Jika Anda mengalami hipertensi, penting untuk mengetahui kapan obat hipertensi perlu dikonsumsi. Ini karena tidak semua kasus hipertensi perlu ditangani dengan obat. Terkadang, perubahan gaya hidup dan pola makan saja sudah cukup untuk mengontrol tekanan darah.

Secara umum, hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi tergolong primer jika penyebabnya tidak diketahui. Sementara itu, hipertensi masuk kategori sekunder jika disebabkan oleh kondisi lain, seperti gangguan ginjal, kelainan jantung bawaan, atau penyalahgunaan obat.

Kapan Obat Hipertensi Perlu Dikonsumsi? - Alodokter

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat diobati dengan obat hipertensi. Namun, ketahui dulu kapan obat hipertensi perlu dikonsumsi. Tidak semua kasus hipertensi harus ditangani dengan obat, menerapkan gaya hidup sehat dan mengatur pola makan sehari-hari juga dapat mengendalikan tekanan darah tinggi.

Bagaimana Cara Menangani Hipertensi?

Di dunia kedokteran, penanganan terhadap hipertensi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu penanganan dengan obat dan tanpa obat. Berikut ini adalah penjelasannya:

Penanganan hipertensi tanpa obat

Jika tekanan darah sistolik (atas) berkisar antara 120­–129 mmHg dan tekanan darah diastolik (bawah) berada di bawah 89 mmHg, dokter tidak akan memberikan obat darah tinggi kepada penderita. Sebagai gantinya, dokter akan menyarankan penderita untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat.

Cara yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Melakukan olahraga ringan secara teratur, seperti berjalan, joging, bersepeda, atau berenang
  • Membatasi asupan daging merah, lemak, garam dapur, dan alkohol
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Menerapkan diet DASH

Penanganan hipertensi dengan obat 

Bila perbaikan gaya hidup tidak mampu memperbaiki tekanan darah, dokter akan memberikan obat hipertensi atau obat penurun darah tinggi. Ada berbagai jenis obat hipertensi, yaitu:

Dokter akan menyesuaikan jenis obat hipertensi dengan penyebab dan keparahan hipertensi, kondisi kesehatan, serta respons tubuh penderita terhadap obat. Biasanya, penderita hanya diberikan satu macam obat hipertensi. Namun, tidak sedikit penderita yang perlu mengonsumsi kombinasi beberapa obat hipertensi.

Kapan Obat Hipertensi Perlu Diberikan?

Obat hipertensi akan diberikan jika penderita telah mengubah gaya hidup dan mengatur nutrisi, tetapi tekanan darahnya tetap tidak normal selama 3 bulan pertama.

Obat hipertensi juga biasanya diberikan jika penderita mengalami kondisi berikut ini:

  • Hipertensi derajat 1 (tekanan darah 130­–139/80–89 mmHg) dan adanya kondisi aterosklerosis, penyakit jantung, atau riwayat stroke
  • Hipertensi derajat 2 (tekanan darah >140 mmHg/>90 mmHg)
  • Krisis hipertensi (tekanan darah >180 mmHg/>120mmHg)
  • Hipertensi dengan komplikasi yang menyebabkan kerusakan organ tubuh, seperti jantung, ginjal, atau mata

Pada awal pengobatan, dokter akan memberikan satu jenis obat. Namun, jika penderita memiliki risiko penyakit jantung, stroke, ginjal, dan gangguan mata, dokter akan memberikan kombinasi dua jenis obat.

Jika target tekanan darah yang diinginkan masih juga belum tercapai, dokter dapat memberikan kombinasi tiga jenis obat.

Lantas, sampai kapan obat hipertensi perlu dikonsumsi? Penderita hipertensi perlu mengonsumsi obat hipertensi seumur hidupnya. Namun, apabila tekanan darah penderita cenderung membaik dan terkontrol, jumlah atau dosis obat hipertensi bisa saja dikurangi.

Jika terdapat riwayat penyakit darah tinggi, penyakit jantung, stroke, atau diabetes dalam keluarga, Anda perlu waspada dan rajin memeriksakan diri ke dokter minimal satu tahun sekali.

Ingat, jangan pernah mengonsumsi obat hipertensi tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Ini karena obat hipertensi yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok untuk Anda.

 

Ditulis oleh:

Ida Bagus Aditya Nugraha, Sp.PD

(Dokter Spesialis Penyakit Dalam)