Pembersihan usus besar atau colon cleansing umumnya dilakukan untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan terkait pencernaan. Namun, prosedur ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalani prosedur ini.

Pembersihan usus besar biasanya digunakan sebagai persiapan sebelum dilakukannya suatu prosedur medis, seperti kolonoskopi. Namun, ada pula beberapa praktik pengobatan alternatif yang menawarkan tindakan ini untuk tujuan detoksifikasi.

Pembersihan Usus Besar, Hati-hati dengan Efek Sampingnya - Alodokter

Pembersihan usus besar sebenarnya tidak perlu dilakukan karena sistem pencernaan memiliki mekanisme tersendiri untuk membuang bakteri dan sisa makanan dari tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan pembersihan usus besar.

Berbagai Metode Pembersihan Usus Besar

Ada beberapa metode yang umumnya digunakan dalam tindakan pembersihan usus besar, seperti konsumsi pencahar dan irigasi usus besar. Berikut ini adalah penjelasannya:

Konsumsi pencahar

Salah satu metode pembersihan usus besar yang paling umum dilakukan adalah dengan mengomsumsi suplemen tertentu. Jenis suplemen yang digunakan dapat berupa obat pencahar, teh herbal, dan enzim yang memiliki efek laksatif.

Untuk menghindari risiko terjadinya dehidrasi, maupun ketidakseimbangan elektrolit, Anda sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan tersebut sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Irigasi usus besar

Metode pembersihan usus besar lainnya adalah irigasi usus besar. Metode ini sama seperti enema dan dilakukan dengan cara mengalirkan cairan ke dalam usus besar melalui anus.

Perbedaannya adalah irigasi usus besar menggunakan bantuan mesin modern dan melibatkan lebih banyak air, sedangkan enema menggunakan alat biasa yang dapat dibeli di apotek dan menggunakan cairan kopi. Irigasi usus besar umumnya dilakukan oleh perawat atau dokter di rumah sakit atau klinik.

Saat menjalani irigasi usus besar, Anda akan diminta untuk berbaring dengan posisi miring. Selanjutnya, pompa bertekanan rendah akan mengalirkan air melalui selang kecil yang dimasukkan ke dalam anus. Air yang sudah mencapai usus besar akan dibiarkan beberapa saat.

Sambil menunggu, dokter atau perawat akan memijat bagian perut Anda, kemudian air dikeluarkan sebagaimana Anda buang air besar.

Efek Samping Pembersihan Usus Besar

Hingga saat ini, masih banyak perdebatan mengenai manfaat tindakan pembersihan usus besar. Selain itu, suatu studi menyebutkan bahwa pembersihan usus dapat menimbulkan efek berbahaya untuk kesehatan, baik yang ringan hingga serius.

Efek ringan yang dapat terjadi setelah pembersihan usus besar adalah mual, muntah, kram perut, diare, dan pusing akibat dehidrasi. Sementara itu, efek samping yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Gangguan penyerapan obat, bila sedang menjalani pengobatan saat melakukan tindakan
  • Infeksi
  • Kebocoran atau lubang pada usus besar dan dubur
  • Ketidakseimbangan elektrolit
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Gagal jantung

Tindakan pembersihan usus besar tidak dianjurkan bagi orang yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti penderita radang kronis pada usus besar atau kolitis ulseratif, divertikulitis, penyakit Crohn, wasir yang parah, dan kanker usus besar.

Selain itu, prosedur pembersihan usus besar juga tidak disarankan untuk orang yang baru saja menjalani operasi usus. Bagi penderita penyakit ginjal atau jantung, diperlukan persetujuan dan pengawasan oleh dokter sebelum melakukan tindakan pembersihan usus besar.

Menjaga kesehatan saluran pencernaan bisa dilakukan tanpa pembersihan usus besar. Anda bisa menjaga kesehatan usus dengan cara yang sederhana dan mudah, yaitu dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih setiap hari.

Jika Anda memutuskan untuk menjalani pembersihan usus besar, pastikan sudah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Langkah ini penting untuk mengetahui apakah tindakan tersebut memang diperlukan dalam mengatasi keluhan yang Anda alami.