Digigit berang-berang bisa menjadi pengalaman yang tak terduga karena hewan ini tampak imut dan jinak. Namun, berang-berang juga bisa menggigit saat merasa terancam atau habitatnya diganggu. Lantas, apa ya yang harus kita lakukan kalau sampai digigit berang-berang?

Berang-berang adalah hewan yang bisa hidup di darat maupun air dan kerap kali dianggap menggemaskan karena penampilannya imut dan ukurannya tidak terlalu besar. Meski kadang tingkahnya lucu, berang-berang sejatinya adalah hewan liar pemakan daging yang punya gigi tajam sehingga bisa menggigit cukup dalam. 

Digigit Berang-Berang, Kenali Bahaya dan Cara Mengobatinya - Alodokter

Digigit berang-berang bisa menyebabkan jaringan kulit bahkan otot terluka. Jika mengalaminya, luka akibat gigitan berang-berang perlu segera mendapat penanganan yang benar agar tidak berkembang menjadi infeksi bakteri atau virus berbahaya.

Bahaya Digigit Berang-Berang dan Gejalanya

Gigitan berang-berang tidak boleh disepelekan karena dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri, seperti Pasteurella dan Streptococcus, bahkan tetanus meskipun kasusnya jarang. Selain itu, berang-berang juga dapat terinfeksi rabies dan menularkannya kepada manusia melalui gigitan.

Berikut adalah beberapa gejala infeksi setelah digigit berang-berang:

  • Luka mengalami kemerahan, bengkak, atau terasa nyeri.
  • Demam atau menggigil.
  • Keluarnya nanah atau bau tidak sedap dari luka bekas gigitan.
  • Luka terasa makin sakit.

Pertolongan Pertama Saat Digigit Berang-Berang

Mengingat bahayanya dalam menyebabkan infeksi, khususnya rabies dan tetanus, digigit berang-berang sebaiknya jangan dianggap remeh. Jika sampai digigit, kamu perlu segera membersihkan luka dan memperhatikan ada atau tidaknya gejala infeksi yang muncul.

Berikut adalah beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan setelah digigit berang-berang:

  • Cuci luka segera dengan air mengalir dan sabun selama setidaknya 5 menit untuk menghilangkan bakteri.
  • Gunakan kain bersih atau perban untuk menekan luka dengan lembut agar pendarahan berhenti.
  • Gunakan antiseptik, seperti povidone-iodine, untuk mencegah infeksi.
  • Balut luka dengan perban steril, tetapi jangan terlalu ketat.
  • Minum obat pereda nyeri, misalnya paracetamol, jika merasakan nyeri di area luka.

Selain menerapkan pertolongan pertama di atas, kamu juga perlu memperhatikan beberapa kondisi yang menandakan dirimu memerlukan bantuan dokter, yakni:

  • Luka dalam dan mengeluarkan banyak darah.
  • Gigitan terjadi di area sensitif, misalnya sendi atau pergelangan tangan.
  • Kamu tidak tahu apakah berang-berang tersebut sakit atau tidak, misalnya memiliki rabies.
  • Kamu tidak mendapatkan vaksin tetanus selama lebih dari 5 tahun.

Tak hanya pertolongan di atas, vaksin pun bisa saja diperlukan untuk mencegah sekaligus mengatasi infeksi rabies atau tetanus karena digigit berang-berang lho. 

Jadi, pertimbangkan untuk mendapatkan vaksin rabies jika gigitan berasal dari berang-berang liar, terutama yang bertingkah agresif secara tiba-tiba ya. Selain itu, kamu mungkin memerlukan vaksin tetanus jika luka gigitan dalam dan kotor, terutama bila kamu merasa tidak pernah vaksin tetanus atau terakhir vaksin lebih dari 5 tahun yang lalu.

Nah, untuk mencegah digigit berang-berang atau hewan lainnya, kamu perlu selalu berhati-hati dan jangan lupa untuk mengenakan pelindung, seperti sarung tangan, saat berdekatan dengan hewan liar ya. 

Jika sampai digigit, dicakar, atau mengalami kontak langsung dengan cairan tubuh hewan dan mengalami gejala infeksi, jangan ragu untuk chat dokter agar bisa mendapatkan instruksi yang tepat dan cepat.