Enferox adalah obat yang bermanfaat untuk mengurangi kadar zat besi berlebih dalam tubuh. Obat dengan kandungan utama deferasirox ini umumnya diberikan kepada pasien yang sering menjalani transfusi darah. Enferox merupakan obat resep dokter dari golongan agen pengkelat besi.

Deferasirox dalam Enferox bekerja dengan cara mengikat kelebihan zat besi dalam darah, sehingga dapat dikeluarkan lewat urine dan feses. Pemberian Enferox sangat penting untuk pasien dengan thalasemia atau kondisi medis lain yang membutuhkan transfusi darah secara rutin. 

Enferox

Produk Enferox

Enferox tersedia dalam 2 varian produk, yaitu:

  • Enferox 250 mg tablet dispersible, dengan bahan aktif 250 mg deferasirox tiap tabletnya
  • Enferox 500 mg tablet dispersible, yang mengandung 500 mg deferasirox tiap tabletnya

Apa Itu Enferox

Bahan aktif Deferasirox
Golongan Obat resep
Kategori Agen pengkelat besi
Manfaat  Mengurangi kelebihan zat besi karena transfusi darah berulang
Mengatasi penyakit thalasemia yang tidak membutuhkan transfusi darah (non-transfusion-dependent thalassemia)
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Enferox untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. 
Obat ini hanya boleh digunakan jika dokter menyatakan besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Enferox untuk ibu menyusui Deferasirox dalam Enferox bisa digunakan oleh ibu menyusui selama mengikuti saran dokter. Akan tetapi, kadar zat besi dalam tubuh bayi mungkin akan dipantau secara rutin oleh dokter.
Bentuk obat Tablet dispersibel

Peringatan sebelum Menggunakan Enferox

Enferox hanya boleh dikonsumsi sesuai arahan dokter. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Enferox:

  • Sampaikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Enferox tidak boleh diberikan kepada individu yang alergi terhadap deferasirox.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami glaukoma, katarak, penyakit ginjal, anemia, tukak lambung, gangguan pendengaran, perdarahan saluran pencernaan, kanker, trombositopenia, penyakit liver, atau sindrom mielodisplasia.
  • Beri tahu dokter perihal penggunaan Enferox jika Anda sedang menggunakan obat lain, suplemen, atau produk herbal tertentu. Hal ini untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Konsultasikan dengan dokter seputar penggunaan Enferox jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. 
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Enferox. Hal ini karena minuman tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain bila timbul pusing setelah minum Enferox. Pastikan Anda benar-benar prima sebelum mulai berkegiatan kembali.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Enferox.

Dosis dan Aturan Pakai Enferox

Dosis Enferox akan ditentukan oleh dokter berdasarkan usia, berat badan, dan kadar kelebihan zat besi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis pemberian Enferox sesuai kondisi yang ditangani:

Kondisi: Thalasemia

  • Dewasa dan anak usia >2 tahun: Dosis awal 10 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 20 mg/kgBB per hari, setelah 4 minggu pengobatan, jika konsentrasi serum ferritin >15 mg Fe/g. Dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan kembali sebanyak 5–10 mg/kgBB, setiap 3–6 bulan.

Kondisi: Penumpukan zat besi akibat transfusi darah yang berulang dan terus-menerus

  • Dewasa dan anak usia >2 tahun: Dosis awal 20 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan atau diturunkan menjadi 5–10 mg/kgBB, setiap 3–6 bulan. Dosis maksimal 40 mg/kgBB per hari. Hentikan pengobatan jika kadar zat besi dalam tubuh (konsentrasi serum ferritin) turun hingga <500 mcg/L.

Cara Menggunakan Enferox dengan Benar

Gunakanlah Enferox sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang tertera pada label kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang dikonsumsi tanpa seizin dokter. 

Untuk mendapat hasil pengobatan yang optimal, perhatikanlah cara penggunaan Enferox di bawah ini:

  • Konsumsilah Enferox saat perut kosong atau setidaknya 30 menit sebelum makan.
  • Tablet dispersible Enferox harus dilarutkan dalam air putih, jus jeruk, atau jus apel sebelum diminum. Tunggu sampai obat larut, kemudian aduk dan segera habiskan. 
  • Minumlah air putih yang cukup setelah mengonsumsi Enferox, untuk melancarkan buang air kecil.
  • Jika lupa mengonsumsi Enferox, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jangan menghentikan penggunaan Enferox secara mendadak tanpa persetujuan dokter.
  • Pastikan untuk mengikuti jadwal kontrol rutin yang ditentukan oleh dokter supaya kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Enferox, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes darah atau tes urine.
  • Jangan menggunakan Enferox yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
  • Simpan Enferox di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Enferox dengan Obat Lain

Berikut ini adalah efek interaksi yang mungkin terjadi jika Enferox digunakan bersama obat lain:

  • Penurunan efektivitas Enferox jika dikonsumsi bersama antasida, phenytoin, atau cholestyramine
  • Peningkatan risiko terjadinya tukak lambung atau perdarahan bila digunakan bersama aspirin, warfarin, kortikosteroid, atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Agar aman, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Enferox bersama obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Enferox 

Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan Enferox antara lain:

  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Sembelit
  • Ruam kulit ringan
  • Sakit kepala

Sampaikan kepada dokter lewat Chat Bersama Dokter jika timbul efek samping di atas dan sangat mengganggu. Melalui chat, dokter akan memberikan saran atau pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.

Hentikan konsumsi Enferox dan segera ke IGD rumah sakit terdekat jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih, seperti:

  • Gangguan fungsi hati, yang ditandai dengan kulit dan mata menguning (penyakit kuning), nyeri pada perut bagian atas, hilang nafsu makan, sangat lelah, mual, atau urine berwarna gelap
  • Tanda-tanda perdarahan saluran cerna, seperti batuk berdarah, BAB berdarah atau tinja berwarna hitam seperti aspal, maupun muntah dengan ampas seperti bubuk kopi
  • Gejala gangguan fungsi ginjal, seperti sangat lemas, sesak napas, kaki atau pergelangan kaki bengkak, dan jarang atau tidak bisa kencing sama sekali
  • Penurunan kadar sel darah, yang ditandai dengan demam, menggigil, sariawan, mudah memar, kulit pucat, maupun tangan dan kaki terasa dingin
  • Gangguan pada pendengaran atau penglihatan