Sebagian orang menganggap gangguan tidur adalah hal yang biasa. Padahal, efek gangguan tidur bisa sangat merugikan kesehatan tubuh. Jika tidak diatasi, gangguan tidur lama kelamaan bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, kanker, dan stroke.

Idealnya, orang dewasa butuh waktu tidur selama 7–9 jam tiap malam agar tubuh tetap fit dan bugar. Namun, pada orang yang mengalami gangguan tidur, jam tidur bisa berlebihan atau justru kurang. Gangguan tidur ini dapat timbul dalam berbagai bentuk, seperti insomnia, narkolepsi, sleep apnea, atau sindrom kaki gelisah (RLS).

Jangan Abaikan Gangguan Tidur, Ini Efek Buruknya! - Alodokter

Gangguan tidurbisa disebabkan oleh banyak hal, seperti kondisi psikis akibat stresberat, depresi, atau gangguan kecemasan,serta kondisi fisik, misalnya asma, alergi, atau pilek.

Kurangnya kualitas tidur atau jam tidur akan menyebabkan Anda terbangun dengan kondisi tubuh lelah dan sering mengantuk pada siang hari. Efek gangguan tidur tak hanya itu, Anda juga akan lebih berisiko terkena berbagai penyakit.

Berbagai Efek Gangguan Tidur

Gangguan tidur yang hanya terjadi sesekali umumnya tidak akan banyak berdampak bagi kesehatan. Namun, Anda harus waspada jika kondisi ini terjadi berulang-ulang dan berkepanjangan.

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa lebih berisiko Anda alami akibat gangguan tidur:

 1. Penuaan

Ketika Anda cukup tidur, tubuh akan memproduksi kolagen yang cukup dan  memperbaiki kerusakan sel dan jaringan kulit.

Sebaliknya, jika Anda kurang tidur secara terus menerus, kulit Anda bisa lebih berisiko mengalami penuaan yang ditandai dengan munculnya keriput atau kerutan pada wajah, kulit kusam, dan kering.

2. Obesitas

Kurang tidur bisa membuat berat badan Anda bertambah. Menurut beberapa penelitian, orang yang memiliki gangguan tidur cenderung memiliki nafsu makan dan rasa lapar yang lebih tinggi.

Saat kurang tidur, sebagian orang juga mungkin akan lebih banyak makan di malam hari, terlebih jika mereka memiliki kebiasaan untuk makan ketika stres. Sementara itu, karena kurang tidur, mereka mungkin akan menjadi kurang bertenaga di siang hari, sehingga malas untuk berolahraga.

3. Depresi

Beberapa riset telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat antara depresi dan gangguan tidur. Kebiasaan sering kurang tidur lama kelamaan bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami depresi. Sebaliknya, orang yang depresi juga sering mengalami gejala susah tidur atau justru tidur terlalu banyak.

Hal ini belum diketahui dengan jelas apa penyebabnya, tapi efek gangguan tidur ini diduga terjadi karena adanya masalah di otak yang berfungsi untuk mengatur mood.

4. Kekebalan tubuh menurun

Sistem kekebalan atau imunitas tubuh berperan penting dalam melawan virus dan kuman penyebab infeksi atau penyakit. Untuk menjaga kekebalan tubuh tetap kuat, Anda perlu beristirahat yang cukup, mengurangi stres, dan megonsumsi makanan bergizi.

Ketika Anda mengalami gangguan tidur, kekebalan tubuh Anda bisa melemah, sehingga tubuh akan lebih mudah terserang penyakit, termasuk flu dan COVID-19. Menurut penelitian, orang yang tidur 7 jam atau kurang tiap malamnya lebih mudah terserang pilek ketimbang yang cukup tidur.

5. Daya ingat menurun

Saat tubuh cukup istirahat dan tidur dengan nyenyak, otak akan bekerja dengan lebih baik dan hal ini bisa menguatkan ingatan Anda. Sebaliknya, ketika kurang tidur, otak akan sulit bekerja dengan baik, sehingga Anda bisa lebih susah mengingat.

Selain itu, kurangnya kualitas maupun kuantitas tidur juga dapat memengaruhi daya konsentrasi Anda, sehingga Anda sulit untuk mengolah informasi dan mengingat.

6. Sulit berkonsentrasi

Jika Anda tidak mendapatkan waktu dan kualitas tidur yang cukup, fungsi kognitif serta kemampuan dalam pengambilan keputusan akan menurun. Di samping itu, kurang tidur sepertinya juga membuat Anda teledor, seperti lupa membawa dompet atau ponsel.

7. Gairah seks menurun

Ini juga bisa menjadi efek gangguan tidur pada pria dan wanita. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur atau insomnia yang terjadi dalam jangka panjang bisa menurunkan libido atau hasrat seksual.

Tak hanya itu, studi menyebutkan bahwa pria yang mengalami sleep apnea juga dapat mengalami penurunan kadar testosteron sehingga berdampak pada penurunan libido seksual.

8. Kesuburan terganggu

Gangguan tidur juga bisa membuat Anda lebih berisiko mengalami gangguan kesuburan. Ini karena insomnia atau kurang tidur dapat mengurangi kualitas sprema dan sel telur.

Insomnia juga bisa membuat wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur, sehingga sulit menentukan masa suburnya. Jadi, jika ingin cepat punya anak, upayakan untuk tidur nyenyak dengan durasi yang cukup.

Selain itu, efek gangguan tidur dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit serius, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, serangan jantung, stroke, dan kanker.

Untuk mencegah terjadinya berbagai efek gangguan tidur di atas, Anda perlu tidur yang cukup dan hentikan kebiasaan sering begadang. Guna meningkatkan kualitas dan jam tidur, Anda juga bisa membiasakan diri untuk menerapkan sleep hygiene.

Namun, jika Anda sudah mencoba berbagai cara, tapi masih mengalami gangguan tidur atau merasa sulit untuk tidur dengan nyenyak, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan sleep study untuk mengetahui penyebab sekaligus penanganannya, sesuai jenis gangguan tidur yang Anda alami.