Korengan di kepala terjadi karena kulit kepala kering sehingga menimbulkan kerak. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kondisi ini perlu ditangani dengan tepat karena bisa mengganggu kenyamanan dan penampilan.

Korengan di kepala umumnya disebabkan oleh iritasi karena hilangnya kelembapan pada kulit kepala. Selain itu, kondisi ini juga dapat menjadi gejala dari beberapa kondisi medis tertentu, seperti psoriasis, dermatitis kontak, dan tinea capitis.

Korengan di Kepala, Kenali Penyebab dan Cara Menanganinya - Alodokter

Korengan di kepala dapat ditangani dengan berbagai cara, mulai dari penanganan mandiri hingga menggunakan obat-obatan. Penanganan ini tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan korengan di kepala yang dialami.

Penyebab Korengan di Kepala

Seperti telah disebutkan sebelumnya, korengan di kepala dapat disebabkan oleh berkurangnya kelembapan di kulit kepala. Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti cuaca dan produk perawatan rambut yang menyebabkan hilangnya minyak alami di kulit kepala.

Selain itu, terdapat beberapa kondisi medis yang bisa menjadi faktor timbulnya korengan di kepala, seperti:

1. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak adalah peradangan pada kulit yang terjadi akibat paparan zat tertentu yang menimbulkan reaksi alergi. Korengan di kepala terbentuk sebagai reaksi tubuh ketika terpapar zat alergen pada area kulit kepala.

2. Psoriasis

Psoriasis adalah peradangan pada kulit yang dapat menyebabkan kulit menebal, bersisik, dan menimbulkan koreng. Kondisi ini bisa terjadi di bagian kulit manapun, termasuk kulit kepala.

Psoriasis biasanya disertai rasa gatal yang membuat Anda ingin terus menggaruknya sehingga dapat menimbulkan korengan di kepala. Selain itu, psoriasis juga bisa menyebabkan kerontokan pada rambut.

3. Tinea capitis

Korengan di kepala juga bisa disebabkan oleh tinea capitis. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit kepala yang menyebabkan timbulnya bercak bersisik dan korengan pada kulit kepala.

Tinea capitis adalah kondisi yang dapat menular melalui kontak dengan penderitanya. Meski demikian, infeksi jamur ini lebih sering terjadi pada anak dengan usia 5–14 tahun.

4. Dermatitis seboroik

Korengan di kepala merupakan kondisi yang bisa terjadi akibat dermatitis seboroik. Kondisi ini biasanya menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan kemerahan. Meskipun bisa terjadi di bagian kulit manapun, dermatitis seboroik lebih sering terjadi di kulit kepala.

Dermatitis seboroik dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih sering terjadi pada bayi dan orang dewasa yang berusia 30–60 tahun.

5. Actinic keratosis

Actinic keratosis dapat menjadi kondisi yang mendasari munculnya korengan di kepala. Kondisi yang juga dikenal dengan istilah solar keratosis ini biasanya disebabkan oleh paparan sinar matahari berlebih untuk waktu yang lama.

Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, actinic keratosis lebih sering terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Selain itu, orang yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan tanpa pelindung kepala juga lebih rentan mengalami actinic keratosis.

Cara Menangani Korengan di Kepala

Korengan di kepala dapat mengganggu kenyamanan sehingga memerlukan penanganan yang tepat. Terdapat beberapa cara untuk menanganinya, mulai dari perawatan mandiri hingga perawatan medis, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.

Korengan di kepala umumnya tidak berbahaya dan dapat diobati secara mandiri di rumah. Untuk menangani korengan di kepala, berikut ini adalah beberapa perawatan mandiri yang bisa Anda lakukan:

  • Mengompres kepala dengan air dingin untuk mengurangi rasa gatal, nyeri, dan sensasi nyeri seperti terbakar.
  • Menggunakan moisturizer untuk menenangkan dan melembapkan kulit kepala
  • Menggunakan sampo yang cocok dengan jenis kulit kepala Anda
  • Menggunakan bahan alami atau produk perawatan yang bersifa eksfoliasi untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di kulit kepala

Jika penanganan mandiri tidak mengurangi korengan di kepala, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Nantinya, dokter akan memberikan penanganan termasuk meresepkan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan yang menyebabkan korengan di kepala. Selain itu, dokter juga bisa meresepkan antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.

Bila korengan di kepala menyebabkan luka yang terinfeksi, dokter juga akan meresepkan obat dari golongan antibiotik untuk mengatasi kondisi ini

Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan Anda untuk menggunakan sampo yang mengandung selenium sulfida, zinc pyrithione, dan asam salisilat.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami korengan di kepala dan merasa sangat terganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan mendapatkan saran dan penanganan yang sesuai dengan kondisi yang mendasari munculnya korengan di kepala.