Detak jantung normal dewasa berbeda dengan detak jantung bayi dan anak-anak. Memantau detak jantung secara rutin penting agar Anda dapat mengenali tanda-tanda awal masalah kesehatan jantung sebelum gejala makin memburuk. 

Detak jantung yang normal akan terdengar seirama dan sama setiap ketukannya. Hal ini menandakan bahwa jantung berfungsi dengan baik. Namun, perlu diketahui bahwa detak jantung setiap orang bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya faktor usia.

Ketahui Detak Jantung Normal Dewasa dan Kondisi yang Dapat Memengaruhinya - Alodokter

Oleh karena itu, laju detak jantung normal dewasa bisa sedikit berbeda dengan laju detak jantung normal bayi dan anak-anak.  

Detak Jantung Normal Dewasa dan Cara Mengukurnya 

Rata-rata kecepatan atau laju detak jantung normal dewasa, baik pria maupun wanita, saat istirahat umumnya sama, yaitu berkisar antara 60–100 denyut per menit. Namun, satu hal yang perlu Anda ketahui, detak jantung orang dewasa bisa berubah-ubah.

Meski ada banyak faktor yang bisa memengaruhi laju detak jantung normal dewasa, tetapi detak jantung yang melebihi atau di bawah angka tersebut bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada fungsi dan kerja jantung. Nah, untuk mewaspadai tanda-tanda awal gangguan jantung, cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan menghitung detak jantung. 

Cara mengukur detak jantung sangat mudah, berikut ini adalah langkah-langkahnya:

  • Letakkan jari tengah dan telunjuk di pergelangan tangan atau leher, tepat di bawah rahang.
  • Gunakan jam atau stopwatch sebagai patokan waktu.
  • Hitung denyut nadi di pergelangan tangan atau leher selama 30 detik, lalu kalikan dua. Itulah detak jantung Anda.

Selain dengan cara manual, detak jantung juga bisa diperiksa melalui alat khusus, seperti stetoskop, smartwatch, fitness tracker, atau monitor ICU. Beberapa alat ini ada yang bisa digunakan secara mandiri di rumah, ada pula yang perlu bantuan dari tenaga medis. 

Meski begitu, pastikan alat sudah terpasang dengan benar dan lakukanlah pengukuran detak jantung saat tubuh dalam keadaan tenang agar hasilnya sesuai dengan kondisi sebenarnya. 

Beberapa Hal yang Membuat Detak Jantung Normal Dewasa Berubah 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa faktor yang dapat membuat detak jantung orang dewasa lebih cepat atau lambat dari biasanya. Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi detak jantung:

1. Aktivitas fisik

Detak jantung bisa meningkat saat Anda melakukan aktivitas fisik berat, misalnya berolahraga. Alasannya, tubuh memerlukan asupan oksigen tambahan sehingga jantung perlu memompa darah lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen.

Nah, saat berolahraga, detak jantung normal dewasa yang berusia 20–35 tahun adalah berkisar antara 93–170 kali per menit dan pada usia 35–50 tahun berkisar antara 85–157 kali per menit. Sementara itu, pada orang berusia di atas 60 tahun, kecepatan detak jantung normal ketika berolahraga biasanya berkisar antara 80–128 kali per menit.

2. Suhu tubuh dan lingkungan

Perubahan suhu, baik pada tubuh maupun lingkungan sekitar, juga berdampak pada laju detak jantung. Biasanya, saat suhu tubuh meningkat akibat demam atau saat berada di lingkungan panas, detak jantung bisa naik beberapa puluh denyut per menit dibandingkan saat suhu tubuh normal. Ini karena tubuh harus bekerja ekstra untuk mendinginkan diri atau melawan infeksi. 

3. Kondisi emosi

Detak jantung juga dapat meningkat akibat perubahan emosi. Hal ini bisa terjadi karena ketika Anda cemas, stres, marah, atau takut, tubuh akan melepaskan hormon-hormon stres, salah satunya hormon adrenalin, yang dapat membuat jantung berdetak lebih cepat. 

4. Konsumsi obat-obatan atau zat tertentu 

Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi kondisi medis tertentu, misalnya obat untuk penyakit jantung, tiroid, atau asma, juga dapat memengaruhi ritme detak jantung menjadi sedikit lebih cepat. Selain itu, efek serupa juga bisa Anda rasakan bila Anda mengonsumsi kafein, alkohol, atau merokok.

Namun, respon tubuh terhadap konsumsi obat-obatan atau zat tersebut bisa berbeda-beda pada setiap orang. Jadi, bisa saja Anda tidak mengalami peningkatan detak jantung setelah mengonsumsi obat atau zat tersebut.

5. Penyakit tertentu

Beberapa kondisi medis juga dapat membuat detak jantung normal orang dewasa berubah menjadi lebih cepat atau lambat dari biasanya. Misalnya, hipertiroid dan anemia bisa membuat detak jantung jadi lebih cepat, sedangkan hipotiroid bisa menyebabkan detak jantung jadi lambat. 

Selain itu, penyakit jantung, penyakit infeksi, atau gangguan keseimbangan elektrolit, seperti kalium atau natrium juga bisa mengacaukan irama detak jantung orang dewasa.

Tips Menjaga Detak Jantung Normal Dewasa 

Agar detak jantung tetap normal, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, yaitu:

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang baik untuk kesehatan jantung.
  • Rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang sesuai kemampuan.
  • Pastikan istirahat dan tidur cukup setiap hari.
  • Kelola stres dengan baik, misalnya dengan relaksasi atau melakukan kegiatan yang disukai.
  • Kurangi konsumsi kafein, batasi alkohol, dan hindari rokok.

Mengenali detak jantung normal dewasa bisa membantu Anda mengambil langkah tepat dalam menjaga kesehatan jantung. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mulai rutin mengecek detak jantung di rumah, terutama jika Anda memiliki faktor risiko atau sering mengalami keluhan terkait jantung. 

Jika Anda mendapati detak jantung di luar rentang normal secara konsisten, apalagi disertai gejala seperti pusing, sesak napas, nyeri dada, atau tubuh terasa sangat lemah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Anda juga bisa memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk konsultasi awal dan mendapatkan arahan medis yang sesuai dengan kondisi Anda.