Banyak orang yang beranggapan bahwa jongkok setelah berhubungan seksual bermanfaat untuk mencegah kehamilan. Mereka beranggapan bahwa jongkok dapat mengeluarkan cairan sperma yang telah masuk melalui vagina. Apakah anggapan ini benar?

Kehamilan terkadang bisa menjadi salah satu kabar bahagia bagi pasangan suami istri. Namun, tidak sedikit juga pasangan yang ingin menunda memiliki buah hati. Alih-alih menggunakan kondom atau mengonsumsi pil KB, sebagian orang lebih memilih untuk melakukan cara yang kerap beredar di masyarakat, yaitu jongkok setelah berhubungan.

Fakta di Balik Manfaat Jongkok Setelah Berhubungan - Alodokter

Manfaat Jongkok Setelah Berhubungan, Mitos atau Fakta?

Sebenarnya, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa jongkok segera setelah berhubungan seksual dapat mencegah kehamilan. Soalnya, saat pasanganmu telah mencapai orgasmenya saat berhubungan intim, ia akan mengeluarkan cairan sperma yang masuk ke dalam vagina.

Nah, sebagian orang berpikir, dengan jongkok segera setelah pasangan ejakulasi, diharapkan sperma akan keluar melalui vagina, sehingga tidak terjadi kehamilan.

Padahal, faktanya hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur yang akhirnya menyebabkan kehamilan. Artinya, tidak menutup kemungkinan, walaupun kamu jongkok, masih ada sel sperma yang menempel pada dinding rahim, dan terus bergerak menuju sel telur.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa anggapan tentang manfaat jongkok setelah berhubungan bisa mencegah terjadinya kehamilan tidak tepat.

Tips Mencegah Kehamilan yang Aman

Selain dengan melakukan cara-cara yang belum diketahui efektivitasnya, seperti jongkok setelah berhubungan, ada beberapa cara yang boleh dicoba jika kamu dan pasangan memang ingin mencegah kehamilan, yaitu:

1. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual

Dari pada jongkok setelah berhubungan intim, menggunakan kondom merupakan cara yang lebih efektif untuk mencegah kehamilan, lho. Selain lebih mudah ditemukan, alat kontrasepsi ini juga tidak mengandung hormon, sehingga lebih minim efek samping.

Namun, agar penggunaan kondom efektif untuk mencegah kehamilan, pastikan kamu memasangnya dengan benar, ya. Pasalnya, penggunaan kondom yang tidak benar dapat menyebabkan kondom jadi lebih mudah robek atau lepas saat berhubungan. Hal ini tentunya dapat meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.

2. Mengonsumsi pil KB

Bila kamu dan pasangan bukan tipe pasangan yang suka menggunakan kondom saat berhubungan. Kamu bisa coba untuk mengonsumsi pil KB. Soalnya, pil KB akan bekerja dengan mengentalkan lendir di dinding rahim, sehingga sperma sulit masuk ke dalam rahim dan bertemu dengan sel telur.

Namun, jika kamu memilih mengonsumsi pil KB, pastikan kamu mengonsumsinya tepat waktu, ya. Jika dikonsumsi dengan benar, pil KB dapat mencegah kehamilan hingga 99%, lho.

Namun, jika kamu sebelumnya punya kondisi kesehatan tertentu, misalnya hipertensi atau gangguan siklus menstruasi, ada baiknya kamu dan pasangan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan pil KB.

3. Menarik penis dari vagina sebelum ejakulasi

Tips mencegah kehamilan yang selanjutnya adalah menarik penis sebelum pasanganmu melakukan ejakulasi atau dalam istilah medis dikenal dengan coitus interruptus. Cara ini tentunya lebih efektif dibandingkan dengan berjongkok setelah berhubungan intim.

Namun, melakukan metode ini membutuhkan pengendalian diri yang kuat. Pasalnya, pasanganmu harus menarik penisnya tepat waktu sebelum ejakulasi, ya. Bila dilakukan dengan tepat efektivitas metode ini dalam mencegah kehamilan bisa mencapai 80%.

4. Menghitung masa subur

Mengetahui masa subur juga dapat menjadi salah satu cara guna menunda kehamilan. Cara ini merupakan cara paling sederhana yang dapat dilakukan karena tidak perlu mengonsumsi obat-obatan apapun.

Namun, cara ini biasanya lebih efektif bila kamu memiliki jadwal menstruasi yang teratur setiap bulannya.

Mengingat jongkok setelah berhubungan tidak bermanfaat untuk mencegah kehamilan, kamu bisa mencoba berbagai tips seperti yang telah dijelaskan di atas.

Selain itu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan metode yang paling sesuai dengan kamu dan pasanganmu guna menunda untuk memiliki momongan.