Donor apheresis adalah metode donor darah di mana pendonor hanya memberikan komponen tertentu, seperti trombosit atau plasma, sesuai kebutuhan pasien. Proses ini lebih efisien dibanding donor darah biasa dan dapat membantu lebih banyak penerima dalam satu kali donor.
Teknologi donor apheresis memiliki keunggulan dibanding donor darah biasa karena memungkinkan pengambilan komponen darah tertentu yang dibutuhkan pasien dengan kondisi khusus, seperti kanker, anemia, gangguan pembekuan darah, atau dalam keadaan darurat.

Meskipun prosesnya lebih kompleks dan memerlukan waktu lebih lama daripada donor darah biasa, donor apheresis tetap aman dilakukan selama pendonor memenuhi syarat kesehatan dan dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman.
Prosedur Donor Apheresis dan Bedanya dengan Donor Darah Biasa
Sebelum melakukan donor apheresis, penting untuk memahami setiap tahapan prosedurnya agar pendonor merasa siap dan nyaman selama proses. Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dan bedanya dengan donor darah biasa:
1. Pemilihan pendonor
Petugas akan menilai kelayakan pendonor berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan secara umum. Riwayat penyakit juga diperiksa untuk memastikan prosedur aman bagi pendonor. Hanya pendonor yang memenuhi kriteria kesehatan yang diperbolehkan mengikuti donor apheresis.
2. Pemeriksaan kesehatan sebelum donor
Pendonor akan melalui pengecekan tekanan darah dan kadar hemoglobin (Hb) untuk menilai kesiapan tubuh. Tes laboratorium tambahan juga bisa dilakukan untuk memastikan tidak ada risiko kesehatan. Pemeriksaan ini membantu menjaga keselamatan pendonor selama prosedur.
3. Proses apheresis
Darah dialirkan ke mesin apheresis yang akan memisahkan komponen tertentu, seperti trombosit, plasma, atau leukosit. Komponen yang dibutuhkan dikumpulkan, sedangkan darah sisanya dikembalikan ke tubuh pendonor melalui jarum lain.
Proses ini memungkinkan pengambilan komponen yang lebih banyak daripada donor darah biasa.
3. Lama waktu
Donor apheresis biasanya memakan waktu sekitar 60–90 menit. Proses ini lebih lama daripada donor darah konvensional yang hanya berlangsung 30–45 menit. Waktu yang cukup ini diperlukan untuk memastikan pengambilan komponen darah berjalan aman dan efektif.
4. Volume dan frekuensi
Pendonor bisa mendonorkan lebih banyak plasma atau trombosit dalam satu kali prosedur. Frekuensi donor juga bisa lebih sering, misalnya donor trombosit dapat dilakukan setiap 2 minggu. Dengan demikian, donor apheresis bisa memberikan manfaat lebih besar bagi pasien yang membutuhkan.
Manfaat dan Risiko Donor Apheresis
Selain membantu pasien yang membutuhkan komponen darah spesifik, donor apheresis juga memberikan sejumlah manfaat bagi pendonor maupun penerima, seperti:
- Lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan pasien dengan kondisi khusus, seperti kanker, anemia berat, atau perdarahan
- Satu pendonor dapat membantu lebih dari satu pasien dalam satu kali prosedur
- Tubuh pendonor bisa pulih lebih cepat dibanding donor darah utuh, terutama jika hanya plasma atau trombosit yang diambil
- Berpotensi menurunkan risiko penyakit tertentu bagi pendonor karena tubuh akan merangsang pembentukan sel darah baru setelah donor, sehingga sirkulasi darah tetap sehat
Meski tergolong aman, donor apheresis tetap memiliki beberapa risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan. Beberapa pendonor mungkin mengalami keluhan ringan, seperti pusing, mual, lemas, atau sensasi dingin akibat proses pengambilan dan pengembalian darah.
Selain itu, risiko infeksi atau memar di area suntikan serta reaksi alergi terhadap antikoagulan dapat muncul meskipun jarang terjadi.
Donor apheresis yang dilakukan terlalu sering juga dapat menurunkan kadar zat besi dalam tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya beri jeda yang cukup antar donor dan konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan nutrisi lainnya.
Tips Menyiapkan Diri sebelum Donor Apheresis
Agar proses donor apheresis berjalan lancar dan nyaman, perhatikan beberapa hal berikut sebelum menjalani prosedur ini:
- Makan cukup sebelum donor agar kadar gula darah tetap stabil selama prosedur.
- Minum banyak air putih untuk menjaga tekanan darah dan memperlancar aliran darah saat donor.
- Istirahat yang cukup, minimal 6–8 jam sebelum hari donor agar tubuh dalam kondisi fit.
Jika Anda berencana untuk melakukan donor apheresis, Anda bisa mengunjungi Palang Merah Indonesia (PMI) atau rumah sakit yang memiliki fasilitas apheresis untuk menjalani pemeriksaan dan prosedur sesuai arahan petugas medis. Pastikan Anda dalam kondisi sehat agar proses donor berjalan aman dan bermanfaat bagi pasien yang membutuhkan.
Sebelum menjalani donor apheresis, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk memastikan prosedur ini aman sesuai kondisi kesehatan Anda. Dokter akan memberikan penjelasan, saran, dan panduan persiapan yang sesuai agar proses donor berjalan dengan aman dan nyaman.