Keju edam adalah keju khas Belanda yang dikenal dengan tekstur lembut dan rasa gurih yang ringan. Keju ini sering digunakan sebagai pelengkap berbagai hidangan, mulai dari roti sampai kue. Selain itu, keju ini juga menawarkan sejumlah potensi manfaat berkat berbagai nutrisi yang terkandung.
Keju edam terbuat dari susu sapi yang telah dipasteurisasi. Dibandingkan keju lain, seperti cheddar yang rasanya lebih tajam, keju edam memiliki cita rasa yang lebih halus dan tidak mendominasi hidangan. Teksturnya padat dan lembut, serta umumnya dipasarkan dalam bentuk bulat.

Keju ini juga relatif rendah lemak dibandingkan jenis keju lainnya, sehingga kerap dipilih sebagai pelengkap menu sehat. Di balik itu semua, keju edam mengandung sejumlah nutrisi penting, seperti protein, kalsium, vitamin B12, dan fosfor, yang berpotensi mendukung kesehatan tubuh bila dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Keju Edam dan Kandungan Nutrisinya
Dalam 1 potong kecil atau setara dengan 28,35 gram keju edam terkandung 101 kalori dan beragam nutrisi penting lainnya, yakni:
- 7 gram protein
- 8,11 gram lemak
- 207 miligram kalsium
- 8,5 miligram magnesium
- 53,3 miligram kalium
- 276 miligram sodium
- 152 miligram fosfor
- 1 miligram zinc
Bahkan, keju edam juga mengandung vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12, zat besi, dan asam folat meski dalam jumlah sedikit.
Keju Edam dan Berbagai Potensi Manfaatnya bagi Kesehatan
Berikut ini adalah beberapa manfaat keju edam yang bisa Anda peroleh:
1. Membantu memenuhi kebutuhan protein
Keju edam adalah sumber protein hewani yang baik untuk tubuh. Soalnya, protein berperan penting dalam membentuk dan memperbaiki jaringan tubuh, seperti otot dan kulit. Bahkan, nutrisi ini juga mendukung sistem imun agar tubuh tetap sehat.
Dengan menambahkan keju edam ke hidangan, asupan protein bisa tercapai dengan cara yang praktis dan lezat. Hal tersebut bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal. Meski demikian, tetap perhatikan porsi agar tidak berlebihan, ya.
2. Mendukung kesehatan tulang dan gigi
Keju edam juga merupakan sumber kalsium yang baik untuk tubuh, sehingga dapat membantu memperkuat tulang dan gigi. Kalsium juga penting untuk mendukung kerja otot dan saraf, serta proses pembekuan darah.
Selain itu, ada beberapa zat mineral penting lainnya yang mendukung kesehatan tulang dan gigi, seperti magnesium dan fosfor. Asupan mineral yang cukup dibutuhkan oleh anak-anak, ibu hamil, dan lansia agar tulang tetap sehat dan tidak mudah rapuh. Meski begitu, tetap imbangi dengan mengonsumsi makanan tinggi nutrisi lainnya, ya.
3. Menjadi sumber energi tubuh
Keju edam mengandung kalori dan karbohidrat yang tinggi sehingga dapat menjadi sumber energi untuk tubuh.
Oleh karena itu, keju edam cocok dikombinasikan dengan sumber makanan lain untuk menambah energi dalam keseharian, terutama ketika Anda sedang banyak aktivitas.
4. Membantu memenuhi kebutuhan vitamin B
Keju edam pun diketahui mengandung sejumlah vitamin B, seperti vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, dan vitamin B12, meski dalam jumlah sedikit. Kombinasi dari vitamin B tersebut berperan penting dalam membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi, menjaga fungsi saraf, dan memelihara kesehatan sel darah merah.
Menambahkan keju edam ke dalam hidangan sehari-hari dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin B.
