Dextrose adalah cairan infus untuk mengatasi hipoglikemia, yaitu kondisi kadar gula darah yang terlalu rendah. Selain itu, cairan ini juga digunakan dalam penanganan keracunan alkohol dan hiperkalemia.

Dextrose merupakan sejenis gula yang mirip dengan glukosa atau gula darah. Cairan gula ini biasanya terbuat dari jagung atau gandum. Dextrose umumnya digunakan sebagai pengganti gula untuk mengatasi hipoglikemia atau gula darah rendah.

Dextrose

Hipoglikemia bisa terjadi akibat penggunaan obat antidiabetes, terutama insulin atau obat golongan sulfonilurea yang melebihi dosis umum. Hipoglikemia juga bisa dialami oleh orang yang keracunan alkohol atau mengalami malnutrisi.

Selain untuk penanganan hipoglikemia, dextrose juga dapat digunakan dalam pengobatan hiperkalemia. Namun, untuk menurunkan kadar kalium dalam darah yang terlalu tinggi, dextrose harus dikombinasikan dengan obat lain.

Merek dagang dextrose: Ecosol G5, Ecosol G 10, GP D5, Inoci Dextrose, Infusan D5, Infusan D10, Infusan D40, Dextrose, Dextrose Anhydrate, Dextrose Monohydrate, Ladas D5, Wida D5, Wida D10, Otsu D5.

Apa Itu Dextrose

Golongan Obat resep
Kategori Cairan infus
Manfaat Menangani hipoglikemia
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Dextrose untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Belum diketahui apakah dextrose terserap ke dalam ASI atau tidak. Penggunaan dextrose pada ibu menyusui harus dengan persetujuan dokter.
Bentuk Cairan suntik atau infus

Peringatan Sebelum Menggunakan Dextrose

Cairan dextrose akan diberikan di rumah sakit oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini adalah:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Cairan dextrose tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap obat ini atau alergi terhadap jagung atau gandum.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita diabetes atau hiperglikemia, kecuali jika obat ini digunakan untuk hipoglikemia.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami asma, penyakit jantung, stroke, penyakit infeksi, penyakit ginjal, penyakit liver, sulit buang air kecil, atau gangguan elektrolit, termasuk hipokalemia.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Segera lapor ke dokter atau petugas medis jika mengalami reaksi alergi atau efek samping yang serius setelah menggunakan dextrose.

Dosis dan Aturan Pakai Dextrose

Dosis dextrose akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi pasien. Banyaknya cairan dextrose yang diberikan juga dapat berbeda-beda, tergantung pada dosis dan kadar gula dalam cairan. Secara umum, berikut adalah dosis dextrose berdasarkan kondisi yang ditangani:

Kondisi: Hipoglikemia

  • Dewasa: 10–25 gram, diberikan melalui infus ke pembuluh darah vena besar. Pemberian dextrose dapat diulangi pada kondisi hipoglikemia yang parah.
  • Anak-anak: 0,25–0,5 gram/kgBB per hari untuk balita <6 bulan, dengan dosis maksimal 25 gram per satu kali pemberian. Untuk balita usia >6 bulan dosisnya adalah 0,5–1 gram/kgBB dengan dosis maksimal 25 gram per 1 kali dosis.

Kondisi: Overdosis obat golongan sulfonilurea, seperti glimepiride

  • Dewasa: 10–25 gram. Pemberian infus bisa diulang sesuai kebutuhan.

Kondisi: Overdosis insulin

  • Dewasa: 25–50 gram. Pemberian bisa diulang pada overdosis insulin yang parah.

Kondisi: Keracunan alkohol

  • Dewasa: 25–50 gram, diberikan bersama thiamine (vitamin B1).

Kondisi: Hiperkalemia

  • Dewasa: 25–50 gram, dikombinasikan dengan insulin selama 30–60 menit.

Cara Menggunakan Dextrose dengan Benar

Dextrose akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter di rumah sakit. Dextrose akan disuntikkan ke pembuluh darah secara langsung atau melalui cairan infus.

Ikuti anjuran dokter selama menjalani pengobatan dengan dextrose. Dokter juga akan memeriksa kadar gula darah pasien secara berkala.

Interaksi Dextrose dengan Obat Lain

Jika digunakan secara bersamaan, dextrose dapat meningkatkan pembuangan magnesium dari ginjal sehingga efektivitas magnesium berkurang. Untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter tentang pengobatan yang sedang Anda jalani.

Efek Samping dan Bahaya Dextrose

Efek samping yang bisa terjadi setelah pemberian dextrose melalui infus adalah nyeri atau iritasi pada area bekas suntikan, dan rasa hangat di kulit selama beberapa menit setelah suntikan diberikan.

Pada beberapa kondisi, penggunaan dextrose juga bisa menyebabkan terjadinya hiperglikemia, yang bisa ditandai dengan napas berbau buah, haus terus menerus, mual, muntah, lelah tanpa sebab, dan sering buang air kecil.

Laporkan ke dokter atau petugas medis jika muncul keluhan di atas. Anda juga perlu segera memberi tahu dokter bila mengalami reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Gangguan elektrolit, yang bisa ditandai dengan nyeri otot, lemas, perubahan suasana hati, detak jantung tidak teratur, sulit buang air kecil, mulut kering, mata kering, muntah, atau sakit perut yang berat
  • Gangguan penglihatan, gangguan koordinasi gerak tubuh, atau gangguan bicara yang muncul tiba-tiba
  • Sulit bernapas, bengkak di kaki dan tangan
  • Pusing atau sakit kepala berat yang muncul tiba-tiba
  • Demam, menggigil
  • Bibir dan kuku jari membiru