Dermatitis seboroik kepala ditandai dengan kulit kepala bersisik, kemerahan, dan gatal. Meskipun tidak berbahaya dan tidak menular, penyakit yang diduga karena penumpukan sel-sel kulit mati dan produksi minyak berlebih ini tetap harus ditangani dengan benar agar tidak mengganggu penampilan.

Dermatitis seboroik kepala bisa dialami oleh siapa pun, mulai dari bayi hingga orang dewasa. Pada bayi, penyakit ini dikenal dengan cradle cap dan akan sembuh sendiri seiring bertambahnya usia.

Dermatitis Seboroik Kepala, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya - Alodokter

Sementara pada orang dewasa, kondisi ini lebih dikenal sebagai ketombe. Dermatitis seboroik kepala pada orang dewasa juga dapat hilang dengan sendirinya, tetapi dapat muncul kembali sewaktu-waktu. Oleh karena itu, penanganan yang tepat perlu dilakukan agar kondisi ini tidak berulang.

Penyebab Dermatitis Seboroik Kepala

Penyebab dermatitis seboroik kepala belum diketahui dengan pasti. Namun, kondisi ini diduga disebabkan oleh produksi minyak berlebih yang membuat pertumbuhan jamur Malassezia di kulit kepala menjadi tak terkendali. Selain itu, penyakit ini juga lebih sering dialami oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Jamur Malassezia normalnya ditemukan di kulit manusia, terutama di area yang berminyak. Namun, pada beberapa orang, keberadaan jamur ini justru memicu reaksi imun yang diduga menjadi penyebab terjadinya dermatitis seboroik kepala.

Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, terdapat beberapa kondisi yang dicurigai menjadi pemicu terjadinya dermatitis seboroik kepala, yaitu:

  • Stres
  • Kelelahan
  • Cuaca dingin dan kering

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami dermatitis seboroik kepala, seperti:

  • Menderita penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf dan kejiwaan, seperti penyakit Parkinson, stroke, penyakit Alzheimer, dan depresi berat
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antagonis dopamin, imunosupresan, dan lithium
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan pernah menjalani transplantasi ginjal

Gejala Dermatitis Seboroik Kepala

Gejala dermatitis seboroik kepala sering ditemui, sehingga kondisi ini kurang diperhatikan. Hal ini menyebabkan penganan dermatitis seboroik kepala pun tidak maksimal, bahkan bisa saja penanganan tidak diberikan sama sekali.

Beberapa gejala dermatitis seboroik kepala adalah:

  • Kulit kepala bersisik
  • Kulit kepala mengelupas atau berketombe
  • Kulit kepala terasa gatal
  • Kulit kepala berwarna kemerahan

Gejala dermatitis seboroik kepala bisa muncul atau kambuh ketika ada pemicunya, seperti stres, kelelahan, dan cuaca yang dingin atau kering.

Penanganan Dermatitis Seboroik Kepala

Dermatitis seboroik kepala memang akan hilang dengan sendirinya. Namun, kondisi ini juga perlu ditangani karena gejalanya akan sangat mengganggu penampilan penderitanya.

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi dermatitis seboroik kepala:

Penanganan mandiri

Dermatitis seboroik kepala ringan dapat ditangani secara mandiri menggunakan bahan-bahan alami yang bersifat antibakteri dan antijamur. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan sampo antiketombe yang dapat dibeli bebas di pasaran.

Berikut ini adalah sejumlah penanganan mandiri untuk mengatasi dermatitis seboroik kepala:

  • Keramas secara teratur menggunakan air hangat suam-suam kuku dan sampo antiketombe, atau yang mengandung ketoconazole 1% maupun zinc pyrithione.
  • Oleskan minyak alami yang bersifat antibakteri, seperti minyak kelapa dan minyak zaitun.
  • Hindari menggunakan produk perawatan rambut yang mengandung alcohol agar tidak memperparah iritasi dan memicu kekambuhan.

Obat-obatan

Jika penanganan di rumah tidak kunjung mengurangi keluhan, periksakan kondisi tersebut ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Dokter dapat meresepkan obat oles maupun obat minum untuk mengatasi dan mengurangi keluhan.

Berikut ini adalah beberapa obat yang diresepkan oleh dokter:

  • Obat kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan iritasi
  • Obat antijamur, termasuk ketoconazole dengan konsentrasi lebih tinggi, untuk menghambat pertumbuhan jamur Malassezia

Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan rekomendasi untuk menggunakan sampo antiketombe yang mengandung selenium sulfida, zinc pyrithione, dan asam salisilat

Dermatitis seboroik kepala tidak dapat dicegah sepenuhnya. Namun, terdapat beberapa langkah untuk mengurangi risiko kekambuhan kondisi ini, seperti:

  • Gunakan produk perawatan rambut yang bebas alkohol.
  • Gunakan humidifier jika berada di ruangan ber-AC maupun ruangan yang kelembapan udaranya rendah, jika memungkinkan.
  • Kelola stres dengan baik.

Perlu diingat bahwa dermatitis seboroik kepala bukan penyakit yang berbahaya dan sama sekali tidak menular. Namun, jika Anda merasa terganggu dengan kondisi tersebut dan ingin mendapatkan hasil penanganan yang lebih cepat dan optimal, konsultasikanlah dengan dokter. Dengan demikian, dokter bisa menentukan penanganan yang sesuai untuk kondisi Anda.