5. Membantu mengontrol berat badan
Keju edam diketahui tinggi protein dan lebih rendah lemak dibandingkan dengan beberapa jenis keju lainnya. Protein dalam keju edam dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengurangi keinginan ngemil atau makan berlebih.
Konsumsi keju edam dalam porsi wajar, sebagai bagian dari menu seimbang, bisa mendukung usaha menjaga atau mengontrol berat badan. Namun, hasilnya akan lebih optimal jika disertai dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur. Pilih keju edam dengan kadar lemak rendah bila Anda sedang menjalani program pengelolaan berat badan.
6. Membantu menjaga tekanan darah dan gula darah tetap stabil
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa keju edam mengandung senyawa bioaktif yang mendukung penurunan tekanan darah dan membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, kandungan kalsium dan protein turut di dalamnya pun andil dalam mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah serta menghambat penyerapan gula dari makanan.
Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas manfaat tersebut. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi keju edam dalam jumlah wajar dan diimbani dengan pola hidup sehat lainnya.
Keju Edam dan Tips Memilihnya
Memilih keju edam yang aman dan berkualitas penting dilakukan untuk memastikan manfaat nutrisinya tetap maksimal dan terhindar dari risiko kesehatan akibat kontaminasi.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan sebelum membeli keju edam di pasaran:
- Pilih keju edam yang masih tersegel rapat dan tidak rusak kemasannya.
- Perhatikan tanggal kedaluwarsa di label kemasan.
- Pastikan permukaan keju bersih, tidak berlendir, dan tidak berjamur.
- Cari keju dengan warna kuning muda merata, tanpa bercak abu-abu atau kehijauan.
- Pilih produk dari merek atau produsen terpercaya yang sudah terdaftar di BPOM.
- Pastikan keju disimpan pada suhu dingin di toko atau supermarket.
- Hindari membeli keju dengan bau yang menyengat atau aneh.
Keju Edam dan Tips Mengolahnya
Agar manfaat keju edam dapat diperoleh lebih optimal, Anda juga perlu perhatikan tips pengolahan yang tepat.
Berikut ini adalah beberapa tips aman mengolah keju edam yang bisa Anda terapkan:
- Cuci tangan sebelum memegang dan memotong keju edam.
- Gunakan peralatan bersih dan kering saat memotong atau memarut keju.
- Ambil keju secukupnya, dan simpan kembali sisa keju dengan rapat di kulkas.
- Hindari mencampurkan sisa keju yang telah keluar dari kulkas dengan keju baru.
- Jangan biarkan keju berada di suhu ruang lebih dari 2 jam.
- Simpan keju di wadah kedap udara di lemari es.
- Gunakan keju edam sebelum tanggal kedaluwarsa yang tertera.
Keju edam umumnya aman dikonsumsi asalkan dalam jumlah wajar. Oleh karena itu, Anda disarankan mengonsumsi keju edam tidak lebih dari 30–60 gram per hari. Soalnya, mengonsumsi keju edam secara berlebihan dapat meningkatkan asupan lemak jenuh dan garam.
Hal tersebut dapat berisiko menyebabkan kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, dan gangguan kolesterol. Agar potensi manfaatnya bisa diperoleh lebih maksimal, Anda bisa menjadikan keju edam sebagai tambahan untuk berbagai hidangan, seperti roti panggang, pasta, pizza, omelet, atau camilan sehat lainnya.
Namun, jangan lupa untuk tetap imbangi dengan gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan sehat dan bergizi lainnya, berolahraga setidaknya 30 menit per hari, minum air putih minimal 8 gelas per hari, jangan merokok, dan batasi konsumsi minuman berkafein serta beralkohol.
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, pernah mengalami alergi terhadap produk susu, atau masih ragu untuk mencoba keju edam, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, ya. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.
Dengan begitu, dokter dapat menyarankan jumlah aman atau merekomendasikan bahan alternatif pangan lainnya sesuai kondisi Anda.