Antasida adalah obat untuk meredakan gejala akibat asam lambung berlebih, seperti nyeri ulu hati, kembung, mual, atau rasa panas di dada. Obat ini bisa digunakan dalam pengobatan sakit maag, penyakit asam lambung (GERD), tukak lambung, atau gastritis.

Antasida (antacid) bekerja dengan cara menetralkan asam lambung sehingga keluhan akibat naiknya asam lambung akan mereda. Obat ini dapat bekerja dalam hitungan jam setelah diminum. Namun, antasida hanya bisa meredakan gejala dan tidak dapat mengobati penyebab meningkatnya asam lambung.

Antasida - Alodokter

Antasida dapat digunakan sebagai obat tunggal dan dapat dibeli bebas di apotek. Namun, pengobatan dengan antasida saja tidak dianjurkan untuk jangka panjang. Agar lebih efektif, antasida sebaiknya digunakan dengan penurun asam lambung lain, seperti antagonis H2 atau penghambat pompa proton, berdasarkan saran dokter.

Selain sebagai obat asam lambung, antasida juga bisa digunakan sebagai obat maag.

Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Antasida

Jenis dan merek dagang antasida berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Aluminium hidroksida

Bentuk obat: Tablet, Tablet kunyah, kaplet kunyah, kaplet, suspensi
Merek dagang: Antasida Doen, Acitral, Berlosid, Biomag MPS, Etasid, Gastrucid, Gestamag, Lexacrol, Mesamag, Mylanta, Sanmag, Stromag, Ticomag, Ultilox

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat aluminium hidroksida.

2. Magnesium hidroksida

Bentuk obat: Tablet kunyah, kaplet kunyah, suspensi, tablet
Merek dagang: Actal Plus, Carsida, Gastrinal HD, Lexacrol Forte, Polysilane, Promag, Ranacid, Samtacid

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat magnesium hidroksida

3. Kalsium karbonat

Bentuk obat: Suspensi, Tablet kunyah, Tablet
Merek dagang: Maag Gel, Neosanmag, Polysilane Max, Promag Double Action, Starmag Double Impact

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat kalsium karbonat.

4. Magnesium karbonat

Bentuk obat: Tablet kunyah, tablet
Merek dagang: Polycol Forte, Simeco, Stomacain

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat magnesium karbonat.

5. Magnesium trisilikat

Bentuk obat: tablet kunyah, suspensi, tablet, kaplet
Merek dagang: Biogastron, Bimalcus, Erphamag, Itramag, Konimag, Konimag Forte

Untuk mengetahui dosis dan informasik lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat magnesium trisilikat.

6. Natrium bikarbonat

Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: -

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat natrium bikarbonat.

7. Asam alginat

Bentuk obat: Tablet, tablet kunyah, dan suspensi
Merek dagang: -

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat asam alginat.

8. Magaldrate

Bentuk obat: Tablet kunyah dan suspensi
Merek dagang: Magalat

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat magaldrate.

Peringatan sebelum Mengonsumsi Antasida

Ikuti anjuran dan saran dokter selama menjalani pengobatan dengan antasida. Sebelum mengonsumsi antasida, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Jangan mengonsumsi antasida jika memiliki alergi terhadap obat-obatan dalam golongan ini. Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil atau menyusui. Kebanyakan antasida aman untuk digunakan saat hamil atau menyusui, tetapi sebaiknya konsultasikan penggunaannya dengan dokter terlebih dahulu.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, produk herbal, atau suplemen, terutama suplemen kalsium atau zat besi, sebelum mengonsumsi antasida.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan antasida pada anak-anak usia di bawah 12 tahun, karena beberapa jenis antasida tidak dianjurkan untuk anak-anak.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver (termasuk sirosis), penyakit ginjal (termasuk batu ginjal), penyakit jantung (termasuk gagal jantung), hipertensi, hipokalsemia, atau edema pada kaki atau pergelangan kaki.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami diare, muntah-muntah, atau kondisi lain yang bisa memicu terjadinya dehidrasi, baik sebelum maupun selama Anda mengonsumsi antasida.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan antasida. Beri tahu dokter jika Anda kecanduan alkohol atau mengonsumsi minuman beralkohol setiap hari.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani diet rendah garam.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita fenilketonuria. Beberapa jenis antasida mungkin mengandung aspartam.
  • Segera ke dokter bila Anda mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi antasida.

Efek Samping dan Bahaya Antasida

Jika dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan, antasida jarang menimbulkan efek samping. Namun, pada beberapa orang, antasida dapat muncul beberapa efek samping berikut:

  • Diare atau sembelit
  • Perut kembung
  • Kram atau nyeri perut
  • Mual atau muntah
  • Sakit kepala
  • Mulut kering
  • Sering buang air kecil
  • Rasa logam di mulut

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung reda atau makin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Hilang selera makan, tubuh terasa sangat lelah, atau otot terasa lemah untuk bergerak
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Napas lambat atau pendek
  • Detak jantung terasa lambat atau tidak beraturan (aritmia)
  • Pusing atau pingsan
  • Perubahan suasana hati atau mental, seperti linglung