala depresi klinis, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga profesional.
Pola pikir orang yang memiliki crab mentality umumnya tidak sehat. “Jika aku tidak bisa mendapatkan yang aku mau, kamu juga tidak boleh mendapatkannya.”
Orang tersebut padahal bisa saja berusaha lebih kuat untuk mencapai tujuannya, tetapi rasa putus asa dan kepercayaan diri yang rendah membuatnya berhenti berjuang dan berusaha menarik orang lain untuk tetap berada pada level yang sama.
Crab mentality juga bisa disebabkan oleh ketergantungan seseorang pada kehidupan berkelompok. Dalam beberapa situasi, kehilangan anggota yang berpengaruh bisa berdampak pada dinamika kelompok. Namun, respons terhadap perubahan ini berbeda-beda tergantung pada kemampuan adaptasi tiap kelompok.
Oleh karena itu, orang dengan crab mentality akan berusaha untuk menahan langkah temannya yang akan pergi agar ia tetap berada di dalam kelompok.
Cara yang dilakukan untuk menjatuhkan individu dari kesuksesan bisa bermacam-macam, misalnya memberi komentar yang mengejek atau menakuti orang lain agar enggan untuk meneruskan usahanya.
Crab mentality juga banyak ditemukan di media sosial. Komentar negatif atau sindiran terhadap keberhasilan orang lain sering kali muncul di kolom komentar atau forum daring. Hal ini menunjukkan bahwa pola pikir ini tidak hanya terjadi di lingkungan fisik, tetapi juga di ruang digital.
Crab Mentality dan Cara Menghindarinya
Berada pada kelompok dengan orang yang memiliki sikap crab mentality bisa membuat kamu insecure, selalu merasa tertekan, tidak nyaman untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui cara menghindari orang dengan sikap crab mentality agar bisa mencapai kesuksesan yang kamu inginkan. Cara-cara tersebut antara lain adalah:
1. Tetap gigih untuk mencapai kesuksesan
Agar bisa mencapai kesuksesan, kamu harus tetap optimis dan percaya pada diri sendiri, ya. Ketika ada orang lain yang memberikan komentar negatif, abaikan komentar negatif dan tetap fokus pada tujuanmu. Dengan begitu, kamu tidak akan memusingkan kritik atau sindiran orang lain terhadap apa yang kamu lakukan.
2. Terus kembangkan kemampuan diri sendiri
Cobalah untuk terus bersemangat dalam mengembangkan kemampuan, agar rasa percaya dirimu semakin meningkat dan tidak mudah terhasut oleh komentar orang lain. Kamu bisa mengembangkan keahlian atau mencoba hal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya.
3. Mengevaluasi diri ketika merasa gagal
Mencapai suatu tujuan tidaklah luput dari kegagalan. Namun, jangan sampai kegagalan membuatmu menyerah dan menelan mentah-mentah komentar negatif orang lain yang justru bisa membuatmu semakin terpuruk.
Ingatlah bahwa dalam setiap kegagalan selalu ada pelajaran yang dapat diambil. Jadi, cobalah untuk mengevaluasi diri atas kegagalan yang kamu alami. Dengan begitu, rasa percaya dirimu akan bangkit, dan semangatmu pun akan tumbuh kembali untuk meraih kesuksesan..
4. Berkelompok dengan orang yang mendukung
Meninggalkan sebuah kelompok dengan orang yang memiliki sikap crab mentality, terlebih jika mereka adalah teman lama, memang tidak mudah. Namun, tetap berada dalam kelompok tersebut hanya akan menyulitkanmu untuk mencapai kesuksesan.
Nah, mulailah untuk mengurangi berkumpul dengan kelompok lama tersebut dan menambah teman-teman baru yang lebih mendukung. Jadi, ketika sedang melangkah mencapai kesuksesan, kamu punya kelompok lain yang mendukung sebagai penyemangatmu.
Crab mentality pada orang lain bisa berdampak besar pada dirimu, mulai dari menurunkan rasa percaya diri hingga menghambat kesuksesanmu. Sikap crab mentality bisa muncul tanpa disadari, sebagai respons atas pengalaman pribadi yang belum terselesaikan.
Maka dari itu, penting untuk membangun kesadaran dan empati, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Namun, perlu diingat, kamu tidak perlu kesal atau marah kepada orang yang memiliki crab mentality, karena itu hanya membuang-buang waktu dan energimu saja.
Lebih baik fokus terhadap hal yang sedang kamu impikan dan biarkan mereka dengan masalah mereka sendiri. Tetaplah berpegang teguh dengan pendirianmu dan terapkan cara bertahan dari orang-orang dengan crab mentality seperti yang telah dipaparkan di atas.
Namun, bila kamu memang merasa perlakuan dari orang dengan crab mentality benar-benar menjatuhkanmu dan membuatmu ingin menyerah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog, ya. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.