Kalpepsa adalah obat untuk mengatasi peradangan dan luka di dinding saluran cerna yang disebabkan oleh tingginya kadar asam lambung. Beberapa kondisi yang bisa diatasi dengan Kalpepsa adalah tukak lambung, luka di usus dua belas jari (ulkus duodenum), dan peradangan pada lambung (gastritis) kronis. 

Kalpepsa mengandung 500 mg sukralfat dalam tiap 5 ml. Sukralfat bekerja dengan  cara melapisi dan melindungi dinding lambung atau usus yang meradang atau terluka. Dengan terlindunginya organ tersebut dari asam lambung, enzim pencernaan, dan garam empedu, luka di dinding lambung atau usus bisa sembuh.

Kalpepsa

Kalpepsa perlu dikonsumsi berdasarkan resep dokter. Obat ini tidak bisa digunakan dalam jangka panjang atau lebih dari 8 minggu, kecuali dokter yang menyarankan demikian. 

Apa Itu Kalpepsa 

Bahan aktif  Sukralfat 100 ml
Golongan Obat resep
Kategori Anti-ulkus 
Manfaat Mengatasi tukak lambung, ulkus duodenum, atau gastritis kronis.
Digunakan oleh Dewasa 
Kalpepsa untuk ibu hamil  Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Kalpepsa.
Kalpepsa untuk ibu menyusui Kalpepsa umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui
Konsultasikan kepada dokter mengenai penggunaan obat ini selama menyusui agar mendapatkan dosis yang sesuai.
Bentuk obat Suspensi

Peringatan sebelum Menggunakan Kalpepsa

Kalpepsa tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, di antaranya: 

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Kalpepsa tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap kandungan sukralfat. 
  • Informasikan kepada dokter apabila Anda menderita penyakit ginjal, gangguan pergerakan lambung (gastroparesis), diabetes, atau sulit menelan (disfagia), misalnya karena efek samping prosedur trakeostomi.  
  • Bicarakan kepada dokter jika Anda sedang menjalani prosedur cuci darah secara rutin.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui.
  • Bicarakan kepada dokter mengenai obat lain yang mungkin sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari terjadinya interaksi obat.
  • Segera temui dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Kalpepsa.

Dosis Kalpepsa 

Dosis Kalpepsa akan disesuaikan dengan kondisi medis dan respons pasien terhadap kandungan sukralfat di dalam obat ini. Berikut adalah dosis umum dari Kalpepsa: 

  • Kondisi: Tukak lambung atau ulkus duodenum
    Dosis awal 10 ml 4 kali sehari, atau 20 ml 2 kali sehari. Obat dapat dikonsumsi selama 4–12 minggu. Dosis pemeliharaan adalah 10 ml 2 kali sehari, dengan dosis maksimal 80 ml per hari.
  • Kondisi: Gastritis kronis
    Dosis awal 10 ml 4 kali sehari, atau 20 ml 2 kali sehari. Obat dapat dikonsumsi selama 4–12 minggu. Dosis maksimal 80 ml per hari.
  • Kondisi: Pencegahan perdarahan saluran cerna
    Dosis awal 10 ml 6 kali sehari. Dosis maksimal 80 ml per hari.

Cara Menggunakan Kalpepsa yang Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada label kemasan sebelum mengonsumsi Kalpepsa. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter. 

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Kalpepsa berikut ini: 

  • Konsumsilah Kalpepsa saat perut dalam keadaan kosong, atau setidaknya 2 jam setelah makan.
  • Kocoklah botol kemasannya sebelum minum Kalpepsa. Gunakan sendok takar yang sudah disediakan dalam kemasan agar dosisnya tepat. Jangan minum obat ini menggunakan sendok makan. 
  • Minumlah obat ini secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya. Supaya tidak terlupa, pasang alarm sebagai pengingat. 
  • Apabila lupa mengonsumsi Kalpepsa, segera minum obat ini begitu teringat. Jika jadwal dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
  • Jangan berhenti mengonsumsi Kalpepsa secara mendadak tanpa seizin dokter meskipun Anda sudah merasa lebih sehat. 
  • Jika Anda menderita diabetes, lakukan tes gula darah secara rutin selama mengonsumsi Kalpepsa. Hal ini agar kadar gula darah tetap terkontrol. Kalpepsa mungkin memicu kenaikan kadar gula darah pada penderita diabetes. 
  • Simpan Kalpepsa di tempat yang sejuk, kering, dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Selain menerapkan hal tersebut, Anda juga disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan asam, pedas, dan berlemak agar proses penyembuhan bisa lebih cepat. Konsumsi minuman yang mengandung kafein dan alkohol juga perlu dihindari.

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait makanan dan minuman yang perlu dijauhi, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter.  

Interaksi Kalpepsa dengan Obat Lain

Konsumsi obat yang mengandung sukralfat, seperti Kalpepsa, bersama dengan obat lain bisa memicu terjadinya interaksi obat. Berikut adalah efek interaksi yang dapat terjadi:

  • Penurunan efektivitas Kalpepsa jika dikonsumsi bersama atau dalam waktu kurang dari 30 menit dengan antasida. 
  • Penurunan efektivitas atau penyerapan quinidine, digoksin, fluoroquninolones, tetraskin,, ketoconazole, sulpiride, levothyroxine, phenytoin, cimetidine, ranitidine, warfarin, dan theophyline. 

Untuk mencegah terjadinya interaksi obat, Anda disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter jika ingin mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal lain bersama dengan Kalpepsa.

Efek Samping dan Bahaya Kalpepsa

Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat konsumsi Kalpepsa: 

  • Sembelit
  • Mual, muntah, atau diare
  • Sakit perut
  • Perut kembung
  • Mulut kering
  • Gatal atau ruam
  • Pusing atau hilang keseimbangan
  • Mengantuk atau malah sulit tidur
  • Sakit punggung atau sakit kepala

Konsultasikan kepada dokter melalui Chat Bersama Dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung hilang atau makin parah. Dokter akan memberikan saran penanganan yang sesuai agar keluhan tersebut segera mereda. 

Segeralah ke IGD rumah sakit terdekat jika terdapat reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini: 

  • Reaksi alergi berat, yang ditandai dengan mengi, jantung berdebar kencang, demam, sulit menelan, nyeri sendi, atau pembengkakan di wajah, bibir, mulut, lidah, maupun tenggorokan
  • Gejala penyumbatan usus, seperti sulit buang angin, sakit perut atau kembung, dan BAB berdarah