Perdarahan saluran pencernaan adalah kondisi ketika saluran cerna mengalami perdarahan. Perdarahan yang terjadi bisa sedikit dan sulit dideteksi, atau sangat banyak dan sampai membahayakan jiwa.

Saluran pencernaan terbagi menjadi dua, yaitu saluran pencernaan atas dan saluran pencernaan bawah. Saluran pencernaan atas meliputi kerongkongan (esofagus), lambung, dan usus dua belas jari (duodenum). Sedangkan saluran pencernaan bawah terdiri dari usus halus, usus besar, dan dubur.

Man suffering from stomach pain

Berdasarkan penelitian, perdarahan saluran pencernaan atas lebih sering terjadi, yaitu 67 dari setiap 100.000 orang. Sedangkan kasus perdarahan saluran pencernaan bawah terjadi pada 36 dari setiap 100.000 orang.

Penyebab Perdarahan Saluran Pencernaan

Penyebab perdarahan saluran pencernaan sangat beragam, tergantung pada area terjadinya perdarahan. Pada perdarahan saluran pencernaan atas, penyebabnya meliputi:

  • Tukak lambung
    Tukak lambung adalah luka yang terbentuk di dinding lambung. Tukak lambung merupakan kondisi yang paling sering menyebabkan perdarahan pada saluran pencernaan atas. Luka juga dapat terbentuk di dinding usus 12 jari yang disebut ulkus duodenum.
  • Pecah varises esofagus
    Varises esofagus adalah pembesaran pembuluh darah vena pada area esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini paling sering terjadi pada penderita penyakit liver yang berat.
  • Sindrom Mallory-Weiss
    Sindrom Mallory-Weiss adalah kondisi yang ditandai dengan robekan pada jaringan di area kerongkongan yang berbatasan dengan lambung. Sindrom Mallory-Weiss biasanya dialami oleh penderita kecanduan alkohol.
  • Esofagitis
    Esofagitis adalah peradangan pada esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh gastroesophageal reflux (GERD) atau penyakit refluks asam lambung.
  • Gastritis
    Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung. Gastritis dapat disebabkan oleh penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), infeksi, penyakit Crohn, dan cedera berat.
  • Tumor
    Tumor jinak atau tumor ganas yang tumbuh di kerongkongan atau lambung bisa menyebabkan perdarahan.

Sedangkan perdarahan saluran pencernaan bawah dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi berikut:

  • Radang usus
    Radang usus adalah salah satu penyebab perdarahan saluran pencernaan bawah yang paling sering. Kondisi yang termasuk radang usus adalah penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
  • Divertikulitis
    Divertikulitis adalah infeksi atau peradangan pada divertikula, yaitu kantong-kantong kecil yang terbentuk di saluran pencernaan.
  • Wasir (hemoroid)
    Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di dubur.
  • Fisura ani
    Fisura ani adalah luka atau robekan di dinding anus, yang biasanya disebabkan oleh tinja yang keras.
  • Proktitis
    Proktitis adalah peradangan di dinding rektum, yang dapat menyebabkan perdarahan pada rektum.
  • Polip usus
    Polip usus adalah benjolan kecil yang tumbuh di usus besar dan menyebabkan perdarahan. Pada beberapa kasus, polip usus yang tidak ditangani berkembang menjadi kanker.
  • Tumor
    Tumor jinak atau tumor ganas yang tumbuh di usus besar dan rektum dapat menyebabkan perdarahan.

Gejala Perdarahan Saluran Pencernaan

Gejala perdarahan saluran pencernaan dapat muncul perlahan dalam jangka panjang (kronis), atau terjadi secara tiba-tiba (akut). Pada perdarahan saluran pencernaan akut, gejalanya dapat terlihat jelas, seperti:

  • Muntah darah, dengan warna darah merah terang atau coklat gelap
  • Perdarahan di dubur sehingga terkadang feses mengandung darah segar (hematochezia)
  • Feses berwarna gelap, dengan tekstur lembek (melena)

Sebaliknya, gejala pada perdarahan saluran pencernaan kronis bisa sulit dideteksi karena mirip dengan gejala pada kondisi lain. Gejala perdarahan saluran pencernaan kronis meliputi:

  • Pucat
  • Nyeri dada
  • Sakit perut
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Pingsan

Jika perdarahan memburuk dengan cepat, penderita dapat mengalami gejala syok, seperti:

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika timbul gejala di atas. Pemeriksaan harus dilakukan sedini mungkin meski gejala yang dialami dirasa ringan dan tubuh masih terasa sehat.

