Saat ini, memang sudah banyak tersedia obat virus Corona, mulai dari Paxfloid sampai heparin. Namun, hindari menggunakan obat-obatan ini sembarang, ya. Bukannya meredakan keluhan, sembarang menggunakan obat Corona justru bisa memperburuk kondisi.

Sampai sekarang, obat yang dapat mengatasi COVID-19 sepenuhnya memang masih belum ditemukan. Kendati demikian, ada beberapa obat yang dapat meringankan keluhan dan mencegah kondisi menjadi lebih parah.

Ketahui Sederet Obat-Obatan Corona di Sini - Alodokter

Bila Anda memerlukan pemeriksaan COVID-19, klik tautan di bawah ini agar Anda dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat:

Ketahui Sederet Obat-Obatan Corona di Sini - Alodokter

 

Obat-Obatan yang Diduga Bisa Mengatasi Infeksi Virus Corona

Ada beberapa obat yang sempat digunakan dan diduga bisa mengatasi infeksi virus Corona atau COVID-19, yaitu:

1. Nilmatrelvir dan Ritonavir (Paxlovid)

Antivirus ini ditujukan untuk penderita COVID-19 yang berusia di atas 12 tahun. Pengobatan dengan obat ini bisa dimulai dalam waktu 5 hari sejak gejala pertama muncul. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet.

Paxlovid merupakan kombinasi dua antivirus, yaitu nilmatrevir dan ritonavir. Nilmatrevir bekerja dengan menghentikan virus tumbuh dan menyebar, sedangkan ritonavir akan mencegah tubuh untuk memecah nilmatrevir. Dengan begitu, waktu kerja nilmatrevir akan lebih panjang dan infeksi virus diharapkan bisa teratasi.

Paxlovid tidak boleh dikonsumsi sembarangan dan hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter. Obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, menyusui, atau perempuan yang sedang merencanakan kehamilan. Selain itu, obat ini juga tidak boleh digunakan oleh penderita penyakit liver atau penyakit ginjal.

2. Remdesivir

Remdesivir merupakan obat untuk Ebola dan hepatitis C. Antivirus ini juga masuk dalam deretan obat untuk Corona, terutama untuk kasus sedang hingga berat. Pengobatan dengan remdesivir bisa dilakukan setidaknya 7 hari sejak gejala awal muncul. Obat ini ditujukan untuk orang dewasa dan anak berusia 12 tahun ke atas.

Obat ini tersedia dalam bentuk obat suntik. Remdesivir bekerja dengan cara menghentikan pembentukan materi genetik RNA virus, sehingga pertumbuhan virus terhambat. Obat ini tidak boleh digunakan oleh seseorang dengan sistem imun yang lemah, ibu hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.

3. Molnupiravir

Molnupiravir merupakan antivirus yang masih terus diteliti untuk digunakan dalam pengobatan COVID-19 gejala ringan hingga berat. Obat ini ditujukan untuk orang dewasa yang sudah berusia 18 tahun ke atas. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet.

Molnupiravir tidak untuk pencegahan infeksi virus Corona. Selain itu, obat ini juga tidak boleh digunakan oleh wanita yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan.

Obat-obat yang sebelumnya diteliti dan masuk dalam obat-obatan Corona, seperti favipiravir dan lopinavir-ritonavir, saat ini tidak lagi rutin digunakan. Menurut penelitian, obat-obatan tersebut dinilai kurang efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona.

4. Dexamethasone

Dexamethason adalah obat golongan kortikosteroid yang bersifat antiradang, sehingga bisa digunakan untuk mencegah kerusakan paru-paru pada pasien COVID-19. Obat ini diketahui dapat mengurangi risiko kematian pada pasien COVID-19 dengan gejala yang parah.

Kendati demikian, dexamethasone tetap tidak bisa digunakan untuk membunuh virus Corona di dalam tubuh. Obat ini juga tidak menunjukkan hasil yang signifikan saat digunakan pada pasien COVID-19 dengan gejala ringan.

5. Heparin

Heparin adalah obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah penggumpalan darah. Meski masih butuh diteliti lebih lanjut, tapi heparin diduga dapat digunakan untuk menangani pasien COVID-19 dengan gejala yang parah dan memiliki tanda-tanda penggumpalan darah.

Pasien COVID-19 dapat mengalami aktivasi proses pembekuan darah dalam tubuhnya. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah paru-paru. Bila pembuluh darah paru-paru tersumbat, pasien akan kekurangan pasokan oksigen, dan hal ini bisa memperparah kondisinya.

Selain obat-obatan di atas, obat-obat untuk meredakan keluhan, seperti paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri, obat batuk, suplemen vitamin, mineral, vitamin C, vitamin D, dan zinc, juga masuk dalam obat-obatan Corona.

Itulah beberapa obat-obatan Corona yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami gejala COVID-19, seperti demam yang disertai batuk atau sesak napas, lakukanlah isolasi mandiri dan hubungi hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.

Apabila masih ragu, kamu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter atau gunakan fitur cek risiko virus Corona yang disediakan gratis oleh Alodokter untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan kamu telah terinfeksi virus ini.