Kenapa kepala sering pusing seperti mau jatuh dapat menjadi pertanyaan banyak orang, terutama ketika keluhan ini mengganggu aktivitas harian dan menurunkan kualitas hidup. Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh karena bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan tertentu, mulai dari yang ringan hingga yang serius.
Pusing yang tiba-tiba muncul dan terasa seolah kepala mau jatuh sering kali membuat seseorang merasa cemas. Tak sedikit orang yang bertanya-tanya, “Kenapa kepala sering pusing seperti mau jatuh?” Keluhan ini biasanya datang secara mendadak, membuat tubuh terasa oleng, sulit menjaga keseimbangan, dan butuh pegangan agar tidak terjatuh.

Sensasi seperti mau jatuh bisa muncul saat sedang beraktivitas maupun beristirahat. Kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa berkaitan dengan masalah pada sistem keseimbangan tubuh, tekanan darah, hingga gangguan di organ penting seperti jantung atau otak.
Memahami alasan kenapa kepala sering pusing seperti mau jatuh penting sebagai langkah awal untuk menentukan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi.
Penyebab Kenapa Kepala Sering Pusing Seperti Mau Jatuh
Berikut ini adalah berbagai kondisi medis dan kebiasaan sehari-hari yang dapat menyebabkan kepala sering pusing seperti mau jatuh:
1. Kurang darah (anemia)
Anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam tubuh menurun. Akibatnya, pasokan oksigen ke otak berkurang sehingga memicu rasa pusing yang cukup mengganggu, terutama saat Anda berdiri terlalu cepat.
Selain pusing, anemia juga bisa menyebabkan tubuh terasa lelah, kulit tampak pucat, jantung berdebar, dan sesak napas saat melakukan aktivitas ringan. Kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita, terutama akibat menstruasi berat atau kurangnya asupan zat besi dari makanan.
2. Tekanan darah rendah (hipotensi)
Tekanan darah yang terlalu rendah dapat membuat aliran darah ke otak menjadi tidak optimal. Hal ini sering menimbulkan sensasi kepala ringan, melayang, atau seolah mau jatuh, terutama saat Anda berdiri mendadak dari posisi duduk atau berbaring.
Gejala lain yang bisa menyertai meliputi pandangan berkunang-kunang, tubuh lemas, bahkan pingsan. Hipotensi dapat disebabkan oleh dehidrasi, kurang asupan garam, atau sebagai efek samping dari obat tertentu.
3. Vertigo
Vertigo merupakan gangguan pada telinga bagian dalam yang berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Penderitanya merasa seolah lingkungan sekitar berputar atau bergoyang, dan keluhan ini biasanya memburuk saat menggerakkan kepala.
Selain pusing berat, vertigo juga dapat disertai mual, muntah, dan kesulitan berjalan lurus. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari infeksi telinga, migrain, hingga cedera kepala.
4. Dehidrasi
Kekurangan cairan dalam tubuh bisa menurunkan volume darah dan menyebabkan tekanan darah turun. Hal ini membuat otak kekurangan suplai darah sehingga Anda merasa pusing, apalagi saat cuaca panas atau setelah berolahraga.
Tanda dehidrasi lainnya antara lain mulut kering, warna urine lebih pekat, dan detak jantung yang meningkat. Jika tidak ditangani, dehidrasi berat bisa menjadi kondisi serius, terutama pada anak-anak dan lansia.
5. Gula darah rendah (hipoglikemia)
Ketika kadar gula darah turun drastis, otak akan kekurangan energi. Ini bisa menyebabkan tubuh terasa lemas, pusing berat, gemetar, hingga hampir pingsan. Hipoglikemia paling sering terjadi pada penderita diabetes yang melewatkan makan atau menggunakan obat dalam dosis yang tidak tepat. Namun, siapa saja bisa mengalaminya jika melakukan aktivitas berat tanpa cukup asupan makanan.
6. Mabuk perjalanan
Saat berada di kendaraan yang bergerak, otak menerima sinyal berbeda dari mata dan telinga dalam. Ketidaksesuaian ini dapat memicu mabuk perjalanan yang ditandai dengan rasa pusing, mual, muntah, dan keringat dingin.
Selain itu, membaca atau menatap layar gadget selama perjalanan bisa memperburuk kondisi ini. Mabuk perjalanan umum terjadi pada anak-anak dan ibu hamil, dan bisa membuat perjalanan terasa sangat tidak nyaman.
7. Masalah psikologis
Stres, kecemasan, atau serangan panik bisa menimbulkan gejala fisik yang nyata. Saat mengalami stres berat, tubuh melepaskan hormon tertentu yang dapat mempercepat detak jantung, memperpendek napas, dan menimbulkan rasa pusing. Meski hasil pemeriksaan medis mungkin normal, keluhan ini tetap dapat mengganggu aktivitas harian dan memerlukan perhatian khusus.
8. Penyakit jantung
Beberapa jenis gangguan jantung, seperti aritmia, penyempitan pembuluh darah, atau gagal jantung, dapat memengaruhi aliran darah ke otak. Akibatnya, timbul keluhan pusing seperti mau jatuh, terutama jika disertai gejala lain seperti nyeri dada, sesak napas, atau detak jantung tidak teratur. Karena berisiko tinggi, kondisi ini perlu segera ditangani oleh dokter.
Cara Mengatasi Kepala Sering Pusing Seperti Mau Jatuh di Rumah
Jika keluhan masih ringan dan jarang terjadi, berikut beberapa langkah sederhana yang dapat dicoba:
- Beristirahat cukup dan hindari kelelahan.
- Konsumsi air putih yang cukup setiap hari.
- Cukupi asupan makanan bergizi, khususnya zat besi dan gula darah sehat.
- Hindari perubahan posisi tubuh secara tiba-tiba, seperti berdiri mendadak dari duduk atau berbaring.
- Jika pusing terjadi di perjalanan, usahakan duduk di kursi depan atau bagian tengah kendaraan, dan hindari membaca selama perjalanan.
Jika Anda sering mengalami pusing seperti mau jatuh dan merasa cemas dengan penyebabnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan saran penanganan awal di rumah. Konsultasi bisa dilakukan kapan dan di mana saja melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.
Namun, jika keluhan tidak juga membaik, sering kambuh, atau disertai gejala berat, seperti muntah hebat, penglihatan kabur, tubuh mendadak lemas, atau kesulitan bicara, segera periksakan diri ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan terdekat. Penanganan medis yang cepat sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi yang lebih serius.