Mengalami kehamilan yang tidak disangka-sangka atau tidak direncanakan, memang tidak mudah. Namun, kamu tetap bisa menyambut kehadiran Si Kecil dengan bahagia dan membuat rencana hidup baru.

Kamu tidaklah sendiri. Banyak pasangan yang memiliki keturunan, meski tidak merencanakan kehamilan. Hal ini karena sebelum menopause, kamu masih dapat hamil meski sudah menggunakan alat kontrasepsi sekalipun

Jangan Panik Menghadapi Hamil di Luar Rencana, Kamu Perlu Baca Ini - Alodokter

Penggunaan alat kontrasepsi memang memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan. Namun, risiko untuk hamil tetap ada jika alat kontrasepsi tersebut digunakan tidak sesuai dengan aturan. Contohnya, kamu lupa untuk mengonsumsi pil KB sesuai jadwal, sehingga peluangmu untuk hamil menjadi lebih besar.

Setidaknya, ada 5 persen wanita yang “kebobolan” hamil meski telah menggunakan alat kontrasepsi.

Langkah-Langkah yang Perlu Kamu Lakukan

Kehamilan di luar rencana dapat terjadi kapan saja, saat kamu baru mulai kembali masuk kerja dari cuti melahirkan, saat dua anakmu sudah remaja, atau bahkan saat kamu baru pertama kali berhubungan seksual.

Meski kehamilanmu “datang” secara tiba-tiba, kamu tetap masih punya waktu untuk mempersiapkan diri. Hal terpenting adalah mempersiapkan mental dan menyusun rencana baru sesuai jadwal kehadiran Si Kecil. Panduan di bawah ini mungkin dapat membantu:

1. Jujur terhadap apa yang kamu rasakan

Kehamilan yang tidak direncanakan ini jelas akan mengubah hidupmu. Rencana hidup yang sudah kamu susun memang harus berubah. Pada masa ini, kamu mungkin akan merasa marah, frustrasi, terkejut, atau kesal. Namun, biarkan perasaan ini mengalir selama beberapa waktu.

Untuk meredakan kegundahan yang kamu rasakan, cobalah untuk menulisnya ke dalam buku diari. Kamu juga bisa menceritakan apa yang dirasakan kepada orang tepercaya. Menerima fakta kehamilan beserta semua perasaan yang mungkin timbul akan membuatmu lebih mudah menentukan langkah selanjutnya.

2. Percaya pada diri sendiri

Wanita yang sudah merencanakan kehamilan sejak jauh-jauh hari saja masih bisa merasakan takut, apalagi yang mengalami kehamilan tanpa rencana. Jadi, penting untuk tetap percaya pada diri sendiri dan tidak perlu memaksakan semuanya harus serba sempurna.

3. Jangan terlalu memikirkan pendapat orang lain

Tidak perlu repot memikirkan bagaimana reaksi atau pendapat orang lain mengenai kehamilanmu yang di luar rencana. Hal yang terpenting adalah memikirkan bagaimana kamu dan bayimu dapat hidup dengan baik. Pasti banyak teman atau kerabat yang tidak akan menghakimi dan selalu mendukungmu.

4. Bayangkan kehidupan baru bersama Si Kecil

Bayangkan kamu menjalani kehidupan baru bersama anak yang sedang kamu kandung, baik ia adalah anak pertama, kedua, atau ketiga. Semuanya tidak akan menakutkan sebagaimana yang kamu bayangkan, jika kamu memikirkan hal-hal yang positif.

5. Minta bantuan jika merasa perlu

Jangan ragu untuk minta bantuan, terutama jika kamu akan menjadi orang tua tunggal. Semakin cepat kamu memberitahukan kehamilanmu pada orang sekitar, seperti keluarga dan rekan kerja, mereka akan semakin cepat pula untuk menyesuaikan diri.

Selain itu, tidak perlu ragu untuk meminta bantuan dokter atau psikolog, agar kamu lebih tenang di masa kehamilan dan setelah persalinan nanti.

6. Pelajari cara mengasuh anak dengan jarak usia yang dekat

Kamu baru saja melahirkan dan menyusui anak pertama, tetapi ternyata sudah hamil lagi di luar rencana? Kamu tidak sendiri, kok. Banyak ibu yang mengalaminya dan dapat beradaptasi dengan baik. Kamu mungkin dapat meminta tips dari mereka seputar mengasuh dua anak yang masih kecil di waktu bersamaan.

7. Atur keuangan

Kehamilan di luar rencana pasti akan mengubah rencana keuanganmu. Yuk, mulai pangkas pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu dan hitung biaya yang diperlukan untuk persalinan dan setelah melahirkan.

Baik direncanakan atau tidak, setiap kehamilan akan membawa berbagai perubahan. Namun, ingat. Si Kecil akan membutuhkan ibu yang sehat dan bahagia. Jadi, jangan lupa menjaga kesehatan diri, baik fisik maupun mental. Fokus pada hal-hal positif dapat membantumu melalui masa-masa yang kurang menyenangkan.

Selamat mempersiapkan kehadiran Si Kecil!