Kenapa kentut bau sering menjadi pertanyaan. Meski kentut adalah tanda bahwa pencernaan berjalan lancar, kentut berbau bisa terjadi karena berbagai kondisi, mulai dari jenis makanan yang dikonsumsi, kebiasaan tertentu, hingga kondisi saluran cerna seseorang.
Kentut terbentuk saat gas hasil pencernaan dilepaskan dari tubuh. Tidak semua kentut memiliki bau menyengat. Sebab, aroma khas biasanya timbul akibat proses di saluran pencernaan, terutama karena interaksi bakteri dengan zat makanan tertentu.

Pertanyaan kenapa kentut bau sebenarnya bisa dijawab dengan melihat apa yang Anda makan, kondisi usus, serta kebiasaan sehari-hari yang memengaruhi pembentukan gas dalam tubuh.
Mekanisme Kenapa Kentut Bau
Aroma pada kentut muncul karena beberapa proses biologis di saluran pencernaan. Untuk memahami kenapa kentut bau, berikut beberapa mekanisme yang terjadi di dalam tubuh:
1. Proses fermentasi bakteri usus besar
Setelah makanan selesai dicerna di lambung dan usus halus, sebagian sisa yang tidak bisa diserap tubuh masuk ke usus besar. Di sini, bakteri baik membantu memecah sisa makanan, terutama serat dan protein, melalui proses fermentasi.
Saat bakteri bekerja, mereka menghasilkan berbagai jenis gas. Jika makanan Anda tinggi serat atau protein, aktivitas bakteri meningkat, sehingga gas yang dihasilkan lebih banyak dan berpotensi berbau.
2. Pembentukan gas yang mengandung sulfur
Salah satu alasan utama kenapa kentut bau adalah adanya gas sulfur. Makanan tinggi sulfur seperti telur, daging merah, brokoli, kol, bawang, dan kacang-kacangan akan diuraikan oleh bakteri menjadi gas seperti hidrogen sulfida dan metana.
Hidrogen sulfida dikenal memiliki bau seperti telur busuk, bahkan dalam jumlah kecil sudah dapat menimbulkan aroma tajam pada kentut.
3. Kombinasi gas dari hasil metabolisme
Sebagian besar isi kentut sebenarnya adalah gas-gas tidak berbau, seperti nitrogen, karbon dioksida, dan hidrogen. Namun, bau khas kentut berasal dari kombinasi gas hasil fermentasi dan metabolisme di usus besar, terutama yang mengandung belerang serta sisa organik dari pemecahan makanan.
Jadi, kenapa kentut bau bisa berbeda-beda, tergantung jenis makanan yang dikonsumsi dan kondisi pencernaan setiap individu.
Faktor yang Membuat Kentut Bau
Beberapa faktor juga memengaruhi kenapa kentut bau bisa lebih menyengat dari biasanya, di antaranya:
- Mengonsumsi makanan tinggi sulfur, seperti telur, daging merah, kol, brokoli, bawang, dan beberapa jenis kacang-kacangan dapat meningkatkan produksi gas sulfur yang berbau tajam
- Memiliki gangguan saluran cerna, seperti intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus besar (IBS), atau infeksi pencernaan bisa membuat kentut jadi lebih bau dari biasanya
- Kebiasaan menahan kentut yang membuat gas tertahan lebih lama di usus, sehingga bakteri punya waktu lebih banyak untuk memecah makanan dan menghasilkan gas berbau
- Penggunaan obat atau suplemen, seperti antibiotik, suplemen zat besi, dan beberapa multivitamin dapat mengubah keseimbangan bakteri usus dan memengaruhi aroma kentut
- Mengonsumsi makanan fermentasi atau olahan, seperti keju, yoghurt, atau tempe, yang bisa memicu peningkatan produksi gas berbau
Kenapa kentut bau memang terdengar sepele, tapi sebenarnya bisa memberikan petunjuk penting tentang kesehatan pencernaan. Tidak perlu khawatir karena aroma kentut dipengaruhi oleh makanan, gaya hidup, dan kondisi usus. Selama tidak disertai gejala lain yang mengganggu, kentut bau adalah hal yang wajar.
Namun, jika Anda merasa ada perubahan yang tidak biasa, seperti kentut bau terjadi terus-menerus atau disertai gejala seperti sakit perut, diare, atau berat badan turun, jangan ragu untuk Chat Bersama Dokter melalui aplikasi ALODOKTER. Nantinya, dokter dapat memberikan diagnosis serta penanganan yang tepat untuk kondisi Anda.