Kurang tidur dapat disebabkan oleh beragam kondisi, mulai dari stres, pola hidup yang tidak sehat, hingga risiko pekerjaan. Jika terjadi secara terus-menerus, kurang tidur tentunya dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Tidur sangatlah penting bagi tubuh. Hal ini karena pada saat tidur, tubuh akan memperbaiki diri, baik secara fisik maupun mental. Dengan begitu, Anda akan merasa segar dan berenergi saat bangun serta siap menjalani aktivitas.

6 Kondisi yang Bisa Dialami Akibat Kurang Tidur - Alodokter

Selain itu, tidur juga membantu proses tumbuh kembang, terutama pada anak-anak dan remaja, karena pada saat tidurlah hormon pertumbuhan dihasilkan. Namun, kurang tidur bisa menimbulkan berbagai kondisi merugikan tubuh.

Hal yang Bisa Terjadi jika Kurang Tidur

Kebutuhan tidur setiap orang tidaklah sama. Orang dewasa umumnya membutuhkan tidur berkualitas selama 7–9 jam setiap harinya. Sementara itu, anak-anak dan remaja membutuhkan waktu tidur lebih banyak, yaitu sekitar 8–10 jam setiap hari.

Bila waktu tidur di atas tidak tercukupi, Anda mungkin akan merasa lemas, mudah lelah, menguap sepanjang hari, dan sulit untuk konsentrasi. Selain itu, terdapat beberapa kondisi lain yang dapat terjadi jika Anda kurang tidur:

1. Insomnia

Kurang tidur yang terjadi secara terus-menerus bisa membuat Anda mengalami insomnia. Insomnia sendiri adalah suatu kondisi yang menyebabkan Anda susah tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak.

Bila dibiarkan tanpa penanganan, insomnia dapat membuat Anda menjadi sering mengantuk di siang hari sehingga mengganggu aktivitas. Tak hanya itu, insomnia juga dapat mempengaruhi kinerja otak dalam berpikir serta meningkatkan rasa cemas.

2. Imunitas tubuh melemah

Sistem kekebalan tubuh menghasilkan protein yang bernama sitokin. Jenis protein yang satu ini dibutuhkan oleh tubuh untuk melawan infeksi, peradangan, dan stres.

Sitokin akan dilepaskan tubuh saat kita tertidur. Nah, bila kurang tidur, produksi protein sitokin pun akan berkurang sehingga kemampuan sel darah putih dan limfosit dalam melawan infeksi akan menurun. Akibatnya, tubuh menjadi rentan sakit.

Imunitas tubuh yang lemah juga bisa menghambat proses penyembuhan ketika luka, cedera, atau terserang penyakit.

3. Performa seks menurun

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pria dan wanita yang kurang tidur akan mengalami penurunan hasrat untuk melakukan hubungan seksual dan memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih rendah.

Hal tersebut umumnya dipengaruhi oleh rasa lelah, kantuk, dan stres yang terjadi akibat kurang tidur. Bagi pria yang menderita sleep apnea, kondisi ini dapat memengaruhi kadar hormon testosteron dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan masalah disfungsi ereksi.

4. Daya ingat menurun

Pada saat tidur, otak bekerja untuk menyimpan hal-hal yang telah dipelajari dan dialami sepanjang hari ke dalam sistem ingatan jangka pendek. Hal ini dapat terjadi karena koneksi saraf yang mendukung ingatan seseorang mengalami penguatan saat tidur.

Jika waktu tidur terganggu, kemampuan otak dalam mengolah dan menyimpan ingatan pun akan mengalami gangguan. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan kemampuan otak untuk berpikir dan mengolah informasi.

Rasa kantuk yang muncul akibat kurang tidur juga dapat menjadi salah satu penyebab orang mudah lupa serta hilangnya kemampuan konsentrasi dan membuat keputusan.

5. Munculnya tanda penuaan dini

Saat kurang tidur, kulit akan terlihat pucat, kering, kusam, dan mata pun tampak bengkak. Bila berlangsung jangka panjang, kurang tidur dapat memicu munculnya berbagai tanda penuaan dini, seperti keriput, garis halus, atau kerutan di sekitar mata.

Tidak hanya itu, sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat. Kondisi ini terjadi akibat meningkatnya produksi hormon kortisol.

6. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular

Efek kurang tidur berikutnya yang perlu diwaspadai adalah memicu terjadinya penyakit kardiovaskular. Hal ini karena tidur dapat menjaga kemampuan tubuh dalam memperbaiki kerusakan pada pembuluh darah dan jantung. Inilah sebabnya orang yang kurang tidur lebih rentan menderita penyakit jantung.

Selain itu, penderita insomnia juga rentan menderita diabetes, obesitas, stroke, kanker, hingga masalah kesehatan mental, seperti gangguan suasana hati dan kecemasan.

Selain menimbulkan berbagai masalah kesehatan di atas, kurang tidur juga turut menjadi penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja. Oleh karena itu, dampak kurang tidur bagi kesehatan dan keselamatan tidak bisa dianggap sepele.

Bila Anda mengalami kondisi kurang tidur atau mengalami gejala susah tidur, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.