Deferasirox adalah obat untuk mengatasi penumpukan zat besi dalam darah. Obat ini biasanya diberikan kepada orang yang menjalani transfusi darah berulang. Selain itu, obat ini juga digunakan pada kondisi non-transfusion-dependent thalassemia.
Deferasirox adalah agen pengkelat besi yang bekerja dengan cara mengikat zat besi, sehingga dapat dibuang keluar melalui tinja. Deferasirox dikonsumsi untuk mencegah terjadinya penumpukan zat besi yang bisa merusak jantung, hati, atau pankreas.
Merek dagang deferasirox: Deferasirox, Dextron, Exjade, Kalsirox
Apa Itu Deferasirox
Golongan | Agen pengkelat besi |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Menangani kelebihan zat besi akibat transfusi darah berulang atau penyakit thalasemia yang tidak membutuhkan transfusi darah (non-transfusion-dependent thalassemia) |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Deferasirox untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Deferasirox untuk ibu menyusui | Deferasirox bisa terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa seizin dokter. |
Bentuk obat | Tablet dispersibel dan tablet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Deferasirox
Deferasirox hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi deferasirox:
- Jangan mengonsumsi deferasirox jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita kanker, penyakit liver penyakit ginjal, dehidrasi, anemia, perdarahan saluran cerna, tukak lambung, sindrom mielodisplasia, atau trombositopenia.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita HIV/AIDS atau sedang menjalani kemoterapi, radioterapi, atau terapi dengan obat kortikosteroid.
- Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah menggonsumsi deferasirox, karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan deferasirox, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi deferasirox.
Dosis dan Aturan Pakai Deferasirox
Berikut adalah dosis deferasirox berdasarkan kondisi, bentuk obat, dan usia pasien:
Kondisi: Penumpukan zat besi akibat transfusi darah yang berulang dan terus-menerus
Bentuk obat: Tablet dispersibel
- Dewasa: Dosis awal 20 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan sebanyak 5–10 mg/kgBB, setiap 3–6 bulan. Dosis maksimal 40 mg/kgBB per hari. Hentikan pengobatan jika kadar zat besi dalam tubuh (konsentrasi serum ferritin) turun hingga <500 mcg/L.
- Anak usia >5–17 tahun: Dosis sama dengan orang dewasa.
- Anak usia 2–5 tahun: 20 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis dapat diubah sesuai respons tubuh pasien.
Kondisi: Thalasemia jenis non–transfusion-dependent thalassemia (NTDT)
- Dewasa: Dosis awal 10 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 20 mg/kgBB per hari, setelah 4 minggu pengobatan, jika konsentrasi serum ferritin >15 mg Fe/g. Dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan kembali sebanyak 5–10 mg/kgBB, setiap 3–6 bulan.
- Anak-anak: 10 mg/kgBB per hari.
Cara Menggunakan Deferasirox dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah petunjuk penggunaan pada kemasan obat sebelum mengonsumsi deferasirox. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.
Deferasirox tablet dispersibel perlu dikonsumsi dalam kondisi perut kosong atau setidaknya 30 menit sebelum makan. Larutkan tablet dispersibel di dalam air putih, jus jeruk, atau jus apel. Tunggu hingga obat larut, aduk, lalu minum.
Jika lupa mengonsumsi deferasirox, segera minum obat ini bila jeda dengan jadwal penggunaan berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Selama deferasirox digunakan, dokter dapat meminta Anda untuk menjalani tes darah dan tes urine untuk memonitor kadar zat besi dalam darah ataupun memastikan tidak terjadi efek samping akibat konsumsi obat.
Simpan deferasirox dalam kemasannya di tempat yang sejuk dan kering. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Deferasirox dengan Obat Lain
Interaksi obat yang dapat terjadi bila deferasirox digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain adalah:
- Penurunan efektivitas deferasirox jika dikonsumsi bersama antasida
- Penurunan kadar deferasirox jika dikonsumsi bersama cholestyramine, carbamazepine, rifampicin, atau phenytoin
- Peningkatan kadar duloxetine, teofilin, repaglinide, atau paclitaxel di dalam darah
- Penurunan efektivitas ciclosporin, simvastatin, atau pil KB
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama aspirin
Efek Samping dan Bahaya Deferasirox
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi deferasirox adalah:
Hubungi dokter jika efek samping di atas tidak membaik. Segera hubungi dokter jika mengalami efek samping serius, seperti:
- Penglihatan menjadi buram
- Demam, menggigil, atau sakit tenggorokan
- Jarang buang air kecil
- Bengkak pada tungkai
- Lelah yang berlebihan
- Tuli atau gangguan pendengaran
- Mudah memar
- Tinja berdarah atau berwarna kehitaman
- Muntah terus-menerus, sakit perut yang parah, hilang nafsu makan, atau penyakit kuning