Anak rewel saat ibu stres dapat terjadi karena perubahan suasana hati dan hormon stres ibu yang ikut memengaruhi bayi. Dengan memahami hal ini, orangtua bisa lebih mudah mengenali tanda, menjaga kesehatan mental, dan menenangkan anak.

Anak rewel saat ibu stres bukan sekadar kebetulan, karena kondisi emosional ibu bisa memengaruhi cara anak merespons lingkungannya. Saat ibu mengalami stres, hormon dan suasana hati yang berubah dapat membuat anak lebih mudah menangis, sulit tidur, atau susah ditenangkan.

Ini Alasan Mengapa Anak Rewel Saat Ibu Stres - Alodokter

Jika dibiarkan berlarut, hal ini bisa mengganggu kenyamanan dan perkembangan emosinya. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk mengelola stres agar anak tetap merasa aman dan tenang.

Penyebab Anak Rewel Saat Ibu Stres

Banyak hal yang bisa membuat seorang ibu merasa tertekan, mulai dari pekerjaan rumah yang menumpuk, tuntutan kantor, hingga kesulitan menghadapi anak yang susah makan atau tidak mau menyusu. Meski merawat Si Kecil memang melelahkan, penting bagi Bunda untuk tetap berusaha mengendalikan stres.

Stres dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti membuat Bunda lebih mudah marah, tersinggung, sakit kepala, mengalami perubahan suasana hati, sulit konsentrasi, susah tidur, atau merasa tidak bahagia. Tanpa disadari, kondisi ini bisa ikut dirasakan oleh anak. 

Misalnya, ketika biasanya Bunda tidak kesulitan memakaikan baju Si Kecil, saat stres Bunda bisa menjadi linglung, lupa membalurkan minyak kayu putih, atau lupa memasang popok dengan benar. Jika hal ini terjadi berulang, anak bisa merasa tidak nyaman dan akhirnya rewel.

Seorang anak sering kali menjadi cerminan perasaan ibunya. Faktanya, sejak lahir bayi sudah dapat menangkap isyarat emosional dari orang terdekat dan menirunya melalui perilaku tertentu. Oleh karena itu, tidak heran jika anak rewel saat ibu stres.

Selain itu, saat ibu mengalami stres, kadar hormon kortisol dalam tubuh juga meningkat. Jika Bunda masih menyusui, hormon ini bisa masuk ke dalam ASI dan diminum oleh bayi. 

Beberapa penelitian menduga hal ini turut memengaruhi suasana hati bayi. Namun, kaitan antara kadar kortisol dalam ASI dan stres pada bayi masih memerlukan penelitian lebih lanjut, sehingga Bunda tidak perlu berhenti menyusui ketika sedang stres.

Tips Mengelola Stres dengan Baik

Agar kondisi ini tidak semakin membebani, berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengelola stres:

1. Cari tahu penyebab stres

Cari tahu apa yang membuat Bunda merasa tertekan. Jika berkaitan dengan pasangan atau orang lain, komunikasikan dengan baik dan temukan solusi bersama. Meluangkan waktu untuk family time, misalnya berjalan-jalan ke tempat baru, juga bisa membantu mengurangi stres.

2. Minta bantuan orang lain

Jangan sungkan meminta bantuan suami atau anggota keluarga ketika merasa lelah. Dengan berbagi tugas, beban Bunda menjadi lebih ringan sehingga bisa kembali fokus merawat anak dengan suasana hati yang lebih baik.

3. Luangkan waktu untuk me time

Menjadi ibu adalah tanggung jawab besar yang kadang menimbulkan kejenuhan. Luangkan waktu sejenak untuk me time, seperti membaca buku, berbelanja, atau sekadar bersantai sendiri. Aktivitas sederhana ini dapat membantu memperbaiki suasana hati.

Seperti penjelasan di atas, stres yang dirasakan seorang ibu memang bisa berdampak pada anak. Namun, cara Bunda merespons stres sangat menentukan. Hindari melampiaskannya dengan berteriak, membentak, atau membanting barang, karena hal ini justru akan mengganggu ketenangan anak dan berdampak buruk pada kesehatan mentalnya.

Mengendalikan stres dengan baik membantu menjaga hubungan ibu dan anak tetap harmonis. Dengan begitu, Bunda bisa mencegah anak rewel saat ibu stres dan mendukung tumbuh kembang Si Kecil secara sehat. 

Jika usaha mengelola stres sendiri tidak berhasil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar mendapatkan penanganan yang tepat. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.