Kostokondritis atau costochondritis adalah peradangan di tulang rawan yang menghubungkan tulang dada dengan tulang rusuk. Kostokondritis merupakan salah satu penyebab nyeri dada, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Nyeri dada yang disebabkan oleh kostokondritis dapat terasa ringan atau berat. Bahkan pada beberapa kasus, gejala kostokondritis dapat menyerupai nyeri dada akibat serangan jantung.

Kostokondritis

Kostokondritis sering kali sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, terkadang pengobatan oleh dokter diperlukan, terutama bila gejala tidak membaik atau malah memburuk.

Penyebab Kostokondritis

Belum diketahui apa yang menyebabkan kostokondritis. Namun, terdapat sejumlah faktor yang diduga terkait dengan penyakit ini, yaitu:

  • Batuk parah yang sampai membuat dada nyeri
  • Cedera di dada, misalnya akibat terbentur atau kecelakaan
  • Olahraga secara berlebihan atau mengangkat beban yang terlalu berat
  • Infeksi akibat virus, bakteri, atau jamur, misalnya aspergillosis, infeksi saluran pernapasan, sifilis, dan TBC.
  • Penyakit arthritis, seperti osteoarthritis, ankylosing spondylitis, atau rheumatoid arthritis
  • Tumor, baik jinak maupun ganas (kanker)

Gejala Kostokondritis

Gejala kostokondritis adalah sakit di bagian dada yang bisa muncul tiba-tiba atau berkembang secara perlahan. Sakit cenderung terasa di tulang dada sebelah kiri dengan karakteristik sebagai berikut:

  • Dada terasa seperti ditusuk atau ditekan
  • Sakit terasa di lebih dari satu tulang rusuk
  • Sakit bisa menyebar ke perut dan punggung
  • Sakit memburuk ketika bergerak, berbaring, batuk, bersin, atau menarik napas panjang

Kapan harus ke dokter

Nyeri dada bisa disebabkan oleh banyak kondisi. Sebagian dari kondisi tersebut berpotensi menjadi fatal, seperti serangan jantung atau stroke. Oleh sebab itu, periksakan diri ke dokter bila mengalami sakit dada yang disertai mual, keringat dingin, dan sesak napas.

Konsultasikan kembali dengan dokter bila Anda telah didiagnosis menderita kostokondritis tetapi nyeri dada tetap terasa meski sudah mengonsumsi obat-obatan.

Pemeriksaan juga perlu lekas dilakukan apabila muncul gejala infeksi, seperti kemerahan, pembengkakan, dan keluar nanah dari area rusuk.

Diagnosis Kostokondritis

Sebelum menjalankan pemeriksaan penunjang, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan meraba area tulang rusuk pasien.

Nyeri yang disebabkan oleh kostokondritis bisa mirip dengan nyeri akibat penyakit jantung, paru-paru, atau gangguan di sendi dan sistem pencernaan. Oleh sebab itu, dokter akan melakukan pemeriksaan berikut guna menyingkirkan kemungkinan nyeri disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut:

  • EKG
  • Echo jantung
  • Rontgen
  • CT scan
  • MRI

Pengobatan Kostokondritis

Kostokondritis sering kali sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Sambil menunggu gejala membaik, pasien bisa melakukan beberapa upaya sederhana, seperti:

  • Beristirahat yang cukup
  • Melakukan latihan peregangan otot dada
  • Mengompres hangat atau dingin di bagian yang nyeri

Periksakan diri ke dokter, bila nyeri dada yang dirasakan cukup mengganggu. Dokter dapat meresepkan sejumlah obat, seperti:

Selain obat-obatan, dokter juga dapat menjalankan terapi transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) pada pasien. TENS bertujuan untuk menghalangi sinyal rasa sakit sehingga tidak sampai ke otak.

Jika semua metode di atas tidak mampu meredakan nyeri, dokter akan menjalankan bedah untuk mengangkat bagian tulang rusuk yang mengalami peradangan. Operasi ini dilakukan sebagai pilihan terakhir pengobatan kostokondritis.

Komplikasi Kostokondritis

Kostokondritis merupakan penyakit yang dapat berlangsung dalam jangka panjang. Pada kondisi demikian, kualitas hidup penderita dapat terganggu. Meski telah diobati, kostokondritis bisa kambuh kembali, terutama apabila penderita melakukan aktivitas berlebihan, seperti mengangkat benda berat.

Pencegahan Kostokondritis

Seperti telah dijelaskan di atas, penyebab kostokondritis belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, penyakit ini sulit untuk dicegah. Akan tetapi, Anda bisa mencegah beberapa faktor pemicunya dengan melakukan sejumlah upaya berikut:

  • Rutin mencuci tangan
  • Menghindari orang yang sedang menderita infeksi saluran napas
  • Mengenakan masker bila sedang di luar ruangan
  • Tidak melakukan olahraga atau mengangkat beban yang terlalu berat
  • Mengenakan pakaian pelindung bila sedang berkendara atau melakukan olahraga yang melibatkan kontak fisik hingga menyebabkan benturan