Ketika marah, biasanya orang mungkin akan berteriak atau bahkan bersifat agresif untuk meluapkan amarahnya. Namun, ada juga lho orang yang justru menangis saat marah. Kalau kamu salah satunya, tidak perlu khawatir, ya. Mudah menangis saat marah itu normal dan bisa dijelaskan secara medis, kok.

Menangis merupakan reaksi alami manusia untuk mengungkapkan suasana hatinya. Mungkin banyak orang yang mengira bahwa menangis hanya dilakukan untuk menggambarkan perasaan sedih, terharu, atau bahagia saja. Padahal, saat sedang marah pun, seseorang bisa saja menitikkan air matanya.

Jadi Mudah Menangis Saat Marah, Kenapa Bisa? - Alodokter

Alasan Mudah Menangis Saat Marah

Pada dasarnya, manusia lebih mudah mengekspresikan rasa marah daripada menunjukkan dan mengakui perasaan sedih serta kecewa. Rasa marah ini dapat diluapkan dengan banyak cara, bisa berupa perilaku agresif, mengeluarkan kritik, atau menunjukkan rasa cemas.

Namun, pada beberapa kondisi, saking intensnya emosi marah yang dirasakan, sebagian dari kita mungkin tidak memiliki tenaga lagi untuk meluapkan rasa marah tersebut, hingga akhirnya berujung dengan menitiskan air mata.

Di samping itu, perasaan marah dan sedih sering kali disebabkan oleh situasi yang sama, misalnya dipermalukan, dikhianati, diperlakukan tidak adil, penolakan, atau penghinaan. Jadi, munculnya dua emosi dalam satu waktu setelah mendapatkan perlakukan tersebut sangat mungkin terjadi.

Menangis ketika marah merupakan cara untuk menenangkan diri. Menangis dapat mengubah fokus kita dari yang awalnya terpusat pada masalah menjadi mengatur dan mengontrol napas.

Penelitian juga mengungkapkan bahwa saat seseorang menangis, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin dan prolaktin. Hormon ini dapat memperlambat detak jantung dan membuat tubuh lebih tenang serta relaks.

Cara Mengendalikan Rasa Marah dan Menangis

Marah dan menangis bukanlah hal yang salah dan bukan juga tanda kelemahan. Reaksi tersebut merupakan tanda bahwa kamu punya perasaan dan mampu meluapkan emosi yang sedang dirasakan dengan baik.

Akan tetapi, marah dan menangis pada situasi yang tidak tepat, misalnya saat berada di tempat umum, mungkin saja bisa membuatmu merasa malu. Untuk mengendalikan kedua emosi ini, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, yaitu:

  • Hentikan aktivitas yang sedang kamu lakukan dan pergilah ke tempat yang menurutmu lebih nyaman.
  • Tarik napas dalam-dalam dan embuskan secara perlahan. Lakukan selama beberapa kali.
  • Ucapkan di dalam hati atau secara langsung kata-kata yang membuatmu lebih tenang, contohnya “Santai dulu, jangan gegabah, ya”.
  • Cobalah pikirkan suatu hal yang dapat menciptakan perasaan tenang, misalnya desiran ombak di pantai atau rimbun pepohonan.
  • Jika sudah tenang, kamu bisa menceritakan emosimu pada orang yang kamu percaya atau menuliskannya di dalam jurnal.

Jika kamu merasa kesulitan untuk mengontrol amarah dan menangis secara berlebihan hingga sudah menggangu aktivitasmu sehari-hari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dikhawatirkan, kondisi yang kamu alami merupakan gejala depresi yang perlu segera mendapatkan penanganan.