Fungsi uterus tidak hanya sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan janin sebelum lahir, tetapi juga berperan penting dalam proses menstruasi. Namun, fungsi uterus juga bisa terganggu karena beberapa kondisi. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan tubuh agar uterus terhindar dari berbagai gangguan.
Uterus atau rahim adalah salah satu organ pada sistem reproduksi wanita. Organ ini berbentuk menyerupai buah pir terbalik yang terletak di antara kandung kemih dan rektum.
Fungsi uterus tentunya tidak terlepas dari beberapa bagian penting di dalamnya, seperti:
- Fundus, yakni bagian paling atas rahim dan terhubung langsung ke tuba falopi
- Korpus, yakni bagian utama atau badan rahim sebagai tempat sel telur dibuahi dan menempel selama kehamilan
- Isthmus, yakni bagian rahim yang letaknya di antara korpus dan serviks
- Serviks, yakni bagian paling bawah rahim atau sering disebut juga leher rahim, yang terbuka langsung ke arah vagina
Berbagai Fungsi Uterus
Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai fungsi uterus yang perlu diketahui:
1. Mengatur siklus menstruasi
Mengatur siklus menstruasi pada wanita tentunya merupakan salah satu fungsi uterus. Setiap bulan, lapisan dalam rahim (endometrium) akan menebal dan dipenuhi pembuluh darah kecil (vaskularisasi) agar sel telur yang dibuahi bisa menempel dan tumbuh di rahim. Bila tidak ada pembuahan, lapisan tersebut akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah menstruasi.
2. Menjadi tempat pertumbuhan dan perkembangan janin
Selain mengatur siklus menstruasi, fungsi uterus lainnya adalah menjadi tempat pertumbuhan dan perkembangan janin. Setelah dibuahi oleh sperma, sel telur akan menempel pada dinding rahim dan berkembang menjadi janin.
Di dalam rahim (uterus), janin akan mendapatkan nutrisi dan oksigen melalui plasenta untuk mendukung proses tumbuh dan kembangnya sampai waktu persalinan tiba.
3. Membantu proses persalinan
Seiring berjalannya waktu, janin yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan akan kian membesar sehingga membuat lapisan otot di dalam rahim meregang. Saat waktu persalinan tiba, otot-otot rahim makin berkontraksi guna membuka serviks sebagai jalan keluar bayi. Dengan begitu, bayi akan terdorong dan keluar dari vagina.
Beberapa Gangguan yang Dapat Mengganggu Fungsi Uterus
Sama seperti organ tubuh lainnya, fungsi uterus dapat terganggu oleh beberapa hal. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat terjadi pada uterus:
Miom
Miom (uterine fibroid) adalah salah satu tumor jinak yang tumbuh pada dinding rahim. Meski jarang menimbulkan gejala, wanita yang mengalami miom akan mengalami perdarahan yang berlangsung terus-menerus disertai nyeri panggul.
Penyebabnya pun belum diketahui pasti, tetapi faktor genetik, peningkatan hormon estrogen dan progesteron, serta gaya hidup diduga menjadi faktor pemicunya.
Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi tumbuhnya jaringan rahim (endometrium) di luar rahim, seperti di ovarium (indung telur), saluran tuba, dinding luar rahim, bahkan pada kasus yang jarang, di organ lain di dalam perut.
Saat haid, jaringan ini akan ikut menebal dan berkontraksi tetapi tidak ikut luruh keluar dari tubuh, sehingga menimbulkan peradangan pemicu rasa nyeri. Meski belum diketahui pasti penyebabnya, gangguan aliran darah menstruasi hingga adanya perubahan sel dalam tubuh diduga menjadi faktor pemicunya.
Pelvic inflammatory disease (PID)
Pelvic inflammatory disease (PID) atau radang panggul adalah infeksi yang menyerang organ reproduksi wanita, seperti rahim (uterus). Infeksi ini berasal dari bakteri penyebab penyakit menular seksual yang menyebar dari vagina ke organ reproduksi bagian dalam, termasuk rahim.
Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala umum, seperti nyeri di area panggul atau perut bagian bawah, serta nyeri saat buang air kecil.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami kondisi ini antara lain memiliki riwayat penyakit menular seksual dan sering berganti pasangan seksual tanpa menggunakan kondom.
Kanker rahim
Kanker rahim juga bisa mengganggu fungsi uterus. Awalnya, kanker ini muncul sebagai benjolan akibat pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Kondisi ini sering membuat penderitanya mengalami perdarahan dari vagina di luar waktu haid atau setelah menopause.
Penyebab kanker rahim belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini, seperti riwayat keluarga, menderita sindrom Lynch, ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron, dan obesitas.
Nah, itulah beberapa fungsi uterus dan gangguan yang dapat terjadi. Mengingat begitu penting peran organ reproduksi tersebut, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dan organ reproduksi dengan menerapkan beberapa tips berikut ini:
- Rutin membersihkan area kewanitaan dengan air bersih dan sabun berbahan lembut.
- Ganti pembalut secara teratur saat menstruasi.
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
- Olahraga minimal 30 menit per hari.
- Kelola stres dengan baik.
- Berhenti merokok.
- Kurangi konsumsi minuman beralkohol.
- Jangan bergonta-ganti pasangan seksual.
- Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala ke dokter.
Bila Anda sudah menerapkan berbagai tips di atas tetapi mengalami keluhan yang mengarah pada gangguan fungsi uterus, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter, ya. Konsultasi bisa dilakukan dengan cepat, praktis, dan privasi tetap terjaga melalui Chat Bersama Dokter.
Dengan begitu, dokter dapat memastikan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat, termasuk menyarankan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit terdekat.