Menggigil identik sebagai gejala demam. Namun, ada juga kondisi menggigil tanpa demam yang dapat terjadi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari faktor lingkungan hingga menderita kondisi medis tertentu.

Menggigil merupakan respons alami tubuh saat Anda merasa kedinginan atau berada di lingkungan yang bersuhu rendah. Kondisi tersebut menyebabkan otot tubuh menegang dan mengendur dengan cepat untuk menghasilkan panas. Umumnya, menggigil tanpa demam dapat diatasi dengan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya.

7 Penyebab Menggigil Tanpa Demam dan Penanganannya - Alodokter

Penyebab Menggigil Tanpa Demam

Selain disebabkan oleh paparan udara dingin, ada beberapa penyebab menggigil tanpa demam yang umum terjadi, di antaranya:

1. Latihan fisik yang berat

Aktivitas fisik yang dilakukan secara intens dan dalam waktu lama, seperti lari maraton, dapat meningkatkan suhu tubuh. Peningkatan suhu tubuh inilah yang bisa menyebabkan Anda menggigil.

2. Reaksi emosional

Saat sedang merasa takut dan cemas, Anda mungkin akan menggigil. Reaksi ini terjadi karena pelepasan hormon dopamin dari otak yang dapat memengaruhi kondisi emosional Anda. Kondisi ini dikenal juga dengan sebutan goosebumps.

3. Kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme)

Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi cukup hormon tiroid untuk mengatur metabolisme tubuh dengan baik. Kondisi ini ditandai dengan kelelahan, konstipasi, dan denyut jantung lambat.

Hipotiroidisme juga dapat menyebabkan tubuh Anda lebih mudah merasa kedinginan atau menggigil.

4. Hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan kondisi ketika kadar gula dalam darah menurun secara drastis. Kondisi ini bisa terjadi akibat efek samping obat-obatan diabetes atau ketika terlambat makan.

Jika terkena hipoglikemia, Anda dapat mengalami gejala menggigil yang disertai gejala lain, seperti keringat dingin, gemetaran, lemas, mual, dan pandangan berkunang-kunang. Jika sudah parah, hipoglikemia bahkan bisa menyebabkan pingsan atau koma.

5. Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi ketika seseorang mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis hingga di bawah 35oC. Dalam kondisi ini, menggigil sebagai gejala hipotermia umumnya muncul pertama kali juga merupakan upaya alami tubuh untuk menghangatkan diri.

Ketika suhu tubuh menurun drastis, organ-organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga perlu penanganan medis darurat. Hipotermia umumnya dialami oleh orang dewasa dan lansia.

6. Efek samping setelah operasi

Menggigil bisa Anda rasakan setelah efek anestesi hilang pascaoperasi. Hal ini dikarenakan saat menjalani operasi tubuh akan mengalami penurunan suhu. Setelah Anda bangun, barulah tubuh berusaha untuk menormalkan suhunya kembali yang disertai gejala menggigil selama 20–30 menit.

7. Kekurangan nutrisi

Salah satu gejala dari kekurangan nutrisi (malnutrisi) adalah sering menggigil. Saat kekurangan nutrisi, jaringan tubuh akan berkurang sehingga tidak dapat mempertahankan suhu tubuh secara optimal.

Penanganan dan Pencegahan Menggigil

Saat Anda menggigil, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghangatkan tubuh, di antaranya:

  • Mengenakan pakaian yang tebal dan hangat, misalnya jaket dan sweter
  • Mengonsumsi makanan atau minuman hangat, seperti teh atau sup hangat
  • Mengonsumsi banyak air dan beristirahat yang cukup
  • Berendam atau mandi menggunakan air hangat
  • Menstabilkan gula darah dengan makan secara teratur

Anda perlu memeriksakan diri ke dokter jika keluhan mengiggil yang Anda rasakan disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya hipotiroidisme atau hipoglikemia. Dengan pengobatan yang tepat, keluhan menggigil bisa diatasi.

Jika menggigil disebabkan oleh kekurangan nutrisi, hal ini dapat diatasi dengan memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari, seperti protein, karbohidrat, serta beragam vitamin dan mineral, termasuk zat besi dan zinc, agar suhu tubuh tetap normal. Dokter mungkin juga akan meresepkan suplemen nutrisi tambahan sesuai kondisi Anda.

Jika Anda menggigil secara terus-menerus, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.