Kanker pembuluh darah adalah tumor langka yang terjadi di lapisan dalam pembuluh darah. Kanker ini dapat berkembang dengan cepat hampir di bagian tubuh mana pun yang memiliki pembuluh darah. 

Dinding dalam pembuluh darah dilapisi oleh satu lapisan sel yang disebut dengan endotel. Kanker pembuluh darah terbentuk dari sel endotel yang tumbuh cepat dan tidak terkendali, kemudian membentuk tumor.

Kanker Pembuluh Darah

Meski dapat berkembang di bagian tubuh mana pun, kanker pembuluh darah paling sering menyerang kulit, terutama di kepala, leher, dada, perut, dan punggung, serta beberapa organ, seperti hati dan jantung. Kanker pembuluh darah bisa dialami oleh siapa saja, tetapi risiko terjadinya kondisi ini lebih tinggi pada orang usia 60 tahun ke atas.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Pembuluh Darah

Kanker pembuluh darah atau angiosarcoma terjadi ketika sel endotel dalam pembuluh darah mengalami mutasi (perubahan). Mutasi ini mengakibatkan sel endotel tumbuh tidak terkendali sehingga membentuk kanker.

Sampai saat ini, belum diketahui apa penyebab dari mutasi tersebut. Namun, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker pembuluh darah, yaitu:

  • Memiliki kelainan genetik, seperti neurofibromatosis tipe 1, sindrom Maffucci, sindrom Klippel-Trenaunay, serta kelainan pada gen BRCA1 dan BRCA2
  • Memiliki keluarga yang mengalami kanker pembuluh darah
  • Menjalani radioterapi, baik untuk mengobati kanker maupun kondisi lain
  • Menderita lymphedema, yaitu pembengkakan yang disebabkan oleh penimbunan cairan getah bening
  • Terpapar bahan kimia tertentu, seperti vinil klorida, arsenik, atau thorium dioksida

Gejala Kanker Pembuluh Darah

Gejala kanker pembuluh darah tergantung pada lokasi terjadinya kanker itu sendiri. Kanker pembuluh darah yang terjadi pada kulit biasanya menimbulkan gejala berikut:

  • Benjolan kulit berwarna kemerahan atau kebiruan yang mudah berdarah
  • Memar yang membesar seiring waktu
  • Luka yang mudah berdarah jika tergores atau terbentur
  • Luka yang tidak kunjung sembuh
  • Luka dengan tepi yang meninggi dan bengkak

Sementara itu, kanker pembuluh darah yang menyerang organ tubuh tertentu, seperti hati dan jantung, akan menimbulkan gejala berikut:

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala di atas, terutama bila ada faktor risiko kanker pembuluh darah. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang sesuai.

Perlu diketahui bahwa beberapa pengobatan kanker dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga meningkatkan risiko terkena infeksi. Segera ke IGD jika Anda menjalani operasi atau pengobatan kanker pembuluh darah dan mengalami gejala berikut:

  • Demam tinggi lebih dari 38ºC
  • Nyeri yang tidak bisa diredakan dengan obat pereda nyeri
  • Muntah dan diare secara terus-menerus

Diagnosis Kanker Pembuluh Darah

Dokter akan terlebih dahulu menanyakan riwayat kesehatan pasien dan keluarganya, kemudian diikuti dengan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Setelah itu, dokter akan menjalankan beberapa tes seperti berikut:

  • Pemindaian dengan MRI, CT scan, atau PET scan, untuk mengetahui lokasi, ukuran, atau penyebaran tumor
  • Biopsi, untuk memastikan jenis kanker, dengan memeriksa sampel jaringan dari luka yang diduga bersifat kanker

Melalui pemeriksaan di atas, dokter bisa menentukan stadium kanker pembuluh darah, kemudian memilih metode pengobatan yang tepat. 

Stadium Kanker Pembuluh Darah

Sebagaimana jenis kanker lain, kanker pembuluh darah juga terbagi dalam beberapa tingkat keparahan atau stadium, yaitu:

  • Stadium 1, tumor berukuran kecil dan hanya terdapat di satu lokasi
  • Stadium 2, tumor mulai membesar, tetapi belum menyebar ke jaringan sekitarnya
  • Stadium 3, tumor sudah lebih besar dan menyebar ke jaringan sekitarnya
  • Stadium 4, tumor telah menyebar ke organ tubuh lain (metastasis)

Pengobatan Kanker Pembuluh Darah

Pengobatan kanker pembuluh darah tergantung pada lokasi, ukuran, dan penyebaran kanker dalam tubuh. Tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter meliputi:

Operasi

Operasi bertujuan untuk mengangkat kanker pembuluh darah dan sebagian jaringan di sekitarnya. Meski biasanya menjadi pilihan utama, operasi tidak dilakukan jika kanker terlalu besar atau telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Radioterapi

Radioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya dengan sinar radiasi yang berenergi tinggi. Metode ini biasanya dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel-sel kanker pembuluh darah yang tersisa. Radioterapi juga bisa menjadi pilihan pengobatan pada pasien yang tidak dapat menjalani operasi.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah terapi menggunakan obat atau bahan kimia untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Obat kemoterapi dapat diberikan dalam bentuk minum atau melalui suntikan ke pembuluh darah. 

Kemoterapi juga dapat menjadi alternatif jika operasi tidak dapat dilakukan. Selain itu, kemoterapi juga dapat dikombinasikan dengan radioterapi.

Terapi target

Terapi target merupakan pemberian obat yang secara spesifik menarget protein yang mengendalikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh. Terapi ini dapat membunuh sel kanker tanpa merusak jaringan yang sehat. 

Terapi target dilakukan untuk mengatasi kanker pembuluh darah yang telah menyebar ke organ tubuh lain.

Imunoterapi

Imunoterapi adalah pengobatan dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Umumnya, terapi ini dilakukan jika sel kanker pembuluh darah sudah berukuran besar dan menyebar ke organ tubuh lain.

Komplikasi Kanker Pembuluh Darah

Kanker pembuluh darah bersifat agresif dan tumbuh dengan cepat. Jika tidak segera ditangani, kanker akan menyebar dan sulit untuk diobati. Tingkat keselamatan pasien kanker ini dalam 5 tahun umumnya hanya 10–35%. 

Kanker pembuluh darah dapat berkembang dan menyebar ke berbagai bagian tubuh. Umumnya, kanker pembuluh darah menyebar ke paru-paru, kelenjar getah bening, atau tulang.

Pencegahan Kanker Pembuluh Darah

Kanker pembuluh darah sulit dicegah karena belum diketahui penyebabnya. Namun, ada beberapa cara untuk menurunkan risiko kanker pembuluh darah, yaitu:

  • Melindungi kulit dari paparan sinar matahari
  • Menghindari paparan bahan kimia, seperti vinil klorida, arsenik, atau thorium dioksida
  • Mengenakan alat pelindung diri yang sesuai standar jika bekerja dengan bahan kimia atau radiasi
  • Berhenti merokok, serta menghindari paparan asap rokok
  • Menjalani skrining kanker secara rutin jika memiliki keluarga yang juga menderita kanker pembuluh darah