Depresi bisa berdampak ke seluruh aspek kehidupan penderitanya, termasuk kehidupan seksual. Hal ini sama saja baik pada pria maupun wanita. Agar dapat diantisipasi dan tidak sampai mengganggu kedekatan hubungan dengan pasangan, kenali apa saja efek depresi terhadap kehidupan seksual.

Selain berpengaruh pada suasana hati, depresi bisa membuat penderitanya mengalami berbagai keluhan fisik, seperti kehilangan energi, masalah pencernaan, penurunan fungsi otak, hingga melemahnya daya tahan tubuh. Masalah kesehatan mental ini pun diketahui dapat mengganggu kehidupan seksual penderitanya.

Efek Depresi bagi Kehidupan Seksual - Alodokter

Ini Dampak Depresi terhadap Kehidupan Seksual

Ketika ada rangsangan seksual, normalnya otak akan memproses rangsangan tersebut dan menimbulkan gairah seksual atau dorongan untuk melakukan hubungan seks. Otak akan mengirim sinyal ke organ intim, agar penis dapat ereksi dan vagina mengeluarkan cairan lubrikasi.

Untuk memproses dan mengartikan sebuah rangsangan seksual, otak memerlukan zat kimia bernama neurotransmiter. Akan tetapi, pada penderita depresi, terjadi gangguan pada kadar dan fungsi zat kimia ini.

Akibatnya, otak tidak mampu mengirimkan sinyal ke organ intim meski ada rangsangan seksual. Inilah yang menyebabkan penurunan gairah seksual, disfungsi ereksi, dan vagina kering.

Di samping itu, penderita depresi juga cenderung menarik diri dari hal-hal yang tadinya dirasa menyenangkan, menjadi mudah marah, merasa tidak berharga, dan kehilangan rasa percaya diri. Tubuhnya pun terasa mudah lelah secara fisik dan merasakannya sepanjang waktu.

Hal-hal tersebut dapat membuat dia kehilangan keinginan untuk berhubungan seksual atau tidak merasakan kesenangan saat melakukannya. Tidak hanya itu, perubahan sikap yang terjadi pada penderita depresi juga bisa menciptakan masalah pada hubungan dengan pasangannya.

Pengobatan depresi juga berimbas pada kehidupan seksual. Pada pria, beberapa jenis obat antidepresan dapat memberikan efek samping berupa disfungsi ereksi dan kesulitan mencapai orgasme atau anorgasmia.

Cara Mengatasi Depresi dan Mengembalikan Hasrat Seksual

Cara untuk mengembalikan hasrat seksual adalah dengan mengatasi depresi terlebih dahulu. Ketika penanganan depresi sudah dilakukan dengan baik, kehidupan seksualmu pun berangsur-angsur akan membaik seperti sedia kala.

Untuk mendapatkan perawatan yang tepat dalam mengatasi depresi, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan psikiater. Ceritakan juga soal kendalamu dalam berhubungan seksual. Dengan begitu, psikiater akan meresepkan obat antidepresan yang minim efek samping terhadap hasrat seksual.

Namun, mempraktikkan ini tidak semudah teorinya. Kamu mungkin akan merasa segan, malu, tidak berminat, atau mungkin merasa percuma untuk berkonsultasi ke psikiater. Sebenarnya perasaan seperti ini wajar dimiliki oleh penderita depresi. Akan tetapi, jangan menyerah pada keadaan, ya.

Jika kamu masih tidak mau ke psikiater, cobalah untuk bercerita kepada pasangan atau sahabatmu. Kamu tidak perlu langsung menceritakan semua unek-unekmu. Cukup ceritakan apa yang kamu rasakan dan alami pada situasimu.

Perlahan-lahan, siapkan dirimu untuk berkonsultasi dengan psikiater. Di saat itu, kamu bisa menjadikan langkah itu sebagai langkah awal untuk bangkit dan keluar dari depresimu.

Cobalah untuk mulai menerapkan pola hidup sehat yang rutin. Pastikan kamu mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, mencukupi waktu istirahat, serta menghindari rokok dan minuman beralkohol. Hal-hal ini juga akan berdampak baik pada kehidupan seksualmu.

Depresi tentu tidak boleh dibiarkan begitu saja, apalagi jika sudah sampai memengaruhi hasrat seksualmu serta hubunganmu dengan pasangan. Namun, perlu diketahui juga bahwa pengobatan depresi tidaklah instan.

Jika kamu tidak langsung merasakan perbaikan keluhan setelah berkonsultasi dan minum obat dari psikiater, jangan langsung menyerah, ya. Tetap minum obat yang diberikan, jalani pola hidup yang sehat, dan lakukan kontrol rutin sesuai anjuran psikiater.