Segera cari pertolongan medis bila Anda mengalami gejala syok seperti yang telah disebutkan di atas. Gejala-gejala tersebut menandakan kondisi yang dialami cukup serius sehingga perlu ditangani secepatnya.

Diagnosis Perdarahan Saluran Pencernaan

Untuk mendiagnosis perdarahan saluran pencernaan, dokter akan bertanya tentang gejala yang dialami, obat-obatan yang sedang digunakan, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk mendengarkan suara di dalam perut melalui stetoskop, serta meraba dan mengetuk area tertentu di tubuh pasien.

Dokter dapat menduga pasien mengalami perdarahan saluran pencernaan bila gejala yang dialami pasien dapat terlihat. Namun, untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Tes darah, untuk mengetahui kadar Hb, jumlah trombosit, dan mengukur seberapa cepat proses pembekuan darah pada pasien
  • Pemeriksaan tinja, untuk mendeteksi adanya darah pada tinja
  • Angiografi, untuk melihat lebih jelas kondisi pembuluh darah pasien
  • Endoskopi, untuk melihat kondisi saluran pencernaan melalui selang berkamera
  • Pemindaian dengan CT scan, untuk mencari sumber perdarahan

Pada kasus yang jarang terjadi, perdarahan saluran pencernaan bisa cukup parah dan sumber perdarahannya tidak bisa diketahui melalui pemeriksaan di atas. Dalam kondisi tersebut, dokter dapat menjalankan tindakan bedah untuk melihat bagian saluran cerna pasien dan mencari lokasi perdarahan. Tindakan bedah yang dilakukan dapat berupa:

  • Laparotomi, yaitu dengan membuat satu sayatan di bagian perut dan memeriksa bagian perut secara langsung
  • Laparoskopi, yaitu dengan membuat beberapa sayatan kecil di perut untuk mencari sumber perdarahan

Pengobatan Perdarahan Saluran Pencernaan

Penanganan perdarahan saluran pencernaan bertujuan untuk mengganti darah dan cairan tubuh yang hilang akibat perdarahan, serta menghentikan perdarahan.

Jika perdarahan tergolong parah, dokter akan memberikan cairan melalui infus dan transfusi darah. Pada pasien dengan gangguan pembekuan darah, dokter dapat memberikan transfusi trombosit atau faktor pembekuan.

Untuk menghentikan perdarahan, ada beberapa metode yang dapat dilakukan oleh dokter. Pemilihan metode ini akan disesuaikan dengan penyebab dan area terjadinya perdarahan, yaitu:

  • Electrocauterization
    Electrocauterization adalah tindakan menutup pembuluh darah menggunakan arus listrik. Tujuannya adalah untuk menghentikan perdarahan, terutama yang disebabkan oleh tukak lambung, divertikulitis, atau polip usus.
  • Suntik skleroterapi
    Suntik skleroterapi dilakukan dengan menyuntikkan obat khusus ke pembuluh darah. Metode ini dilakukan untuk mengatasi perdarahan akibat varises esofagus atau wasir.

Selain itu, untuk kasus perdarahan saluran pencernaan atas, dokter dapat memberikan obat suntik PPI (proton pump inhibitor), seperti esomeprazole, guna menekan produksi asam lambung.

Pada perdarahan yang akut dan berat, atau sulit untuk dihentikan, dokter dapat melakukan bedah laparoskopi atau laparotomi untuk menghentikan perdarahan.

Komplikasi Perdarahan Saluran Pencernaan

Perdarahan saluran pencernaan dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius bila tidak segera ditangani, antara lain:

  • Anemia, yang sering terjadi pada perdarahan saluran pencernaan kronis
  • Syok, terutama pada perdarahan saluran pencernaan akut
  • Kematian

Pencegahan Perdarahan Saluran Pencernaan

Perdarahan saluran pencernaan dapat dicegah dengan menangani penyebabnya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Menghindari konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam jangka panjang, tidak sesuai dosis, atau tanpa konsultasi ke dokter
  • Mengobati gastroesophageal reflux (GERD) sesuai dengan anjuran dari dokter
  • Mengonsumsi makanan sehat, bergizi lengkap, dan seimbang
  • Memperbanyak konsumsi serat untuk mencegah pengerasan tinja
  • Menjaga berat badan ideal
  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol
  • Tidak merokok